Pengolahan Data Akustik Prosedur Penelitian

21 Gambar 10 Pengolahan data akustik

3.3.6 Pengolahan Data Contoh Dasar Perairan

Analisis substrat Contoh substrat yang diambil dengan menggunakan van veen grab dengan luas bukaan 20 x 20 cm selanjutnya dianalisis sifat fisiknya yaitu tekstur substrat dan densitas dari substrat tersebut yang nantinya digunakan sebagai data in situ sekaligus sebagai data pembanding dari hasil data pengukuran akustik. Klasifikasi metode analisis tekstur dilakukan dengan menggunakan metode ayakan bertingkat. Klasifikasi tipe substrat menggunakan diagram segitiga dari Shepard 1954. Diagram dibangun dengan sudut-sudut terdiri dari kerikil-pasir-lumpur Gambar 1. Fraksi kerikil gravel merupakan gabungan material ukuran kerikil dan kerakal. Fraksi pasir sand merupakan gabungan material ukuran pasir halus sampai kasar. Fraksi lumpur mud merupakan gabungan material lanau dan lempung Dyer 1986. Analisis contoh organisme bentik Contoh organisme bentik yang telah diawetkan selanjutnya disaring pada saringan bertingkat dengan ukuran mata saringan yang telah disesuaikan 0.25 mm, 0.50 mm, dan 1.00 mm. Hasil saringan tersebut kemudian dicuci dengan air tawar hingga bersih dan diawetkan kembali dengan larutan formalin 10 atau alkohol 70. Identifikasi sampel yang telah dibersihkan dilakukan di bawah mikroskop binokuler, dihitung jumlah individu dan jumlah jenis, serta ditabulasikan sebagai data pengamatan. 22 Analisis populasi dan komunitas makrozoobentos Kepadatan Kepadatan makrozoobentos menurut Brower et al. 1990 didefinisikan sebagai jumlah individu makrozoobentos per satuan luas m 2 . Sampel makrozoobentos yang telah diidentifikasi kemudian dihitung kepadatannya dengan menggunakan rumus: � � = 10000 � � …………………………………………4 Keterangan : K = Kelimpahan makrozoobentos individum 2 a = Jumlah makrozoobentos individu b = Luas bukaan van veen grab cm 2 10000 = Konversi dari cm 2 ke m 2 Keanekaragaman Indeks keanekaragaman Shannon H’ adalah angka yang menunjukkan keanekaragaman suatu organisme dalam suatu ekosistem dan hubungannya dengan ekologi ekosistem tersebut. � ′ = − � � 2 � � = − � 2 � �=1 �=1 …………………5 Keterangan: H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener p i = � � = Komposisi organisme jenis ke-i n i = Jumlah individu pada spesies ke-i N = Jumlah individu total Bengen 2000 Dominansi Indeks dominansi adalah angka yang menunjukkan ada atau tidaknya dominansi spesies tertentu terhadap spesies-spesies lainnya yang berada dalam satu ekosistem yang sama, berkaitan erat dengan kestabilan kondisi lingkungan dan tekanan ekologi dalam ekosistem tersebut. = � � 2 = � 2 �=1 �=1 ……………………………7 Keterangan: C = Indeks dominansi n i = Jumlah individu pada spesies ke-i N = Jumlah total individu dari semua spesies p i = Perbandingan jumlah individu spesies ke-i dengan jumlah total individu yang telah ditemukan. Krebs 2009