2.2.6. Reproduksi
Dilihat dari segi reproduksi, rusa termasuk satwa liar yang produktif, masa reproduksi rusa dimulai dari umur 1,5 tahun sampai 12
tahun, rusa dapat bertahan hidup antara umur 15-20 tahun Garsetiasih 2007. Semiadi 2006 menyatakan bahwa rusa timor yang terdapat di
Pulau Jawa Cervus timorensis russa secara alami memiliki umur sampai dengan 17 tahun. Anak rusa umur 4 bulan dapat mencapai bobot badan
17,35 kg untuk jantan dan 16,15 kg betina. Rusa pada umur satu sampai dua tahun sudah dapat bereproduksi, dengan lama bunting antara 7,5 bulan
sampai 8,3 bulan. Bila ditangani secara intensif satu bulan setelah melahirkan rusa sudah dapat bunting lagi, terutama bila dilakukan
penyapihan dini pada anak yang dilahirkan, sedangkan umur sapih anak rusa secara alami yaitu 4 bulan. Setiap tahun rusa dapat menghasilkan
anak, biasanya anak yang dilahirkan hanya satu ekor Garsetiasih 2007.
2.2.7. Parameter Demografi 2.2.7.1. Natalitas
Angka kelahiran terdiri dari angka kelahiran kasar, yaitu angka perbandingan jumlah individu yang dilahirkan dengan seluruh anggota
populasi dalam suatu periode waktu dan angka kelahiran spesifik yaitu angka perbandingan antara jumlah individu yang dilahirkan pada kelas
umur tertentu dengan jumlah induk yang melahirkan yang termasuk dalam kelas umur tertentu selama periode waktu. Natalitas atau angka
kelahiran ditentukan oleh faktor-faktor : 1 perbandingan komposisi kelamin, 2 umur termuda dimana individu mulai mampu untuk
berkembangbiak minimum breeding age, 4 jumlah anak yang dapat diturunkan oleh setiap individu betina dalam setiap kelahiran fecundity,
5 jumlah melahirkan anak per tahun fertility, dan 6 kepadatan populasi Alikodra 1990.
Laju natalitas rusa timor di Taman Wisata Alam dan Cagar Alam Panajung Pangandaran adalah 3,83 Kangiras 2009. Tidak jauh
berbeda dengan laju natalitas rusa timor di Pangandaran, laju natalitas di penangkaran semi intensif HP Darmaga adalah 3,3 Kwatrina 2009.
2.2.7.2. Mortalitas
Ukuran populasi berkurang karena laju mortalitas. Kematian satwa liar dapat disebabkan oleh keadaan alam, kecelakaan, perekelahian dan
aktivitas manusia. Mortalitas merupakan jumlah individu yang mati dalam suatu populasi. Mortalitas dinyatakan dalam laju kematian kasar,
yaitu perbandingan antara jumlah kematian dengan jumlah total populasi selama satu periode waktu, dan laju kematian spesifik yang
merupakan perbandingan antara jumlah individu yang mati dari kelas umur tertentu dengan jumlah individu yang termasuk dalam kelas umur
tertentu selama periode waktu Alikodra 1990. Laju Mortalitas rusa timor di Taman Wisata Alam dan Cagar
Alam Panajung Pangandaran adalah 2,97 Kangiras 2009. berbeda dengan laju mortalitas rusa timor di Pangandaran, laju natalitas di
penangkaran semi intensif Hutan Penelitian Darmaga adalah 0,15 Kwatrina 2009. Laju Kematian atau laju mortalitas lebih besar di alam
di bandingkan dengan di penangkaran.
2.2.7.3. Struktur Umur dan Sex rasio
Struktur umur berbeda-beda pada setiap populasi, struktur umur dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perkembangabiakan satwa
liar. Menurut Alikodra 1990, struktur umur adalah perbandingan jumlah individu di dalam setiap kelas umur dari setiap populasi. secara
garis besar struktur umur pada populasi dapat digolongkan dalam tiga struktur Tarumingkeng 1994 yaitu :
1. Struktur umur menurun yaitu struktur umur yang memiliki kerapatan populasi kecil pada kelas-kelas umur yang sangat muda dan muda,