50
5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Tipe substrat yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah pasir, pasir berlumpur, lumpur berpasir, dan lumpur. Berdasarkan nilai SS pasir sebesar -
12.97 dB, pasir berlumpur sebesar -13.96 dB, lumpur berpasir sebesar -17.14 dB dan -15.64 dB, serta lumpur sebesar -30.87 dB sampai -19.25 dB. Nilai hambur
balik substrat pasir lebih besar dibandingkan tipe substrat lumpur karena pasir memiliki tingkat kekasaran, kekerasan, dan ukuran butir lebih besar daripada
lumpur.
Struktur komunitas yang mendiami lokasi penelitian berada pada kategori sangat buruk dalam kondisi sangat rendah dan tidak stabil. Berdasarkan analisis
AKU belum terlihat hubungan antara struktur komunitas makrozoobentos dengan pembentukan nilai SS. Namun hubungan antara nilai akustik, tipe substrat, dan
struktur komunitas makrozoobentos dapat dijelaskan sebesar 77.55 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antar varians pembentuk komponen dan telah dapat
menjelaskan keadaan lokasi penelitian.
5.2 Saran
Penelitian mengenai analisis tipe substrat menggunakan teknologi hidroakustik sebaiknya dilakukan pada daerah yang terkontrol. Pengambilan
sampel tanah sebaiknya tidak terganggu sehingga dapat dilakukan analisis lengkap parameter fisika seperti tekstur tanah, densitas tanah, densitas partikel, ruang pori
total, ukuran butir, dan lain-lain.
51
DAFTAR PUSTAKA
AA Miranda, Borgne Yann-Ael Le, Bontepi G. 2008. New Routes from Minimal Approximation Error to Principal Components. Neural Processing Letters.
273:197-207. Allo OAT. 2011. Kuantifikasi dan karakterisasi acoustic backscattering dasar
perairan di Kepulauan Seribu-Jakarta [tesis]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor.
Anderson JT, Holliday D Van, Kloser R, Reid DG, Simard Y. 2008. Acoustic seabed classification: current practice and future directions. ICES Journal of
Marine Science. 656:1004-1011. [APHA] American Public Health Association. 1989. Standart Methods for the
Examination of Water and Waste. Ed ke-18. Washington: APHA. Bax NJ, Kloser RJ, Williams A, Gowlett-Holmes K, Ryan T. 1999. Seafloor
habitat definition for spatial management in fisheries: a case study on the continental shelf of south east Australia using acoustic and biotic
assemblages. Oceanologica Acta. 226:705-719.
Bengen DG. 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Bogor ID: PKSPL IPB.
Bengen DG. 2002. Sinopsis: Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor ID: PKSPL IPB.
Bilgili A, Swift MR. 2003. Modelling bed-load transport of coarse sediments in the great Bay Estuary. Journal of Estuarine, Coastal, and Shelf Science.
584:937-950. Boulton B, Wyness R. 2001. Annual Report: Sangachal Seabed Mapping Survey.
London: Kwaerner. Brennan CW. 2009. Basic Acoustic Theory. Austin: R2 Sonic LLC.
Brekhovskih L, Lysanov Y. 1982. Fundamentals of Ocean Acoustics. Berlin: Springer
Brower JE, Zar J, Ende Carl N von. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Edisi ke-3. Michigan: WMC Brown Company Publisher.
Burczynski J. 1982. Introduction to The Use of Sonar System for Estimating Fish Biomass. FAO. Fisheries Technical Paper No.191.
Burczynski J. 2002. Bottom Classification. Seattle: BioSonics Inc. Chivers RC, Emerson N, Burns D. 1990. New acoustic processing for underwater
surveying. The Hydrographic Journal. 56:9-17. Collier JS, CJ Brown. 2005. Correlation of sidescan backscatter with grain size
distribustion of surficial seabed sediments. International Journal of marine Geology, Geochemistry, and Geophysics. 214:431-449.
[DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara. 2010. Profil dan Upaya Penyelamatan Delta Mahakam Tahun 2010. Kutai Kartanegara:
DKP Kutai Kartanegara. Dyer KR. 1986. Coastal and Estuarine Sediment Dynamics. Bidston: Institute of
Oceanography Science.