Mi Kering Jagung pada Produk Mi Bakso

59 20 40 60 80 100 Ya Tidak 87,34 12,66 Ju m lah R es p on d en Gambar 32. Tingkat kesesuaian mi basah jagung sebagai alternatif mi terigu komersial

b. Mi Kering Jagung pada Produk Mi Bakso

Berbeda dengan hasil yang ditunjukkan pada mi basah jagung, substitusi tepung jagung HMT dapat meningkatkan tingkat kesukaan responden terhadap produk olahan mi kering jagung. Seperti terlihat pada Gambar 33, responden yang menyatakan “suka” pada produk olahan mi kering jagung native sebesar 43. Responden yang menyatakan ”biasa saja” sebanyak 38 dan sisanya 19 menyatakan ”agak suka”. Suka 43 Agak suka 19 Biasa saja 38 Gambar 33. Tingkat kesukaan responden terhadap mi kering jagung native pada produk olahan mi bakso Responden yang menyatakan “suka” pada produk olahan mi kering jagung HMT, yaitu sebesar 55 Gambar 34. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan respon den yang menyatakan “suka” pada produk olahan mi kering jagung native 43. Akan tetapi, keduanya menunjukkan bahwa responden yang 60 menyatakan “suka” lebih banyak daripada yang menyatakan tingkat kesukaannya pada level yang lebi h rendah ”agak suka”, ”biasa saja”, ”agak tidak suka”, dan ”tidak suka”. Responden yang menyatakan ”agak suka” sebanyak 21, ”biasa saja” sebanyak 17, ”agak tidak suka” sebanyak 4, dan sisanya sebanyak 3 menyatakan ”tidak suka” . Suka 55 Agak suka 21 Biasa saja 17 Agak tidak suka 4 Tidak suka 3 Gambar 34. Tingkat kesukaan responden terhadap mi kering jagung HMT pada produk olahan mi bakso Seperti diilustrasikan pada Gambar 35, sebagian besar responden 92,31 menyatakan bahwa mi kering jagung sesuai apabila diolah menjadi mi bakso, hanya 7,69 dari responden yang menyatakan tidak sesuai. Selain menilai tingkat kesukaan dan kesesuaian, responden juga diminta untuk memberikan pendapat mengenai alternatif lain dalam mengolah mi jagung. 20 40 60 80 100 Ya Tidak 92,31 7,69 Ju m lah R es p on d en Gambar 35. Tingkat kesesuaian mi kering jagung yang diolah menjadi mi bakso 61 Seperti terlihat pada Gambar 36, mi kering jagung dapat diolah menjadi soto mi 38, mi goreng 34, toge goreng 22, dan lainnya seperti ifu mi dan spageti 6. Selain itu, sebagian besar responden 84,81 menyatakan bahwa mi kering jagung dapat digunakan sebagai alternatif pengganti mi terigu komersial, seperti diilustrasikan pada Gambar 37. Soto mi 38 Toge goreng 22 Mi goreng 34 Lainnya 6 Gambar 36. Alternatif lain untuk produk olahan mi kering jagung menurut responden 20 40 60 80 100 Ya Tidak 84,81 15,19 Ju m lah R es p on d en Gambar 37. Tingkat kesesuaian mi kering jagung sebagai alternatif mi terigu komersial 62

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Modifikasi HMT Heat Moisture Treatment dapat mengubah sifat gelatinisasi tepung jagung. Perubahan tersebut antara lain mempengaruhi suhu awal gelatinisasi, viskositas maksimum, nilai breakdown dan setback. Suhu awal gelatinisasi tepung jagung meningkat dari 74,25 o C menjadi 79,50 o C. Viskositas maksimum tepung jagung native sebesar 659,00 BU, sedangkan tepung jagung HMT tidak memiliki viskositas maksimum. Breakdown tepung jagung native sebesar 4,00 BU, sedangkan tepung jagung HMT tidak memiliki breakdown. Nilai setback tepung jagung meningkat dari 315,00 BU menjadi 525,00 BU. Substitusi tepung jagung HMT memudahkan proses pembentukan adonan, adonan menjadi tidak lengket dan mudah dibentuk lembaran serta dicetak. Selain itu, waktu pengukusan adonan menjadi lebih panjang, yaitu 14-16 menit. Substitusi tepung jagung HMT juga meningkatkan kualitas mi basah jagung dan mi kering jagung, baik diukur secara objektif maupun subjektif organoleptik. Secara objektif, substitusi tepung jagung HMT dapat menurunkan nilai kekerasan, KPAP, dan kelengketan serta meningkatkan nilai kekenyalan dan persentase elongasi mi jagung secara nyata α=0,05. Secara subjektif organoleptik, substitusi tepung jagung HMT secara nyata α=0,05 menurunkan nilai kekerasan dan kelengketan, serta meningkatkan kekenyalan. Uji penerimaan konsumen terhadap produk olahan mi jagung dilakukan oleh responden sebanyak 175 orang. Responden yang menyukai produk olahan mi basah jagung native 69,12 lebih banyak dibandingkan dengan mi basah jagung HMT 60. Sebagian besar responden 93,98 menyatakan bahwa mi basah jagung sesuai apabila diolah menjadi mi ayam. Responden yang menyukai produk olahan mi kering jagung native sebesar 43, sedangkan responden yang menyukai produk olahan mi kering jagung HMT sebesar 55. Sebagian besar responden 92,31 menyatakan bahwa mi kering jagung sesuai apabila diolah menjadi mi bakso. Sebagian besar responden menyatakan bahwa mi basah jagung 87,34 dan mi kering jagung 84,81 dapat digunakan sebagai alternatif pengganti mi terigu komersial.