Mi Basah Mi Kering

13 1992. Hoover dan Vasanthan 1994 menjelaskan bahwa modifikasi pati dengan HMT mengurangi proses leaching amilosa pada saat pemasakan. Selain itu, metode HMT dapat mempengaruhi penyusunan kembali molekul pati antar amilosa-amilosa dan amilosa-amilopektin, sehingga mampu memperkuat ikatan dalam pati. Ketika diaplikasikan pada proses pengolahan bihun, pati yang dimodifikasi dengan HMT juga menghasilkan bihun yang tidak lengket setelah dimasak Shin, 2004. Penelitian terhadap kondisi proses modifikasi HMT telah dilaporkan oleh beberapa peneliti. Collado 2001 melakukan modifikasi HMT pati ubi jalar pada suhu diatas suhu gelatinisasi 80 o C-100 o C selama 16 jam mampu mempertahankan kadar air pati hingga 35 atau lebih rendah. Pati HMT yang diujicobakan pada produk olahan mi ubi jalar Collado, 2001 dan mi sagu Purwani, 2006 menunjukkan hasil bahwa pati HMT dapat menghasilkan karateristik mi yang lebih baik. Mi sagu yang dihasilkan dari pati sagu HMT memiliki cooking loss yang lebih rendah dibandingkan dengan mi dari pati sagu tanpa HMT Purwani, 2006. Pati ubi jalar yang dimodifikasi dengan HMT juga menghasilkan karakteristik mi yang lebih baik dibandingkan tanpa modifikasi Collado, 2001.

F. MI

1. Mi Basah

Menurut Astawan 2005, mi basah adalah jenis mi yang mengalami pemasakan setelah tahap pemotongan. Sedangkan menurut Dewan Standarisasi Nasional 1992, mi basah adalah produk pangan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan lain dan bahan tambahan pangan yang diizinkan, berbentuk khas mi yang tidak dikeringkan. Mi basah memiliki kadar air maksimal 35 bb. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, ada dua macam mi yaitu mi yang berbasis protein dan mi yang berbasis pati. Bahan baku mi berbasis protein berasal dari gandum, sedangkan bahan baku mi yang berbasis pati dapat berasal dari kacang hijau, ubi jalar, maupun sorgum. 14 Berdasarkan bentuk produk mi yang ada di pasaran, mi dapat diklasifikasikan menjadi mi basah mentah yaitu mi yang diproses tanpa pemasakan dan pengeringan, mi basah matang yaitu mi basah yang mengalami pemasakan dan tanpa pengeringan, serta mi kering yaitu mi yang mengalami pengeringan Astawan, 2005. Kualitas mi basah menurut SNI 01-2987-1992 dapat dilihat pada Tabel 6. Produk mi umumnya digunakan sebagai sumber energi karena kandungan karbohidratnya relatif tinggi. Tabel 6 . Syarat mutu mi basah menurut SNI 01-2987-1992 No. Kriteria uji Satuan Persyaratan 1. Keadaan : 1.1. bau 1.2. rasa 1.3. warna Normal Normal Normal 2. Kadar air bb 20 – 35 3. Kadar abu dihitung atas dasar bahan kering bb Maks. 3 4. Kadar protein N x 6,25 dihitung atas dasar bahan kering bb Min. 3 5. Bahan tambahan pangan 5.1 Boraks dan asam borat 5.2 Pewarna 5.3 Formalin Tidak boleh ada Sesuai SNI-022-M dan peraturan MenKes No. 722MenKesPerIX 88 Tidak boleh ada 6 Cemaran logam 6.1 Timbal Pb 6.2 Tembaga Cu 6.3 Seng Zn 6.4 Raksa Hg mgkg Maks. 1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 Maks 0,05 7. Arsen As mgkg Maks 0,05 8. Cemaran mikroba : 8.1 Angka lempeng total 8.2 E. coli 8.3 Kapang Kolonig APMg Kolonig Maks 1,0 x 10 6 Maks. 10 Maks 1,0 x 10 4

2. Mi Kering

Menurut SNI 01-2974-1996, mi kering didefinisikan sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu dengan penambahan bahan 15 makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mi. Mi dalam bentuk kering harus mempunyai padatan minimal 87, artinya kandungan airnya harus di bawah 13. Karakteristik yang disukai dari mi kering adalah memiliki penampakan putih, hanya sedikit yang terpecah-pecah selama pemasakan, memiliki permukaan yang lembut dan tidak ditumbuhi mikroba Oh, 1985. Syarat mutu mi kering dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Syarat mutu mi kering menurut SNI 01-2974-1996 No Jenis Uji Satuan Persyaratan Mutu I Persyaratan Mutu II 1 Keadaan: 1.1 Bau 1.2 Warna 1.3 Rasa - Normal Normal Normal Normal Normal Normal 2 Air bb Maks 8 Maks 10 3 Protein N x 6.25 bb Min 11 Min 8 4 Bahan Tambahan Makanan: 4.1 Boraks 4.2Pewarna Tambahan Tidak boleh ada sesuai dengan SNI 01-0222-1995 5 Cemaran Logam: 5.1 Timbal Pb 5.2 Tembaga Cu 5.3 Seng Zn 5.4 Raksa Hg mgkg mgkg mgkg mgkg Maks 1.0 Maks 10.0 Maks 40.0 Maks 0.05 Maks 1.0 Maks 10.0 Maks 40.0 Maks 0.05 6 Arsen As mgkg Maks 0.5 Maks 0.5 7 Cemaran Mikroba: 7.1 Angka Lempeng Total 7.2 E. coli 7.3 Kapang kolonig APMg kolonig Maks 1.0 x 10 6 Maks 10 Maks 1.0 x 10 4 Maks 1.0 x 10 6 Maks 10 Maks 1.0 x 10 4

3. Mi Jagung