3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah lembar survai dan Peta Kawasan Industri KIIC serta Peta Rencana Telaga Desa yang diperoleh dari pihak Kawasan Industri
KIIC. Sedangkan alat yang digunakan selama pengumpulan data di lapang berupa GPS Garmin 7.2, meteran, dan kamera digital serta alat tulis Tabel 1.
Tabel 1 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan Kegunaan
Lembar survai Peta Kawasan KIIC dan
Telaga Desa Untuk menginventarisasi dan mencatat hasil survai di lapang
Untuk menentukan lokasi, batas, dan luasan tapak
Alat Kegunaan
Kamera digital Untuk mengambil data visual tentang kondisi wilayah
setempat GPS
Untuk membuat peta dasar Meteran
Untuk mengukur objek tertentu
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survai dengan tahapan sebagai berikut.
a. Persiapan
Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan mencakup penyusunan usulan penelitian, pengurusan izin penelitian di Kawasan Industri KIIC, serta
persiapan bahan dan alat untuk survai. Tahap ini juga termasuk kegiatan untuk menentukan lokasi pembuatan model pekarangan. Berdasarkan konsep model
pekarangan yang dibuat dan Peta Kawasan Industri KIIC, hasil diskusi mahasiswa bersama pihak manajemen Telega Desa memilih area pinggir danau di Telaga
Desa sebagai tapak untuk penelitian karena luasan tapak ini dapat mengakomodasi luasan untuk empat model pekarangan.
b. Inventarisasi
Inventarisasi merupakan tahap pengumpulan data yang merupakan unsur penting pembentuk suatu pekarangan. Data yang diperlukan yakni data biofisik
dan data sosial Tabel 2. Menurut Nugroho 2000, faktor fisik dan lingkungan seperti jenis tanah, topografi, dan iklim merupakan faktor signifikan dalam
membentuk struktur pekarangan. Data-data ini diperoleh dari pengamatan langsung di lapang, dokumentasi, dan wawancara. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan terhadap pihak Kawasan Industri KIIC, khususnya
pengelola Telaga Desa dan masyarakat sekitar Kawasan Industri KIIC terkait kondisi wilayah dan kondisi sosial setempat.
Data fisik seperti luasan dan batas tapak diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan di lapang. Jenis tanah diperoleh berdasarkan hasil dari Balai
Penelitian Tanah Bogor. Peta dasar dan ketinggian lokasi merupakan hasil olahan dari GPS, Land Development dan Auto CAD, sedangkan Peta Rencana Telaga
Desa dan Peta Kawasan KIIC diperoleh langsung dari pihak Kawasan Industri KIIC. Untuk data biologi berupa jenis vegetasi dan satwa diperoleh melalui
pengamatan langsung di lapang. Data kondisi lingkungan berupa suhu, curah hujan, kelembaban udara, dan kecepatan angin diperoleh dari pihak Kawasan
Industri KIIC. Data sosial didapatkan dengan wawancara dan diskusi kepada masyarakat sekitar dan manajemen Telaga Desa dan Kawasan Industri KIIC. Data
ini juga diperoleh dengan melihat Karawang dalam Angka tahun 2010. Tabel 2 Jenis, Unit, Sumber, dan Kegunaan Data untuk Penelitian
Jenis Data Indikator
Pengamatan
Unit Sumber
Data
Kegunaan Data Aspek Biofisik
Kondisi Umum
Letak dan batas tapak
Survai Mengetahui letak, batas, dan
luasan tapak Luas tapak
m
2
Kondisi Biofisik
Vegetasi dan Satwa
spesies Survai dan
KIIC Mengidentifikasi vegetasi dan
satwa yang ada pada tapak dan menyeseuaikan dengan konsep
pekarangan yang direncanakan
Tanah -
Survai dan KIIC
Menentukan kesesuaian
dan kemampuan
lahan sebagai
pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman yang dapat tumbuh
di tapak sehingga sesuai dengan konsep pekarangan
Topografi -
Hidrologi -
Curah hujan mmbln
KIIC Kelembaban
Udara Suhu Udara
ÂșC Intensitas
Penyinaran
Aspek Sosial Keadaan
masyarakat sekitar KIIC
Pekarangan -
Survai dan Wawancara
Mengetahui gambaran
pekarangan masyarakat sekitar KIIC
untuk memberikan
gambaran pekarangan yang sesuai untuk masyarakat di sekitar KIIC
c. Analisis-sintesis