53 tidak lengket”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa substitusi tepung jagung HMT
secara nyata dapat menurunkan kelengketan mi jagung.
Substitusi tepung jagung HMT pada mi kering jagung juga secara nyata dapat menurunkan kelengketan mi. Mi kering jagung native dinilai oleh panelis
pada skor 5,45 atau ”agak lengketagak tidak lengket”, sedangkan mi kering jagung HMT dinilai pada skor 4,55 atau berada diantara ”tidak lengket” dan ”
agak lengketagak tidak lengket ”.
Hasil analisis fisik mi jagung, berupa atribut tekstur kekerasan, kekenyalan, dan kelengketan baik secara objektif pengukuran profil tekstur maupun subjektif
uji organoleptik menunjukkan bahwa substitusi tepung jagung HMT dapat menurunkan nilai kekerasan, meningkatkan kekenyalan, dan menurunkan
kelengketan secara nyata α=0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa substitusi tepung jagung HMT berpengaruh positif terhadap kualitas mi jagung baik basah
maupun kering. Selanjutnya, mi basah dan mi kering jagung dilakukan uji penerimaan konsumen untuk melihat bagaimana penerimaan konsumen terhadap
produk ini.
C. PENERIMAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN MI
JAGUNG Informasi mengenai penerimaan konsumen terhadap produk mi jagung
sangat penting untuk mengingat mi jagung merupakan produk yang relatif baru dan ditujukan untuk dapat dijadikan alternatif pengganti mi terigu komersil.
Responden dalam uji penerimaan konsumen ini diberikan kuisioner yang berisi pertanyaan mengenai data umum responden, perilaku konsumsi mi responden, dan
penerimaan responden terhadap produk olahan mi jagung. Contoh kuisioner pada
uji penerimaan ini dapat dilihat pada Lampiran 2.
1. Data Umum Responden
Jumlah responden pada uji penerimaan konsumen ini adalah sebanyak 175 orang. Sebagian besar responden adalah perempuan 58,86, berusia 16-25
tahun 77,14, dan berpendidikan SMA 49,71. Responden didominasi pelajarmahasiswa 69,71 dan memiliki rata-rata pengeluaran per bulan sebesar
54 Rp 500.000-1.000.000 41,71. Secara rinci, data umum keseluruhan responden
dapat dilihat pada Lampiran 13.
2. Perilaku Konsumsi Mi Responden
Informasi mengenai perilaku konsumsi mi responden yang dapat diperoleh dari uji konsumen ini berupa data frekuensi konsumsi mi responden per minggu,
faktor penentu konsumsi mi, dan atribut mutu yang penting menurut responden.
Seperti terlihat pada Gambar 24, sebagian besar 57,14 responden
mengkonsumsi mi sebanyak 2 kali setiap minggunya, sedangkan sebesar 37,14 responden mengkonsumsi mi sebanyak 3-4 kali per minggu. Sebagian kecil
responden mengkonsumsi mi sebanyak 5-7 kali per minggu 4,00 dan 7 kali per minggu 1,72.
10 20
30 40
50 60
2 kali 3-4 kali
5-7 kali 7 kali
57,14 37,14
4,00 1,72
Ju m
lah R
es p
on d
en
Gambar 24. Frekuensi konsumsi mi responden per minggu
Konsumen memiliki pertimbangan tersendiri dalam mengkonsumsi mi.
Gambar 25 menunjukkan diagram faktor penentu yang membuat responden
memutuskan untuk mengkonsumsi mi. Faktor yang menjadi alasan konsumen dalam mengkonsumsi mi paling banyak karena kualitas atau mutu mi itu sendiri
35, kemudian karena harganya 30. Selain itu, pertimbangan lain dari konsumen adalah karena mi dapat dijadikan sebagai pengganti makanan pokok
17 serta kemudahan dalam memperolehnya 13, dan 5 untuk jawaban lainnya.
55
Kualitas Mutu mi
35
Kemudahan membeli
13 Harga
terjangkau 30
Pengganti pangan pokok
17 Lainnya
5
Gambar 25. Faktor penentu konsumsi mi
Gambar 26 menunjukkan atribut mutu mi yang dianggap penting oleh
responden. Berdasarkan diagram tersebut, ternyata atribut mutu rasa merupakan atribut mutu yang dianggap paling penting untuk sebagian besar responden
74,86. Selanjutnya, atribut aroma 12,00, tekstur 9,71, dan terakhir adalah warna 3,43. Walaupun atribut warna menduduki posisi terendah, mi
jagung yang memiliki keunggulan karena tidak diberi tambahan pewarna diharapkan mampu menjadi alternatif mi terigu komersial. Hal ini dapat didukung
dengan rasa mi yang bisa ditingkatkan dengan pengolahan, sehingga rasa yang enak dan keunggulan mi jagung dapat meningkatkan penerimaan konsumen.
10 20
30 40
50 60
70 80
Rasa Aroma
Warna Tekstur
74,86
12,00 3,43
9,71
Ju m
lah R
e sp
on d
e n
Gambar 26. Atribut mutu mi yang penting menurut responden
3. Penerimaan Responden terhadap Produk Olahan Mi Jagung