20
3.3.5 Pengolahan Data Akustik
Pengolahan data akustik dilakukan di laboratorium akustik dan istrumentasi kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Nilai acoustic backscattering volume Sv dasar perairan diekstrak menggunakan perangkat lunak Echoview 4.0
Gambar 10. Data pantulan pertama E1 diolah menggunakan threshold minimum -50 dB dan maksimum 0 dB. Data pantulan kedua E2 diolah
menggunakan threshold minimum -70 dB dan maksimum 0 dB. Elementary Sampling Distance Unit ESDU sebesar 100 ping. Ketebalan integrasi E1 dan E2
adalah 0.2 m Gambar 10. Prinsip dasar perhitungan nilai Sv adalah:
�� = 10 log
� �
� 1
� � �
� �
………… 1 Johanesson and Mitson 1983
Nilai acoustic surface backscattering Ss diperoleh menggunakan persamaan yang menghubungkan bottom volume backscattering coefficient Sv
dan surface backscattering coefficient Ss. Pada echosounder dengan bim yang sempit sharp beam, nilai integrasi sudut beam untuk volume backscattering
ψ ekuivalen dengan sudut beam untuk permukaan dasar
Ф atau ψ ≈ Ф, sehingga nilai hambur balik dasar perairan diperoleh dari Manik 2011:
� =
� 2
� ………………………………....2 �� = 10 log
� 2
+ �� ……………….. 3
Keterangan: Ф = instantaneous equivalent beam angle for surface scattering
ψ = equivalent beam angle for volume scattering c = kecepatan suara ms
τ = pulse length Sv
B
= volume backscattering of bottom
21
Gambar 10 Pengolahan data akustik
3.3.6 Pengolahan Data Contoh Dasar Perairan
Analisis substrat
Contoh substrat yang diambil dengan menggunakan van veen grab dengan luas bukaan 20 x 20 cm selanjutnya dianalisis sifat fisiknya yaitu tekstur substrat
dan densitas dari substrat tersebut yang nantinya digunakan sebagai data in situ sekaligus sebagai data pembanding dari hasil data pengukuran akustik. Klasifikasi
metode analisis tekstur dilakukan dengan menggunakan metode ayakan bertingkat.
Klasifikasi tipe substrat menggunakan diagram segitiga dari Shepard 1954. Diagram dibangun dengan sudut-sudut terdiri dari kerikil-pasir-lumpur
Gambar 1. Fraksi kerikil gravel merupakan gabungan material ukuran kerikil dan kerakal. Fraksi pasir sand merupakan gabungan material ukuran pasir halus
sampai kasar. Fraksi lumpur mud merupakan gabungan material lanau dan lempung Dyer 1986.
Analisis contoh organisme bentik
Contoh organisme bentik yang telah diawetkan selanjutnya disaring pada saringan bertingkat dengan ukuran mata saringan yang telah disesuaikan 0.25
mm, 0.50 mm, dan 1.00 mm. Hasil saringan tersebut kemudian dicuci dengan air tawar hingga bersih dan diawetkan kembali dengan larutan formalin 10 atau
alkohol 70. Identifikasi sampel yang telah dibersihkan dilakukan di bawah mikroskop binokuler, dihitung jumlah individu dan jumlah jenis, serta
ditabulasikan sebagai data pengamatan.