VI. SIMPULAN DAN SARAN
6.1. Simpulan
1. Ukuran populasi minimum lestari di TWA dan CA Pananjung Pangandaran
adalah 97 ekor dengan jumlah anak 32 ekor, remaja jantan 16 ekor, remaja betina 31 ekor, dewasa jantan 8 ekor, dan dewasa betina 10 ekor. Sedangkan
Ukuran populasi minimum lestari di TN Alas Purwo adalah 10.367 ekor dengan jumlah anak 5.605 ekor, remaja jantan 298 ekor, remaja betina 1.190
ekor, dewasa jantan 10.91 ekor, dan dewasa betina 2.183 ekor. 2. Ukuran Populasi optimum lestari di TWA dan CA Pananjung Pangandaran
adalah 751 ekor dengan jumlah anak betina 153 ekor, anak jantan 77 ekor, betina remaja 186 ekor, jantan remaja 93 ekor, Betina dewasa 132 ekor dan
jantan dewasa 110 ekor. Sedangkan ukuran populasi optimum lestari di TN Alas Purwo adalah 21.682 ekor dengan jumlah individu anak betina 6.386
ekor, anak jantan 1.597 ekor, betina remaja 5.277 ekor, 1.319 ekor jantan remaja, 4.735 ekor betina dewasa, dan 2.367 ekor jantan dewasa.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Penghitungan ukuran populasi harus dilakukan setiap tahun sehingga
didapat data populasi seri yang akan memudahkan penghitungan ukuran populasi minimum dan optimum suatu satwa liar.
2. Perlu dilakukan manajemen populasi rusa timor pada TWA dan CA Pananjung Pangandaran sehingga populasi minimum lestari dapat tercapai.
Sedangkan di TN Alas Purwo perlu dilakukan manajemen populasi pada kelas umur dewasa agar pertumbuhan populasi menjadi optimum.
DAFTAR PUSTAKA
Alikodra HS. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid II. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian Bogor. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bogor. 303p Anggorodi R, Susetyo S, Soewardi B. 1975. Ilmu Makanan Ternak. Departemen
Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bachmayr LS. 2004. Use of population Viablility Analysis to Identify
Management Priorities and Success in Reintoducing Prezwalski’s Horses to Southwerstern Mongolia. Journal of Wildlife Management 684:790-798.
Brito D. 2002. Minimum Viable Population and Conservation Status of the Atlantic Forest Spiny Rat Trinomys eliasi. Biological Consrvation 153-158.
Campbell A. 2002. Minimum Viable Population Size for the bay Checkerspot Butterfly. Wildlife 448.
Campman AP. 2001. Population Viability Analyses on a Cycling Population; A Cautionary Tale. Biological Conservation 97 61-69
Caughley G, Sinclair ARE. 1994. Wildlife Ecology and Management. Blackwell Science. Massachusetts. USA.
Dewi P, Setiana MA. 1998. Pengaruh Air dan Pemupukan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan, produksi dan Kualitas Rumput Undul-undul Hymenache
amplexicaulis . Fakultas Peternakan. Institut pertanian Bogor.
Ewens JW, Brockwell PJ, Gani JM and Resnick SI. 1987. Minimum viable population size in the presence of catastrophes. In Soulé M E. Viable
Population for Conservation . Cambridge University Press, New York, New
York, USA. 189 pp. Frankham R, Ballou JD and Briscoe DA. 2002. Introduction to Conservation
Genetics. Cambridge University Press, Cambridge, UK.
Franklin IR. 1980. Evolutionary change in small populations. In: Conservation Biology: an Evolutionary-Ecological Approach
, Soulé, M.E. and Wilcox, B.A. eds., pp. 135-149, Sinauer Assoc., Sunderland, M.A.
Garsetiasih R dan Takandjandji M. 2007. Model Penangkaran Rusa. Ekspose hasil penelitian 2007.
Gilpin ME. 1986. Spatial Structure and Population Vulnerability. In: Soulé ME. Viable Population for Conservation
. Cambridge University Press, New York, New York, USA. 189 pp.
Grimm V and Storch I. 2000. Minimum Viable Population Size of Capercaillie Tetrao urogallus
: Result from a Stocastic Model. Wildlife Biology 2000 6:4.
Harlan JR. 1956. Theory and Dynamics of Grassland Agriculture. D Van Nostrand Company, INC. Princeton. New Jersey.
Hopkins A. 2000. Grass Its Production Utilitation. Third Edition. Blackwell Science. London. Uk.
Harcourt AH. 2002. Empirical estimates of minimum viable population sizes for primates: tens to tens of thousands? Animal conservation 5 : 237-244
Indrawan M, Primack R, Supriatna. 2007. Biologi Konservasi. Yayasan Obor Indoensia.
IUCN. 2010. The IUCN Red List of Threatened Species: Rusa Timorensis. IUCN. 2011. The IUCN Red List of Threatened Species: Rusa Timorensis.
Kangiras GE. 2009. Pendugaan Daya Dukung dan Model Pertumbuhan Populasi
Rusa Timor di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Panajung Pangandara, Ciamis Jawa Barat. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
Knox WM, Lafon N. 2005. Deer Management in Virginia. The Izaak Walton Legue of America. http:www.dgif.virginia.gov
Krebs JC. 1994. Ecology : The Experimental Analysis of Distribution and Abudance
. Fourth Edition. Harper Collins College Publishers. New York. Kusmardiastuti. 2010. Penentuan Kuota Panen Monyet Ekor Panjang Macaca
fascicularis Berdasarkan Parameter Demografi. Tesis. Institut Pertanian
Bogor. Kwatrina RT. 2009. Penentuan Kuota Panenan dan Ukuran Populasi Awal Rusa
Timor di Penangkaran Hutan Penelitian Dramaga. Tesis Institut Pertanian Bogor.
Lande R. 1988. Genetics and demography in Biological Conservation. Science, New Series 241 4872: 1455-1460.
Mandujano S and Escobedo-Morelos LA. 2008. Population Viability Analysis of Howler Monkey Alouatta palliata mexicana in a Highly Fragmented
Landscape in Los Tuxtlas, Mexico. Tropical Conservation Science 1:43-62. Available online: tropicalconservationscience.org.
Mandujano S and González-Zamora A. 2009. Evaluation of Natural Conservation Areas and Wildlife Management Units to Support Minimum Viable
Populations of White-Tailed Deer in Mexico Tropical Conservation Science Vol.22:237-250. Available online:
www.tropicalconservationscience.org
Masy’ud B, Wijaya R, Santoso IB. 2007. Pola Distribusi, Populasi dan Aktvitas Harian Rusa Timor Cervus timorensis de Blainville 1822 di Taman
Nasional Bali Barat. Media Konservasi 13 2 59-64 McIlroy RC. 1964. An Introduction to Tropical Grassland Husbandry. Oxford
University Press. Terjemahan Susetyo. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Paradnya Paramita. Jakarta.
Mukhtar AS. 1996. Studi Dinamika Populasi Rusa Cervus timorensis de Blainville Dalam Menunjang Manajemen Taman Buru Pulau Moyo
Propinsi Busa Tenggara Barat. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Priyono A. 1998. Penentuan ukuran populasi optimal monyet ekor panjang
Macaca fascicularis Raffles, 1821 dalam penangkaran dengan sistem pemeliharaan di alam bebas: Studi kasus di PT.Musi Hutan Persada. [Tesis]
Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor.
Rai UK. 2003. Minimum Size for Viable Population and Conservation Biology. Our Nature
2003 1: 3-9 Ratag ESA. 2006. Kajian Ekologi Populasi Rusa Sambar Cervus unicolor Dalam
Pengusahaan Taman Buru Gunung Masigit Kareumbi. Tesis Institut Pertanian Bogor.
Reed DH. 2000. Experimental Test of Minimum Viable Population Size. Animal Conservation
2000 3: 7-14.
Reed DH, Julian J, O’Grandy, Brook BW, Ballou JD, Frankham R. 2002. Estimates of Minimum Viable Population Sizes for Vertebrates and Factors
Influencing Those Estimates. Biological Conservation 113: 23-34 Santosa Y, Auliyani D, Kartono AP. 2008. Pendugaan Model Pertumbuhan dan
Penyebaran Spasial Populasi Rusa Timor Cervus timorensis de Blainville, 1822 di Taman Nasional Alas Purwo Jawa Timor. Media Konservasi 13
1:1-7.
Semiadi, G. 2002. Potensi Industri Peternakan Rusa Tropik dan Non Tropik.Prosiding Seminar Bioekologi dan konservasi Ungulata. Pusat Studi
Ilmu Hayati, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Bogor. Semiadi G. 2006. Biologi Rusa Tropis. Pusat Penelitian Biologi. LIPI Cibinong.
Shaffer M.L. 1981. Minimum population sizes for species conservation. Bio science
31: 131-134 Soulé, M.E. 1987. Where do we go from here? In: Viable Populations for
Conservation, Soulé, M.E. ed., pp. 175-183, Cambridge University Press,
Cambridge, England. Sukumar R. 1993. Minimum Viable Populations for Elephant Conservation.
Biol.Conserv. 55:93-102
Sumarsono S, Widjajanto ADW, Budianto S. 2009. Penerapan Pupuk Organik Untuk Perbaikan Penampilan dan Produksi Hijauan Rumput Gajah Pada
Tanah Masam. Fakultas Peternakan Universitas Dipenogoro. Semarang. Sunarno. 2006. Produktivitas Rumput lapang dan Palatabilitas Kulit Pisang
Nangka Musa paradisiacal L Untuk Pakan Tambahan Pada Rusa Timor Cervus Timorensis de Blainville di Penangkaran. Tesis. Institut Pertanian
Bogor.
Surya RA. 2010. Penentuan Ukuran Populasi Minimum Lestari Monyet Ekor Panjang Macaca fascicularis Raffles, 1821 Berdasarkan Parameter
Demografi. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Susetyo B. 1980. Padang Penggembalaan. Fakultas Peternakan IPB. Bogor.
Tarumingkeng RC. 1994. Dinamika Populasi: Kajian Ekologi Kuantitatif. Pustaka Sinar Harapan dan Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Teddy. 1998. Analisis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Usaha Penangkaran Rusa: Studi Kasus di Penangkaran Rusa Perum Perhutani. Tesis. Institut
Pertanian Bogor. Wieglus RB. 2001. Minimum viable population and reserve sizes for naturally
regulated grizzly bears in British Columbia. Biological Conservation 106: 381-388.
Lampiran 1 Perhitungan Populasi minimum lestari
Perhitungan MVP dengan Sistem Persamaan Aljabar Linear dengan Metode Eliminasi
TWA dan CA Pananjung Pangandaran
Keterangan: A
Anak = umur 0-1 tahun selang 1 tahun R
Remaja= umur 2- 5 tahun selang 4 tahun D
Dewasa= Umur 6-17tahun selang 12 tahun P1
Peluang hidup anak ke remaja = 0,375 P2
Peluang hidup remaja ke dewasa = 0,46 F
Fekunditas = 0,6 N0 Populasi awal = 42
Lestari = N0 = N1 = N2 = 42
N0 = A + R + D N1 = F.R+F.D+ {A.P1+¾ R}+{¼R.P2+ 1112 D}
N2 = [F. {A.P1+¾ R} +F. {¼R.P2+ 1112 D}] + [{P1. F.R+F.D}+ ¾{A.P1+¾ R}] +
[P2.¼{A.P1+¾ R}+ 1112 {¼R.P2+ 1112 D}] Persamaan:
A + R + D
= 42 ………………………………..1
0,375A+1,465R+1,151D = 42
………………………………..2 0,549A+1,497 R+1,614D
= 42 ………………………………..3
Eliminasi D pada persamaan 1 dan 2 A + R + D
= 42 X 1,151 0,375A+1,465R+1,151D
= 42 X 1 Menjadi
1,151A+1,151R+1,151 D = 48,367
0,375A+1,465R+1,151D = 42 -
0.776 A-0.313R = 6,367
……………………….4 Eliminasi D pada persamaan 1 dan 3
A + R + D
= 42 X 1,614 0,549A+1,497 R+1,614D
= 42 X 1 Menjadi
1,614A+1,614R+1,614D = 67,788
0,549A+1,497 R+1,614D = 42 -
1,065A+0,117R = 25,788
…………...………….5
Eliminasi R pada persamaan 4 dan 5 0,776 A-0,313R
= 6,367 x
0,117 1,065A+0,117R
= 25,788 x
-0,313 Menjadi
0,090862A-0,03667R = 0,744962
-0,33377A-0,03667R = -8,08196 -
0,424633A = 8,826922
A =
= = 21
Eliminasi A pada persamaan 4 dan 5 0,776 A-0,313R
= 6,367 x
1,065 1,065A+0,117R
= 25,788 x
0,776 Menjadi
0,827 A – 0,333R
= 6,781 0,827 A + 0,091R
= 20,027 –
-0,42463 R = -13,2459
R =
= = 31
Eliminasi A pada persamaan 1 dan 2 A + R + D
= 42 x 0,375
0,375A+1,465R+1,151D = 42 x
1 Menjadi
0,375A+0,375R+0,375D = 15,75
0,375A+1,465R+1,151D = 42 -
-1,09 R -0,776D = -26,25 ……………………..6
Eliminasi A pada persamaan 1 dan 3 A + R + D
= 42 X 0,549 0,549A+1,497 R+1,614D
= 42 X 1 Menjadi
0,549A+0,549R+0,549D = 23,058
0,549A+1,497 R+1,614D = 42 -
-0,948R -1,065D = -18,942
……………………7 Eliminasi R pada persamaan 6 dan 7
-1,09 R -0,776D
= -26,25 x
-1,09 -0,948R -1,065D
= -18,942 x
-0,948
Menjadi 1,033R + 0,736D
= 24,885 1,033R + 1,161D
= 20,646 –
-0,42463D = 4,238 D
= =
= 10
Perhitungan MVP dengan Sistem Persamaan Aljabar Linear dengan Metode Eliminasi
Taman Nasional Alas Purwo
Keterangan: A
Anak = umur 0-2 tahun selang 2 tahun R
Remaja= umur 3- 5 tahun selang 3 tahun D
Dewasa= Umur 6-17tahun selang 12 tahun P1
Peluang hidup anak ke remaja = 0,84 P2
Peluang hidup remaja ke dewasa = 0,68 F
Fekunditas = 0,45 N0 Populasi awal = 5477
Lestari = N0 = N1 = N2 = 5477 N0 = A + R + D
N1 = 12 A +F.R+F.D+ {12 A.P1+23 R}+{13R.P2+ 1112 D} N2 = {1212 A +F.R+F.D+ F 12A.P1+23 R +F 13R.P2+ 1112 D} +
{P1.12 [12A+ F.R+F.D]+ 23 [12A.P1+23R]}+ {P2.13[12A.P1+23R]+1112[13R.P2+1112D]}
Persamaan : A+R+D
= 5477…………………………1 0,92A+1,37R+1,366D
=5477………………………….2 1,035A+ 2,352R+1,665D
= 5477…………………………3 Eliminasi D pada persamaan 1 dan 2
A+R+D
= 5477 x
1,366 0,92A+1,37R+1,366D
=5477 x
1 Menjadi
1,366A+1,366R+1,366D = 7481,58
0,92A+1,37R+1,366D =5477 -
0,446 – 0,004 R
= 2004,582…………………...4
Eliminasi D pada Persamaan 1 dan 3 A+R+D
= 5477 x
1,665 1,035A+ 2,352R+1,665D
= 5477 x
1 Menjadi
1,665A+1,665R+1,665D = 9119,205
1,035A+ 2,352R+1,665D = 5477 -
0,63 A – 0,687R
= 3642,205…………………5 Eliminasi R pada persamaan 4 dan 5
0,446A – 0,004 R
= 2004,582 x
-0,687 0,63 A
– 0,687R = 3642,205
x -0,004
Menjadi -0,3064 A+ 0,002748R
= -1377,15 -0,00252A+ 0,002748R
= -145688 - -0,30388A
= -1362,58 A
= =
= 4484
Eliminasi A pada persamaan 4 dan 5 0,446A
– 0,004 R = 2004,582
x 0,63
0,63 A – 0,687R
= 3642,205 x
0,446 Menjadi
0,28098A- 0,00252 R = 1262,887
0,28098A- 0,3064 R = 1624,423 -
0,303882 R = -361,537
R =
= = 1190
Eliminasi A pada persamaan 1 dan 2 A+R+D
= 5477 x
0,92 0,92A+1,37R+1,366D
=5477 x
1 Menjadi
0,92 A+0,92R+0,92D = 5083,84
0,92A+1,37R+1,366D =5477 -
-0,45R-0,446D = -
438,16………………….6 Eliminasi A pada persamaan 1 dan 3
A+R+D
= 5477 x
1,035 1,035A+ 2,352R+1,665D
= 5477 x
1
Menjadi 1,035A+1,035R+1,035D
=5668,695 1,035A+ 2,352R+1,665D
= 5477 - -1,317R
– 0,63 D = 191,695………………….7
Eliminasi R pada persamaan 6 dan 7 -0,45R-0,446D
= - 438,16 x
-1,317 -1,317R
– 0,63 D = 191,695
x -0,45
Menjadi 0,59265 R + 0,587382D
= 577,0567 0,59265R + 0,2835 D
= - 86,2627 - 0,303882 D
= 663,3195 D
= =
= 2183
Lampiran 2. Contoh Perkalian Matriks Leslie Terpaut Kepadatan
Matriks M Matriks Q invers
Nt Nt+1
F F
F F
F F
F F
F F
F q
- 1
KU-1 KU-1
P1 q
- 1
KU-2 KU-2
1 q
- 1
KU-3 KU-3
1 q
- 1
KU-4 KU-4
1 q
- 1
KU-5 KU-5
P2 q
- 1
KU-6 KU-6
1 q
- 1
KU-7 KU-7
1 q
- 1
KU-8 KU-8
1 X
q
- 1
x
KU-9
=
KU-9 1
q
- 1
KU-10 KU-10
1 q
- 1
KU-11 KU-11
1 q
- 1
KU-12 KU-12
1 q
- 1
KU-13 KU-13
1 q
- 1
KU-14 KU-14
1 q
- 1
KU-15 KU-15
1 q
- 1
KU-16 KU-16
1 q
- 1
KU-17 KU-17
Lampiran 3. Tabel Perkembangan Populasi Rusa 1. TWA dan CA Pananjung Pangandaran
Tahun Anak
Remaja Dewasa
Total 2011
11 14
17 42
2012 14
15 17
46 2013
15 16
17 48
2014 16
18 17
51 2015
17 21
17 55
2016 19
23 18
59 2017
20 24
19 63
2018 22
26 20
68 2019
23 29
21 73
2020 25
31 22
78 2021
27 33
24 85
2022 30
36 26
91 2023
32 39
28 99
2024 35
42 30
107 2025
38 46
32 116
2026 41
49 35
125 2027
44 53
38 135
2028 47
57 41
146 2029
51 62
44 157
2030 55
67 47
169 2031
59 71
51 181
2032 63
77 54
194 2033
68 82
58 208
2034 73
88 63
223 2035
78 94
67 239
2036 83
100 71
255 2037
88 107
76 272
2038 94
114 81
289 2039
100 121
86 307
2040 106
129 91
326 2041
112 136
97 346
2042 119
144 102
366 2043
126 152
108 386
2044 132
160 114
407 2045
139 169
120 428
2046 146
177 126
449 2047
153 186
132 471
2048 160
194 138
493 2049
167 203
144 514
2050 174
211 150
536 2051
181 220
156 557
2052 188
228 162
579 2053
195 237
168 600
2054 202
245 174
620 2055
208 253
179 641
2056 215
260 185
660 2057
221 268
190 679
2058 227
275 196
698 2059
233 282
201 716
2060 239
289 205
733 2061
244 296
210 750
2062 249
302 214
765 2063
254 308
219 780
2064 259
313 223
795 2065
263 319
227 809
2066 267
324 230
821 2067
271 329
234 834
2068 275
333 237
845 2069
279 338
240 856
2070 282
342 243
866 2071
285 345
245 876
2072 288
349 248
885 2073
291 352
250 893
2074 293
355 252
901 2075
295 358
254 908
2076 298
361 256
915 2077
300 363
258 921
2078 302
366 260
927 2079
303 368
261 932
2080 305
370 263
937 2081
307 372
264 942
2082 308
373 265
946 2083
309 375
266 950
2084 310
376 267
954 2085
312 378
268 957
2086 313
379 269
961 2087
314 380
270 963
2088 314
381 271
966 2089
315 382
271 969
2090 316
383 272
971 2091
317 384
273 973
2092 317
384 273
975
2093 318
385 274
977 2094
318 386
274 978
2095 319
386 275
980 2096
319 387
275 981
2097 320
387 275
982 2098
320 388
276 984
2099 320
388 276
985 2100
321 389
276 986
2101 321
389 276
986 2102
321 389
277 987
2103 321
390 277
988 2104
322 390
277 989
2105 322
390 277
989 2106
322 390
277 990
2107 322
391 278
990 2108
322 391
278 991
2109 323
391 278
991 2110
323 391
278 992
2111 323
391 278
992 2112
323 391
278 993
2113 323
392 278
993 2114
323 392
278 993
2115 323
392 278
993 2116
323 392
278 994
2117 323
392 279
994 2118
323 392
279 994
2119 324
392 279
994 2120
324 392
279 994
2. TN. Alas Purwo
Tahun Anak
Remaja Dewasa
Total 2006
1112 1401
2964 5477
2007 1900
1355 2935
6191 2008
2654 1305
2893 6852
2009 2603
1892 2838
7334 2010
2820 2445
2776 8041
2011 3273
2956 2702
8931 2012
3676 3073
2991 9740
2013 4041
3358 3240
10639 2014
4442 3781
3446 11669
2015 4904
4144 3722
12770 2016
5380 4501
4043 13924
2017 5870
4876 4387
15134 2018
6386 5277
4735 16399
2019 6921
5678 5065
17664 2020
7376 6080
5408 18863
2021 7769
6489 5755
20014 2022
8194 6842
6105 21141
2023 8595
7149 6453
22197 2024
8938 7425
6675 23039
2025 9253
7699 6895
23847 2026
9548 7947
7116 24611
2027 9815
8159 7312
25287 2028
10050 8351
7483 25884
2029 10257
8524 7634
26415 2030
10440 8677
7770 26886
2031 10598
8809 7889
27296 2032
10733 8924
7993 27650
2033 10851
9023 8083
27956 2034
10954 9107
8160 28221
2035 11042
9179 8225
28446 2036
11116 9242
8279 28637
2037 11181
9295 8327
28803 2038
11236 9341
8368 28946
2039 11283
9380 8403
29066 2040
11323 9413
8433 29169
2041 11357
9442 8458
29257 2042
11386 9466
8480 29331
2043 11411
9486 8498
29394 2044
11431 9503
8513 29448
2045 11449
9518 8527
29493
2046 11464
9530 8538
29532 2047
11476 9541
8547 29564
2048 11487
9550 8555
29591 2049
11496 9557
8562 29615
2050 11504
9563 8567
29635 2051
11510 9569
8572 29651
2052 11516
9573 8576
29665 2053
11520 9577
8580 29677
2054 11524
9580 8583
29687 2055
11528 9583
8585 29696
2056 11530
9586 8587
29703 2057
11533 9587
8589 29709
2058 11535
9589 8590
29714 2059
11536 9591
8592 29719
2060 11538
9592 8593
29722 2061
11539 9593
8594 29725
2062 11540
9594 8594
29728 2063
11541 9594
8595 29730
2064 11542
9595 8596
29732 2065
11542 9595
8596 29734
2066 11543
9596 8596
29735 2067
11543 9596
8597 29736
2068 11544
9597 8597
29737 2069
11544 9597
8597 29738
2070 11544
9597 8597
29739 2071
11544 9597
8598 29739
2072 11545
9597 8598
29740 2073
11545 9597
8598 29740
2074 11545
9598 8598
29740 2075
11545 9598
8598 29741
2076 11545
9598 8598
29741 2077
11545 9598
8598 29741
2078 11545
9598 8598
29741 2079
11545 9598
8598 29741
2080 11545
9598 8598
29742 2081
11545 9598
8598 29742
2082 11545
9598 8598
29742 2083
11545 9598
8598 29742
2084 11545
9598 8598
29742 2085
11545 9598
8598 29742
2086 11545
9598 8598
29742 2087
11545 9598
8598 29742
2088 11545
9598 8598
29742
2089 11545
9598 8598
29742 2090
11545 9598
8598 29742
2091 11546
9598 8598
29742 2092
11546 9598
8598 29742
2093 11546
9598 8598
29742 2094
11546 9598
8598 29742
2095 11546
9598 8598
29742 2096
11546 9598
8598 29742
2097 11546
9598 8598
29742 2098
11546 9598
8598 29742
2099 11546
9598 8598
29742 2100
11546 9598
8599 29742
2101 11546
9598 8599
29742 2102
11546 9598
8599 29742
2103 11546
9598 8599
29742 2104
11546 9598
8599 29742
2105 11546
9598 8599
29742
ABSTRACT
ASTRI YULIAWATI
. Determining Minimum and Optimum Viable Population Size of Rusa Deer Rusa timorensis Based on Demographic Parameters : Study
Case at Pananjung Pangandaran Natural Park Nature Reserve and Alas Purwo National Park. Under direction of YANTO SANTOSA and ACHMAD
MACHMUD THOHARI.
One of the main goals of conservation is to maintain and increase the population size. In order to conserve wildlife population, Minimum Viable
Population MVP and Optimum Viable Population OVP for high utilized wild animal are needs to know. Rusa deer which protected by the conservation law
have a great economic value. The aims of this study are to determine MVP and OVP of rusa deer to make do rusa deer benefit without intrude its population
stability. Algebra linear equation system from matrix Leslie was used to determine MVP and density dependence Leslie matrix was used to determine the
OVP. MVP size for rusa deer population in Pananjung Pangandaran Natural Park Nature Reserve is 97 individuals and for Alas Purwo National Park is 10.367
individuals. OVP size for rusa deer population in Pananjung Pangandaran Natural Park Nature Reserve is 751 individuals, and for Alas Purwo National Park is
21.682 individuals. Keywords: Minimum viable population, Optimum viable population, Rusa deer
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Kerusakan dan hilangnya habitat, perburuan liar, dan bencana alam mengakibatkan berkurangnya populasi satwa liar di alam. Tujuan utama dari
konservasi adalah untuk mengurangi dan mencegah pengurangan populasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan Indrawan 2007,
Alikodra 1990. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan pada populasi satwa liar, karena kepunahan dan kelestarian
ditentukan oleh ukuran populasi Reed 2002, Soulé 1987. Dalam pengelolaan populasi diperlukan informasi mengenai populasi aktual dan
populasi target yang harus dicapai. Ukuran populasi minimum lestari merupakan ukuran populasi yang menjadi target dari upaya konservasi
Shaffer 1981, Gilpin 1986, Soulé 1987. Populasi minimum lestari yang lebih dikenal dengan istilah MVP Minimum Viable Population adalah
jumlah individu minimum yang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang Soulé 1987. Menurut
Shaffer 1981 MVP adalah populasi terkecil yang terisolasi yang mempunyai kemungkinan 99 untuk bertahan hidup atau lestari selama 1000 tahun
setelah mendapatkan pengaruh demografi, lingkungan, genetik, dan juga bencana alam. Sedangkan menurut Reed 2000 MVP adalah populasi
terkecil dari suatu spesies yang mempunyai kemungkinan 99 untuk tetap ada selama 40 generasi. Selama ini upaya konservasi banyak dilakukan tanpa
mengetahui target yang jelas untuk dicapai. Dengan diketahuinya ukuran minimum populasi lestari, diharapkan langkah yang diambil dalam konservasi
dapat dilakukan dengan lebih efisien. Populasi minimum lestari juga dibutuhkan untuk penentuan status
kelangkaan dari suatu satwaliar Harcourt 2002, IUCN 2000. Satwa liar dapat dikatakan terancam punah bila populasinya dibawah ukuran populasi
minimum lestari. Selain itu, populasi minimum lestari berperan penting dalam penentuan kuota tangkap satwaliar Kusmardiastuti 2010. Kuota tangkap
dapat ditentukan dari selisih populasi aktual dengan populasi minimum lestari Kusmardiastuti 2010.
Selain ukuran populasi minimum lestari, ukuran populasi optimum lestari juga penting untuk dikaji. Populasi optimum lestari merupakan kondisi
dimana pada ukuran populasi tersebut laju pertumbuhan populasi akan maksimal. Dengan laju pertumbuhan maksimal, populasi akan bertambah
dengan cepat, sehingga pemanenan dapat dilakukan tanpa mengganggu keseimbangan populasi Knox et al. 2005. Ukuran populasi optimum berada
di antara ukuran populasi minimum lestari dengan daya dukung yang ada Erlich 1994. Informasi mengenai ukuran populasi optimum lestari ini sangat
dibutuhkan dalam pengelolaan satwaliar yang dimanfaatkan. Salah satu satwaliar yang berpotensi untuk dimanfaatkan adalah rusa timor Garsetiasih
2007. Rusa timor yang memiliki nama ilmiah Rusa timorensis Blainville 1822
merupakan salah satu satwa liar Indonesia yang mempunyai banyak manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi. Rusa dapat dimanfaatkan sebagai penghasil
daging, kulit dan tanduk. Tanduk muda velvet yang sudah dikeringkan harganya dapat mencapai US 100 per kg dan harga daging rusa di Malaysia
RM 30kg Semiadi 2002. Besarnya potensi yang dimiliki rusa tidak dapat begitu saja dimanfaatkan oleh manusia. Sejak zaman penjajahan Belanda rusa
timor dilindungi oleh ordonansi dan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar No. 134 dan 266 tahun 1931 Semiadi 2004. Undang-Undang ini
merupakan upaya perlindungan pemerintah untuk mencegah kepunahan jenis- jenis rusa yang ada di Indonesia. Adanya undang undang perlindungan
terhadap rusa timor ini tidak serta merta menjamin kelestarian populasi rusa timor di Indonesia. Populasi rusa timor tetap menurun dengan laju penurunan
populasi 10 pada setiap generasi IUCN 2010. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan populasi bagi rusa timor, agar rusa timor dapat lestari
untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan ukuran populasi minimum
lestari rusa timor agar kelestariannya terjaga sampai jangka waktu tertentu, dan untuk menentukan ukuran populasi optimum lestari sebagai target agar