Habitat TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Populasi Minimum Lestari

rumput merupakan habitat yang paling disukai oleh rusa terutama jenis Cervus timorensis Garsetiasih 2007. Whitten et al. 1996 dalam Semiadi 2006 menyatakan bahwa habitat utama untuk rusa timor adalah kawasan savana. Di daerah yang sering terkena kebakaran akan dijumpai banyak rusa timor yang “turun gunung” guna merumput tanaman muda dan menjilati abu sisa pembakaran sebagai sumber mineral. Rusa timor dapat dijumpai dengan mudah di daerah hutan terbuka hingga ketinggian 2600 m dpl Semiadi 2006. Diluar habitat aslinya, Rusa timor dapat hidup hingga daerah bersalju Inggris, walau hanya dalam jumlah populasi yang terbatas Whitehead 1993 dalam Semiadi 2006.

2.2.3. Distribusi

Groves dan Grubb 1987 dalam Semiadi 2006 meyakini bahwa rusa timor yang berada di Sulawesi dan Pulau Timor merupakan rusa yang berasal dari Pulau Jawa dan Bali, yang mencapai Pulau tersebut baik dengan adanya campur tangan manusia maupun menyebrang secara berenang, khususnya untuk rusa yang berada di daerah Nusa Tenggara.Van mourik dan Stelmasiak 1986 dalam Semiadi 2006 mempunyai keyakinan bahwa cikal bakal rusa timor dan anak jenisnya dimulai dari daratan Cina. Pada saat perubahan iklim dunia di masa Holocene, terjadilah migrasi pertama yang dimulai ke daerah Kalimantan dan Jawa. Penelitian menunjukan bahwa di awal era Pleistocene di Taiwan pernah hidup jenis rusa timor. Penyebaran rusa timor diluar habitat asli: Rusa timor pernah dilepaskan di daerah Banjarmasin pada tahun 1680 dan berkembang dengan baik Whitehead 1993 dalam Semiadi 2006 namun catatan resmi mengenai keberadaan rusa tersebut saat ini tidak diketahui. Pelepasan secara tidak sengaja di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Kaltim diyakini juga terjadi pada anak jenis rusa timor asal NTT pada tahun 1980. Sekitar tahun 1855 rusa timor dari Pulau Seram pernah didatangkan ke Kepulauan Aru Nootebom 1996 dalam Semiadi 2006. Pelepasan rusa timor di daerah Taman Nasional Wasur dilakukan pada tahun 1928an dan telah berkembang pesat Semiadi 2006.

2.2.4. Status

Rusa timor Rusa timorensis atau biasa disebut dengan rusa jawa masih umum berada di tempat-tempat asalnya yang terbatas. Tetapi rusa timor di tetapkan sebagai spesies yang masuk dalam kategori Vulnerable C1 karena pada populasi aslinya total individu dewasa kurang dari 10.000 individu dengan perkiraan penurunan populasi terus bertambah 10 pada setiap generasi akibat dari hilangnya habitat, rusaknya habitat dan perburuan liar. IUCN 2010.

2.2.5. Populasi

Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu suatu jenis makhluk hidup yang tergolong dalam satu spesies pada suatu waktu tertentu dan menghuni suatu wilyah atau tata ruang tertentu Tarumingkeng 1994. Alikodra 1990 mengartikan populasi sebagai kelompok organisme yang terdiri dari individu – individu satu spesies yang mampu menghasilkan keturunan yang sama dengan tetuanya. Ukuran populasi rusa timor telah banyak dikaji di berbagai daerah di Indonesia. Berdasarkan penelitian Kangiras 2009 populasi rusa timor di TWA dan CA Panajung Pangandaran tahun 2009 adalah 73 ekor dengan komposisi 8 ekor anak, 11 ekor muda, dan 53 ekor dewasa. Ukuran populasi rusa timor di Taman Nasional Alas Purwo pada tahun 2006 diperkirakan sebanyak 7.992 ekor Santosa 2008. Menurut penelitian Masy’ud 2007 ukuran populasi rusa timor di Taman Nasional Bali Barat adalah 1.321 ekor. Populasi rusa timor di Taman Nasional Wasur, Merauke, Papua, dilaporkan telah berkembang sangat pesat sehingga menjadi hama bagi keseimbangan ekosistem setempat Semiadi 2006.