Substrat Dasar Perairan 15.2 Acoustic backscattering strength analysis for riverbed substrate classification and its relationship with macrozoobenthos of delta mahakam water

25 Gambar 11 Sebaran tipe substrat berdasarkan stasiun Gambar 12 Sebaran tipe substrat berdasarkan lintasan survei akustik 26 Stasiun pengamatan dengan posisi menjauhi muara sungai, memiliki tipe substrat berupa lumpur. Stasiun 2, 5, dan 7 komposisi substrat didominasi oleh fraksi pasir kecuali pada stasiun 1 karena posisi stasiun berada di mulut sungai sehingga kecepatan aliran air sungai dan debit air yang tinggi mampu membawa butiran substrat berukuran besar dan kasar. Selain itu, butiran substrat yang dibawa tidak hanya berasal dari satu aliran sungai saja tetapi berasal dari beberapa aliran anak sungai sehingga meningkatkan kecepatan arus dari aliran sungai. Pada stasiun 3, 4, 6, 8, dan 9 komposisi substrat didominasi oleh lanau silt dan liat clay, hal ini dikarenakan posisi stasiun yang menjauhi mulut sungai sehingga pengaruh arus dari aliran sungai dan gelombang sudah melemah sehingga hanya mampu membawa substrat berukuran kecil dan halus. Fraksi lanau dan liat yang memiliki massa dan diameter yang lebih kecil dibandingkan dengan fraksi pasir lebih mudah terbawa oleh arus air. Semakin menuju laut lepas maka kekuatan arus semakin lemah sehingga butiran berukuran besar dan berat seperti pasir tidak dapat terbawa oleh aliran air seperti lanau dan liat. Purbani et al. 2010 menyatakan daerah yang dekat dengan muara sungai cenderung memiliki butiran substrat yang lebih kasar dibandingkan dengan substrat yang diendapkan jauh dari muara sungai terutama sungai-sungai yang memiliki debit yang besar. Hal tersebut dapat dilihat dari pola sebaran substratnya di mana substrat berupa pasir terendapkan di sekitar muara sungai, sedang ke arah laut lepas ukuran butir substrat berangsur halus. Tipe substrat akan mempengaruhi jenis dan pola sebaran dari organisme bentik. Substrat lumpur mengandung bahan nutrien tinggi yang berasal dari zat-zat organik sebagai bahan makanan, sebagai tempat berlindung dan memijah. Oleh karena itu, tipe substrat lumpur merupakan habitat yang ideal bagi organisme bentik. Sebaran tipe substrat sepanjang 140 km sesuai dengan lintasan survei akustik Gambar 12. Penentuan tipe substrat lintasan didasarkan pada nilai SV stasioner yang divalidasi dengan tipe substrat contoh. Secara umum tipe substrat yang dideteksi sepanjang lintasan didominasi oleh tipe substrat lumpur dan lumpur berpasir.

4.2 Nilai Backscattering Strength BS Dasar Perairan

Pantulan dari setiap ping yang diterima oleh receiver disajikan dalam bentuk echogram. Interpretasi dan kuantifikasi echogram dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Echoview 4.0. Analisis mengenai dasar perairan menggunakan tiga parameter, yaitu pantulan pertama E1, pantulan kedua E2, dan surface scattering strength SS. Masing-masing pantulan akan membawa informasi yang berbeda sesuai dengan sifat dasar perairannya dan disajikan dalam bentuk echogram atau jejak gema. E1 menggambarkan kekasaran dan E2 menggambarkan kekerasan dari dasar perairan Tabel 8 dan 9. 27 Tabel 8 Nilai backscattering strength BS dasar perairan Stasiun Kedalaman c a SV dB SS Tipe Substrat m ms E1 E2 dB 1 2.77 1509.13 -18.55 -49.72 -17.14 Lumpur berpasir 2 2.72 1504.37 -13.48 -46.22 -12.97 Pasir 3 6.09 1504.37 -20.53 -54.59 -19.25 Lumpur 4 3.44 1506.78 -28.65 -75.69 -30.87 Lumpur 5 3.00 1506.78 -15.25 -47.92 -13.96 Pasir berlumpur 6 2.00 1504.37 -23.47 -56.13 -22.31 Lumpur 7 2.85 1504.37 -18.62 -50.78 -15.64 Lumpur berpasir 8 4.59 1504.37 -24.96 -57.59 -24.19 Lumpur 9 2.82 1504.13 -22.27 -52.53 -20.67 Lumpur a c: kecepatan suara di kolom perairan. Tabel 9 Nilai standar deviasi dan standar error parameter akustik Stasiun Standar Deviasi Standar Error E1 E2 SS E1 E2 SS 1 4.234E-03 1.960E-06 5.977E-03 4.675E-04 2.165E-07 1.336E-03 2 2.692E-02 2.312E-05 2.610E-02 2.937E-03 2.523E-06 6.525E-03 3 3.553E-03 2.861E-06 9.700E-03 3.809E-04 3.067E-07 2.925E-03 4 7.865E-04 2.298E-08 5.616E-04 7.945E-05 2.321E-09 1.288E-04 5 3.274E-02 2.851E-04 2.253E-02 3.432E-03 2.989E-05 6.022E-03 6 8.124E-03 6.398E-06 5.029E-03 9.852E-04 7.759E-07 1.125E-03 7 6.046E-03 6.978E-06 2.408E-02 6.718E-04 7.753E-07 6.435E-03 8 5.303E-03 4.703E-06 2.279E-03 5.529E-04 4.903E-07 4.974E-04 9 8.548E-04 2.731E-06 8.945E-03 1.022E-04 3.265E-07 2.000E-03 Tabel 10 Urutan Scattering Volume SV Stasiun Kedalaman c a SV dB SS Tipe Substrat m ms E1 E2 dB 4 3.44 1506.78 -28.65 -75.69 -30.87 Lumpur 8 4.59 1504.37 -24.96 -57.59 -24.19 Lumpur 6 2 1504.37 -23.47 -56.13 -22.31 Lumpur 9 2.82 1504.13 -22.27 -52.53 -20.67 Lumpur 3 6.09 1504.37 -20.53 -54.59 -19.25 Lumpur 7 2.85 1504.37 -18.62 -50.78 -15.64 Lumpur berpasir 1 2.77 1509.13 -18.55 -49.72 -17.14 Lumpur berpasir 5 3 1506.78 -15.25 -47.92 -13.96 Pasir berlumpur 2 2.72 1504.37 -13.48 -46.22 -12.97 Pasir a c: kecepatan suara di kolom perairan.