Pengambilan Data Akustik Prosedur Penelitian

19 Tabel 6 Spesifikasi transducer tipe ES-120 7C Spesifikasi Keterangan Resonant frequency Beamwidth, circular Directivity DI = 10 log D Equivalent two-way beam angle 10 log � Maximum pulse power input Maximum transducer depth 120 kHz 7 deg 28 ±1 dB -20.5 ±1 dB 1000 W 150 m Transducer dipasang pada kedalaman 1 meter dari permukaan air agar pengaruh noise minimum dan tidak berpengaruh terhadap mutu rekaman. Instrumen dioperasikan di setiap stasiun dalam keadaan kondisi kapal diam. Perekaman data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ER60 yang akan merekam dan mengintegrasi semua target yang terdeteksi dalam satu file. Perekaman dilakukan selama 15-20 menit. Hasil dari perekaman oleh ER60 menghasilkan data dengan format: raw data .raw, indeks files .idk, dan bottom files .bot.

3.3.4 Pengambilan Data Contoh Dasar Perairan Teknik pengambilan contoh substrat

Pengambilan contoh substrat dilakukan disetiap stasiun yang berada di muara sungai Mahakam, Kalimantan Timur dengan menggunakan van veen grab dengan luas bukaan sebesar 20 × 20 cm. Contoh substrat yang diambil kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik yang selanjutnya akan dianalisis dengan metode ayakan bertingkat. Jenis atau tipe substrat beserta ukuran substrat diketahui setelah dilakukan analisis tekstur substrat di Laboratorium Fisika Tanah, Balai Penelitian Tanah, Kementrian Pertanian, Bogor. Teknik pengambilan contoh makrozoobentos Pengambilan sampel makrozoobentos baik jenis maupun jumlah individu dilakukan dengan cara mengambil contoh substrat dasar perairan. Alat yang digunakan adalah van veen grab 15 x 15 cm. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 kali ulangan diusahan tepat di bawah transducer. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik berisi formalin 10 yang telah dicampur dengan rose bengal agar awet. Sampel yang telah diawetkan kemudian dibawa ke laboratorium hidrobiologi, Balai Penelitian Perikanan Perairan Umum, Palembang untuk selanjutnya dilakukan identifikasi. 20

3.3.5 Pengolahan Data Akustik

Pengolahan data akustik dilakukan di laboratorium akustik dan istrumentasi kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nilai acoustic backscattering volume Sv dasar perairan diekstrak menggunakan perangkat lunak Echoview 4.0 Gambar 10. Data pantulan pertama E1 diolah menggunakan threshold minimum -50 dB dan maksimum 0 dB. Data pantulan kedua E2 diolah menggunakan threshold minimum -70 dB dan maksimum 0 dB. Elementary Sampling Distance Unit ESDU sebesar 100 ping. Ketebalan integrasi E1 dan E2 adalah 0.2 m Gambar 10. Prinsip dasar perhitungan nilai Sv adalah: �� = 10 log � � � 1 � � � � � ………… 1 Johanesson and Mitson 1983 Nilai acoustic surface backscattering Ss diperoleh menggunakan persamaan yang menghubungkan bottom volume backscattering coefficient Sv dan surface backscattering coefficient Ss. Pada echosounder dengan bim yang sempit sharp beam, nilai integrasi sudut beam untuk volume backscattering ψ ekuivalen dengan sudut beam untuk permukaan dasar Ф atau ψ ≈ Ф, sehingga nilai hambur balik dasar perairan diperoleh dari Manik 2011: � = � 2 � ………………………………....2 �� = 10 log � 2 + �� ……………….. 3 Keterangan: Ф = instantaneous equivalent beam angle for surface scattering ψ = equivalent beam angle for volume scattering c = kecepatan suara ms τ = pulse length Sv B = volume backscattering of bottom