PENDAHULUAN Determining Minimum and Optimum Viable Population Size of Rusa Deer (Rusa timorensis) Based on Demographic Parameters : Study Case at Pananjung Pangandaran Natural Park / Nature Reserve and Alas Purwo National Park

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang Kerusakan dan hilangnya habitat, perburuan liar, dan bencana alam mengakibatkan berkurangnya populasi satwa liar di alam. Tujuan utama dari konservasi adalah untuk mengurangi dan mencegah pengurangan populasi tersebut agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan Indrawan 2007, Alikodra 1990. Upaya konservasi dapat dilakukan dengan melakukan pengelolaan pada populasi satwa liar, karena kepunahan dan kelestarian ditentukan oleh ukuran populasi Reed 2002, Soulé 1987. Dalam pengelolaan populasi diperlukan informasi mengenai populasi aktual dan populasi target yang harus dicapai. Ukuran populasi minimum lestari merupakan ukuran populasi yang menjadi target dari upaya konservasi Shaffer 1981, Gilpin 1986, Soulé 1987. Populasi minimum lestari yang lebih dikenal dengan istilah MVP Minimum Viable Population adalah jumlah individu minimum yang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang Soulé 1987. Menurut Shaffer 1981 MVP adalah populasi terkecil yang terisolasi yang mempunyai kemungkinan 99 untuk bertahan hidup atau lestari selama 1000 tahun setelah mendapatkan pengaruh demografi, lingkungan, genetik, dan juga bencana alam. Sedangkan menurut Reed 2000 MVP adalah populasi terkecil dari suatu spesies yang mempunyai kemungkinan 99 untuk tetap ada selama 40 generasi. Selama ini upaya konservasi banyak dilakukan tanpa mengetahui target yang jelas untuk dicapai. Dengan diketahuinya ukuran minimum populasi lestari, diharapkan langkah yang diambil dalam konservasi dapat dilakukan dengan lebih efisien. Populasi minimum lestari juga dibutuhkan untuk penentuan status kelangkaan dari suatu satwaliar Harcourt 2002, IUCN 2000. Satwa liar dapat dikatakan terancam punah bila populasinya dibawah ukuran populasi minimum lestari. Selain itu, populasi minimum lestari berperan penting dalam penentuan kuota tangkap satwaliar Kusmardiastuti 2010. Kuota tangkap dapat ditentukan dari selisih populasi aktual dengan populasi minimum lestari Kusmardiastuti 2010. Selain ukuran populasi minimum lestari, ukuran populasi optimum lestari juga penting untuk dikaji. Populasi optimum lestari merupakan kondisi dimana pada ukuran populasi tersebut laju pertumbuhan populasi akan maksimal. Dengan laju pertumbuhan maksimal, populasi akan bertambah dengan cepat, sehingga pemanenan dapat dilakukan tanpa mengganggu keseimbangan populasi Knox et al. 2005. Ukuran populasi optimum berada di antara ukuran populasi minimum lestari dengan daya dukung yang ada Erlich 1994. Informasi mengenai ukuran populasi optimum lestari ini sangat dibutuhkan dalam pengelolaan satwaliar yang dimanfaatkan. Salah satu satwaliar yang berpotensi untuk dimanfaatkan adalah rusa timor Garsetiasih 2007. Rusa timor yang memiliki nama ilmiah Rusa timorensis Blainville 1822 merupakan salah satu satwa liar Indonesia yang mempunyai banyak manfaat dan nilai ekonomi yang tinggi. Rusa dapat dimanfaatkan sebagai penghasil daging, kulit dan tanduk. Tanduk muda velvet yang sudah dikeringkan harganya dapat mencapai US 100 per kg dan harga daging rusa di Malaysia RM 30kg Semiadi 2002. Besarnya potensi yang dimiliki rusa tidak dapat begitu saja dimanfaatkan oleh manusia. Sejak zaman penjajahan Belanda rusa timor dilindungi oleh ordonansi dan Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar No. 134 dan 266 tahun 1931 Semiadi 2004. Undang-Undang ini merupakan upaya perlindungan pemerintah untuk mencegah kepunahan jenis- jenis rusa yang ada di Indonesia. Adanya undang undang perlindungan terhadap rusa timor ini tidak serta merta menjamin kelestarian populasi rusa timor di Indonesia. Populasi rusa timor tetap menurun dengan laju penurunan populasi 10 pada setiap generasi IUCN 2010. Oleh karena itu perlu dilakukan pengelolaan populasi bagi rusa timor, agar rusa timor dapat lestari untuk dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan ukuran populasi minimum lestari rusa timor agar kelestariannya terjaga sampai jangka waktu tertentu, dan untuk menentukan ukuran populasi optimum lestari sebagai target agar rusa timor dapat dimanfaatkan dengan lestari di masa yang akan datang. Populasi minimum lestari untuk rusa timor belum pernah dikaji sebelumnya. Sama halnya dengan kerabatnya White-tailed deer. Mandujano 2009 menggunakan ukuran populasi minimum lestari untuk White-tailed deer di Mexico yang mengacu pada pernyataan Franklin yaitu 500-5000 individu untuk hewan vertebrata. Angka tersebut terlalu umum, padahal setiap spesies memiliki parameter demografi yang berbeda-beda. Begitu juga dalam satu spesies, setiap kelas umur memiliki peluang hidup yang berbeda-beda sehingga akan memiliki ukuran populasi minimum lestari yang berbeda. Oleh karena itu dalam penelitian ini ukuran populasi minimum lestari dan ukuran populasi optimum lestari akan ditentukan pada setiap kelas umur. Penentuan Populasi minimum lestari dapat dilakukan dengan dua konsep yaitu konsep genetik dan demografi Ewens et al. 1995, Lande 1988. Konsep yang digunakan dalam penentuan ukuran populasi minimum dan optimum lestari pada penelitian ini adalah konsep parameter demografi. Parameter demografi pada suatu populasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga pada populasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda kemungkinan memiliki ukuran populasi minimum dan optimum lestari yang berbeda pula. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi dengan tipe iklim yang berbeda, yakni di Taman Wisata Alam TWA dan Cagar Alam CA Pananjung Pangandaran dengan tipe iklim B Basah, dan di Taman Nasional Alas Purwo dengan tipe iklim C Agak Basah dan D Sedang. Dengan perbedaan tipe iklim di kedua lokasi diharapkan memiliki parameter demografi yang berbeda, sehingga dapat dilihat ada tidaknya perbedaan ukuran populasi minimum dan optimum lestari di kedua lokasi penelitian. 1.2.Tujuan 1. Menentukan ukuran populasi minimum lestari rusa timor pada setiap kelas umur. 2. Menentukan ukuran populasi optimum lestari rusa timor pada setiap kelas umur. 1.3.Kegunaan Hasil penghitungan ukuran populasi minimum lestari ini diharapkan dapat dijadikan target pengelolaan rusa timor sehingga kelestariannya terjaga. Ukuran populasi optimum yang dihitung diharapkan menjadi target berikutnya dalam pengelolaan rusa timor, agar rusa timor dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk penentuan kuota tangkap dan acuan waktu pemanenan rusa timor di kedua lokasi penelitian. 1.4.Kerangka Pemikiran Ukuran populasi ditentukan oleh empat parameter populasi yaitu: kelahiran, kematian, imigrasi dan emigrasi Krebs 1994. Populasi minimum lestari merupakan jumlah individu minimum yang dibutuhkan untuk dapat bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang Soulé 1987. Suatu populasi dikatakan lestari apabila setidaknya ukuran populasi pada jangka waktu tertentu sama dengan ukuran populasi awal. Dengan kata lain jumlah individu yang lahir kelahiran sama dengan jumlah individu yang mati. Angka kelahiran diperoleh dari jumlah induk betina produktif dikalikan dengan kemampuan induk betina produktif untuk menghasilkan keturunan dalam satu periode kelahiran fekunditas Krebs 1994. Sedangkan kematian diperoleh dari jumlah individu dikalikan dengan 1 – peluang hidup. Berdasarkan pemikiran di atas ukuran populasi minimum lestari hanya ditentukan oleh dua parameter populasi yaitu fekunditas dan peluang hidup. Ukuran populasi minimum lestari ditentukan berdasarkan kondisi dimana populasi awal No sama dengan populasi jangka waktu tertentu Nt. Kondisi tersebut yang menjadi dasar dari persamaan aljabar linear dari matriks Leslie tidak terpaut kepadatan yang telah dimodifikasi untuk mendapatkan ukuran populasi pada setiap kelas umur. Ukuran populasi akan optimum pada saat laju pertumbuhan populasi maksimum. Laju pertumbuhan maksimum didapatkan dari selisih terbesar populasi awal dengan populasi akhir pada jangka waktu yang sama. Hasil simulasi pertumbuhan dengan matriks Leslie terpaut kepadatan disajikan dalam bentuk grafik. Secara garis besar kerangka pemikiran penelitian ini tersaji pada Gambar diagram berikut ini: Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran Penentuan Ukuran Populasi Minimum Lestari dan Ukuran Populasi Optimum Lestari Rusa Timor Berdasarkan Parameter Demografi. Identifikasi Parameter demografi penentu ukuran populasi minimum lestari Menentukan populasi minimum lestari dengan System Aljabar Linear dari Matriks Leslie populasi awal, fekunditas, peluang hidup, sex rasio, breeding age. Output: Ukuran Populasi Minimum Lestari Per Kelas Umur Menentukan laju pertumbuhan maksimal dengan simulasi Matriks Leslie Ukuran Populasi Optimum Lestari Daya Dukung

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Populasi Minimum Lestari