Iklim Keadaan Fisik Kawasan 1. Topografi

mencapai 1.079 mm Tegaldlimo, 1.491 mm Purwoharjo, 1.554 mm Muncar dan 2.147 mm Glagah, masing-masing dengan hari hujan sebanyak 55 hari, 71 hari, 79 hari, dan 112 hari. Menurut sistem klasifikasi Schmidth dan Ferguson daerah sekitar Taman Nasional Alas Purwo memiliki tipe iklim sekitar D agak lembab sampai E agak kering. Khusus untuk kawasan Kawah Ijen mempunyai tipe iklim C lembab dan D agak lembab. Secara umum, bulan basah terjadi pada bulan Nopember sampai April, dan bulan kering terjadi pada bulan Mei sampai Oktober. Kisaran penyinaran matahari bulanan di Banyuwangi dan sekitarnya adalah 52 bulan Januari hingga 89 bulan September, dengan rata- rata sebesar 75. Suhu udara maksimum bulanan di Banyuwangi antara 31,2 o C – 34,5 o C dan suhu udara minimumnya antara 20,7 o C – 22,5 o C, sedangkan suhu udara rata-rata bulanan berkisar antara 25,9 o C – 28,2 o C. Fluktuasi kelembaban udara juga tergolong kecil, yaitu berkisar antara 75 - 81. Arah angin terbanyak yang bertiup di daerah Banyuwangi adalah arah Selatan dengan kecepatan antara 2,3 – 4,2 knot.

3.2.2.4. Hidrologi

Jaringan sungai di kawasan Taman Nasional Alas Purwo berpola radial karena leher semenanjungnya menyempit. Aliran airnya langsung mengarah ke laut Samudera Hindia dan Selat Bali. Sungai di kawasan Alas Purwo, secara umum berupa sungai-sungai kecil aliran kurang dari 10 m dengan panjang kurang dari 5 Km, namun jumlahnya sangat banyak sekitar 70 buah. Beberapa sungai, seperti Sunglon Ombo dan Sungai Pancur, berhubungan dengan sungai bawah tanah yang mengalir di bawah kompleks perbukitan lipatan kapur daerah karst. Sungai Pancur mengalir dari sungai bawah tanah gua Istana dimanfaatkan untuk keperluan pengelolaan Taman Nasional Alas Purwo, terutama pos Rowobendo, Pesanggrahan, Triangulasi dan pos Pancur. Sungai yang ukurannya relatif besar Sungai Kemiri, Sungai Pail dan Sungai Paluh Agung dan Sungai Segoro Anak terdapat di daerah Bedul – Rowobendo, dimana aliran airnya meng-umpul di bagian hilir Sungai Segoro Anak, memiliki lebar lebih dari 500 m di bagian hilirnya dan membentuk daerah berawa. Sungai yang mengalir sepanjang tahun hanya terdapat di bagian Barat Taman Nasional yaitu Sungai Segoro Anak dan Sunglon Ombo. Pada musim penghujan muara sungai sering jebol dan air mengalir jernih, Sungai Pancur mengalir sepanjang tahun yang pada musim kemarau airnya berasa sadah dan pada musim penghujan berasa tawar. Di beberapa tempat air sumber dalam jumlah kecil dapat diperoleh dari sistim rekahan atau celahan dari lapisan lapuk tebal serta endapan aluvium yang tipis. Sumber air semacam ini dapat ditemui di blok hutan Pecari Kuning dan Sadengan. Mata air banyak terdapat di daerah Gunung Kucur, Gunung Kunci, Goa Basori dan Sendang Srengenge.

3.2.3. Ekosistem

Keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Taman Nasional Alas Purwo termasuk tinggi. Hasil inventarisasi tumbuhan oleh Taman Nasional Alas Purwo mencatat 158 jenis tumbuhan 59 famili mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipeformasi vegetasi Hutan Pantai-Mangrove-Hutan Dataran Rendah. Menurut Mark Grantham, jenis-jenis vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Alas Purwo semua jenis lebih dari 300 jenis. Secara keseluruhan, Taman Nasional Alas Purwo merupakan taman nasional yang memiliki formasi vegetasi yang lengkap, dimana hampir semua tipe formasi vegetasi dapat dijumpai di lokasi Taman Nasional. Formasi vegetasi yang dimiliki mulai dari pantai hutan pantai sampai hutan hujan tropika dataran rendah. Beberapa tipe Formasi Vegetasi penyusun Taman Nasional Alas Purwo adalah sebagai berikut:

1. Formasi Vegetasi Hutan Pantai

2. Formasi Vegetasi Hutan Mangrove

3. Formasi Vegetasi Hutan Alam Dataran Rendah.