Geologi Iklim Keadaan Fisik Kawasan 1. Topografi

3.2.2. Keadaan Fisik Kawasan 3.2.2.1. Topografi Kawasan Taman Nasional Alas Purwo terdiri dari daerah pantai perairan, daratan dan rawa, daerah daratan hingga daerah perbukitan dan pegunungan, dengan ketinggian mulai dari 0 – 322 m dpl dengan puncak tertinggi Gunung Lingga Manis. Daerah pantai di Taman Nasional Alas Purwo melingkar mulai dari Segoro Anak Grajagan sampai daerah Muncar dengan panjang garis pantai sekitar 105 Km. Kelerengan kawasan mulai daerah datar 0-8 seluas 10.554 ha, landai 8-15 seluas 19.474 ha, agak curam 15-25 seluas 11.091 ha, serta curam 25-40 seluas 2.301 ha.

3.2.2.2. Geologi

Formasi geologi pembentuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo berumur Meosen atas, terdiri dari batuan berkapur dan batuan berasam. Pada batuan berkapur terjadi proses karstifikasi yang tidak sempurna, karena faktor iklim yang kurang mendukung relatif kering, serta batuan kapur yang diperkirakan terintrusi oleh batuan lain. Di kawasan Taman Nasional Alas Purwo terdapat banyak gua, dan menurut hasil inventarisasi, di Taman Nasional Alas Purwo terdapat 44 buah gua. Diantara gua-gua tersebut yang selama ini banyak dikunjungi adalah Gua Istana, Gua Padepokan dan Gua Basori. Jenis tanah di kawasan Taman Nasional Alas Purwo terdiri atas 4 empat kelompok, yaitu 1 tanah komplek Mediteran Merah-Litosol seluas 2.106 ha, 2 tanah Regosol Kelabu seluas 6.238 ha, 3 tanah Grumosol Kelabu seluas 379 ha, dan 4 tanah Aluvial Hidromorf seluas 34.697 ha.

3.2.2.3. Iklim

Kawasan Taman Nasional Alas Purwo dan sekitarnya memiliki curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Hari hujan berkisar dari tidak ada hari hujan hingga lebih dari 15 hari hujan. Curah hujan tahunan mencapai 1.079 mm Tegaldlimo, 1.491 mm Purwoharjo, 1.554 mm Muncar dan 2.147 mm Glagah, masing-masing dengan hari hujan sebanyak 55 hari, 71 hari, 79 hari, dan 112 hari. Menurut sistem klasifikasi Schmidth dan Ferguson daerah sekitar Taman Nasional Alas Purwo memiliki tipe iklim sekitar D agak lembab sampai E agak kering. Khusus untuk kawasan Kawah Ijen mempunyai tipe iklim C lembab dan D agak lembab. Secara umum, bulan basah terjadi pada bulan Nopember sampai April, dan bulan kering terjadi pada bulan Mei sampai Oktober. Kisaran penyinaran matahari bulanan di Banyuwangi dan sekitarnya adalah 52 bulan Januari hingga 89 bulan September, dengan rata- rata sebesar 75. Suhu udara maksimum bulanan di Banyuwangi antara 31,2 o C – 34,5 o C dan suhu udara minimumnya antara 20,7 o C – 22,5 o C, sedangkan suhu udara rata-rata bulanan berkisar antara 25,9 o C – 28,2 o C. Fluktuasi kelembaban udara juga tergolong kecil, yaitu berkisar antara 75 - 81. Arah angin terbanyak yang bertiup di daerah Banyuwangi adalah arah Selatan dengan kecepatan antara 2,3 – 4,2 knot.

3.2.2.4. Hidrologi