Laju Pertumbuhan Pengumpulan Data Produktivitas Pakan

dan CA rusa timor juga menggunakan padang rumput diluar kawasan sebagai tempat melakukan aktivitas makan. Pemilihan lokasi titik konsentrasi didasari oleh studi pendahuluan dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kangiras 2009. Penghitungan dilakukan secara serentak di 6 titik konsentrasi oleh 6 orang pengamat pada pagi 06.00-08.00 dan sore hari 16.00- 18.00. Waktu pengamatan ditentukan berdasarkan studi pendahuluan, dimana pada waktu-waktu tersebut rusa timor berkumpul pada titik- titik konsentrasi yang telah ditentukan. Diasumsikan pada waktu yang sama seluruh rusa yang ada di TWA dan CA pananjung pangandaran berada pada titik-titik konsentrasi tersebut. Penghitungan dilakukan selama tiga hari sebagai ulangan. Data populasi, kelas umur dan sex rasio rusa di TN Alas Purwo didapatkan dari hasil penelitian Santosa 2008 yang menggunakan metode strip transect dengan unit contoh berupa jalur dengan panjang rata-rata 1,5 km dengan lebar 100m. Pengamatan dilakukan dengan berjalan pada kecepatan konstan pada setiap jalur. Intensitas sampling yang digunakan adalah 0,5. Data yang dicatat meliputi jumlah individu pada setiap kelas umur dan jenis kelamin. Penentuan umur rusa timor dapat dilakukan dengan pengamatan pola keausan gigi, susunan geligi dan pertumbuhan rangga pada rusa jantan, namun perlakuan tersebut sulit diakukan dilapangan. Oleh karena itu penentuan umur rusa hanya didasarkan pada morfologinya saja lalu dikategorikan menjadi kelas umur anak, remaja dan dewasa. Ciri-ciri morfologi dan perilaku pada setiap kelas umur di sajikan pada Tabel 4.1.

4.3.2. Laju Pertumbuhan

Data mengenai laju pertumbuhan rusa di TWA dan CA Pananjung pangandaran dan TN Alas Purwo didapatkan dari hasil penelitian terdahulu yaitu Kangiras 2009 dan Santosa 2008. Tabel 4.1. Gambar Rusa timor Berdasarkan Kelas Umur dan Jenis Kelamin Kelas Umur Jenis Kelamin Jantan Betina Keterangan Anak Individu anak juga dapat dilihat dari perilakunya yang selalu mengikuti induknya, atau bergerak tidak pernah jauh dari induknya. Remaja Individu remaja, mempunyai ukuran tubuh sedikit lebih besar dari pada individu anak, dan melakukan aktivitas secara berkelompok dengan individu remaja lainnya. Dewasa Individu dewasa memiliki ukuran tubuh yang besar. Untuk jantan biasanya berkelompok dengan jantan lainnya atau soliter.

4.3.3. Pengumpulan Data Produktivitas Pakan

Pendugaan produktivitas jenis tumbuhan pakan dilakukan dengan cara memanen hijauan pakan rusa yakni rumput dan anakan pohon. Rumput dan anakan pohon dipangkas hingga mendekati permukaan tanah McIlroy 1976. Dalam penelitian ini hijauan pakan dipangkas hingga kurang lebih 0,5 cm di atas permukaan tanah Selanjutnya sisa tumbuhan pakan dibiarkan tumbuh sampai 20 hari Kangiras 2008, Sunarno 2006, Ratag 2006, Teddy 1998. kemudian dilakukan pemangkasan kembali dengan cara yang sama, hijauan yang telah dipangkas dipisahkan berdasarkan jenisnya lalu ditimbang berat basahnya McIlroy 1976. Pemangkasan dan penimbangan diulang sebanyak 2 kali ulangan. Setiap petak contoh diberi pagar pelindung agar tumbuhan pakan didalamnya tidak terganggu dan dimakan oleh rusa yang berada di sana McIlroy 1976. Pemangkasan dilakukan setiap 20 hari sekali karena pada waktu tersebut produksi dan nilai gizi cukup tinggi dan tidak akan mengganggu pertumbuhan berikutnya. Pengukuran produktivitas tumbuhan pakan dilakukan di 6 padang rumput yang ada di TWA dan CA Pananjung Pangandaran sebanyak 21 plot yakni masing masing 3 plot 1x1 m di depan Wisma Rengganis, Information Center , dan depan Wisma Ciborok, serta 6 plot di padang penggembalaan Cikamal yakni 3 plot ukuran 1x1 m untuk area terbuka dan 3 plot ukuran 2x2 m untuk area dibawah tegakan, dan masing-masing 3 plot dengan ukuran 2 x 2 m di bekas padang penggembalaan Badeto dan Nanggorak. Data mengenai produktivitas pakan rusa di TN Alas Purwo didapatkan dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Santosa 2008. Data mengenai luasan padang rumput sangat perlu diketahui untuk menghitung produktivitas pakan rusa timor. Luasan ke enam padang rumput di TWA dan CA Pananjung Pangandaran telah diketahui yakni 0,16 ha untuk padang rumput Rengganis, 0,13 ha untuk Ciborok, 0,173 ha untuk Information centre, 10 ha untuk bekas padang pengembalaan Badeto, 10 ha untuk bekas padang penggembalaan Nanggorak dan 20 ha untuk padang penggembalaan Cikamal. Sebagian padang penggembalaan Cikamal sudah tertutupi oleh semak, untuk menghitung luasan padang rumput yang tersisa dan padang rumput yang telah ditutupi semak, dilakukan penghitungan luasan dengan cara meretifikasi citra padang penggembalaan Cikamal yang didapatkan dari Google Earth dengan menggunakan perangkat lunak ArcGis 9.3.

4.3.4. Suhu udara, Kelembaban, dan Curah Hujan