Dampak Sumberdaya Lahan dan Air

Penyusunan kalender tanam dibutuhkan bagi petani tanaman pangan untuk mengetahui waktu dan pola tanam di daerahnya selama setahun. Kalender tanam digunakan untuk memberikan informasi komoditas yang biasa ditanam pada suatu wilayah dari mulai persiapan lahan sampai dengan panen selama setahun. Melihat dampak variabilitas cuaca yang sangat mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia serta untuk mendukung daya tahan sektor pertanian terhadap ancaman variabilitas cuaca, maka dibutuhkan suatu upaya strategis yang dapat mengatasi dan mengantisipasi dampak variabilitas cuaca tersebut. Upaya yang sangat penting dilakukan yaitu dengan memahami karakteristik cuaca wilayah dengan baik. Dengan cara seperti itu maka dapat diketahui kalender tanam untuk mengetahui waktu dan pola tanam di sentra-sentra produksi padi di wilayah Indonesia, baik pada wilayah monsual maupun equatorial Anwarie 2010.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian dan membandingkan hasil penelitian yang penulis lakukan dengan hasil-hasil yang telah dilakukan oleh orang lain yang menunjang atau memperkuat. Banyak penelitian yang menggunakan metode analisis deskriptif terhadap suatu dampak yang ditimbulkan terutama pada suatu sektor pertanian pangan. Akan tetapi penelitian tentang Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani memiliki perbedaan dari segi lokasi penelitian, studi kasus, dan metode. Handoko et al. 2008 melakukan studi mengenai keterkaitan perubahan iklim dan produksi pangan strategis. Hasil penelitian ini mengungkapkan sepuluh skenario perubahan iklim dan program adaptasi pertanian yang dikembangkan bertujuan untuk menganalisis proyeksi surplus defisit pangan strategis yang akan terjadi hingga tahun 2050. Hasilnya menunjukkan bahwa faktor perubahan suhu udara memiliki potensi dampak negatif lebih besar dibandingkan dengan faktor perubahan curah hujan dalam mempengaruhi surplus defisit pangan Indonesia. Osmaleli 2010 melakukan penelitian mengenai analisis dampak perubahan iklim lokal dan kesejahteraan nelayan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Dampak perubahan iklim lokal yang terjadi ditandai dengan perubahan musim yang tidak menentu, musim barat dan timur yang sulit diprediksi oleh nelayan. Perubahan iklim global saat ini belum berpengaruh terhadap perubahan iklim lokal Labuan, tetapi model dugaan grafik suhu global dan suhu lokal hingga tahun 2010 mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan suhu rata-rata bumi selama 150 tahun yang mengindikasikan peningkatan suhu di Indonesia. Asikin 2010 melakukan analisis dampak perubahan iklim terhadap pendapatan petani padi di Kabupaten Cianjur. Perubahan iklim mempengaruhi kondisi lingkungan di Kabupaten Cianjur yang merupakan salah satu sentra produksi padi di Jawa Barat. Terbatasnya informasi yang diperoleh petani padi mengenai perubahan iklim menyebabkan persepsi antar petani mengenai perubahan iklim menjadi berbeda. Oleh karena itu, kajian mengenai sejauh mana persepsi petani padi terhadap perubahan iklim tersebut penting untuk dilakukan. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana petani padi mampu bertahan dan merespon kondisi iklim yang tidak menentu. Penelitian ini juga memberikan informasi mengenai dampak perubahan iklim terhadap tingkat pendapatan petani padi di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan penelitian-penelitian di atas rata-rata penelitan menggunakan analisis pendapatan dan desktiptif. Hal tersebut menjadikan suatu acuan bagi penelitian ini khususnya dalam alat analisis datanya namun memiliki perbedaan dari segi lokasi penelitian dan studi kasus. Penelitian ini menganalisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani. Alat analisis yang akan digunakan yaitu analisis deskriptif menggunakan metode likert, regresi berganda, dan analisis pendapatan rumah tangga usahatani.

3. KERANGKA PEMIKIRAN

Variabilitas cuaca Indonesia sangat berkaitan erat dengan El Nino Southern Oscillation ENSO di Samudera Pasifik dan Indian Ocean Dipole IOD di Samudera Hindia. Menurut penelitian dari Allan 2000, penurunan curah hujan mengakibatkan kekeringan dan pada saat yang lain mengakibatkan tingginya curah hujan sehingga dapat menimbulkan banjir yang tentunya merugikan para petani. Munculnya fenomena El NiƱo kuat sebanyak tujuh kali sepanjang dua puluh tahun terakhir disertai dengan terjadinya fenomena IOD positif yang hampir terjadi bersamaan mengakibatkan deraan kekeringan yang cukup serius. Kabupaten Indramayu merupakan daerah yang terkena anomali cuaca yang berdampak pada sektor pertanian. Variabilitas cuaca yang terjadi beberapa tahun terakhir telah memberikan dampak yang signifikan pada tanaman pangan terutama padi. Pada saat yang bersamaan, beberapa dekade terakhir menunjukkan dampak variabilitas cuaca yang besar pada tanaman pangan padi di Kabupaten Indramayu, seperti kekeringan dan banjir yang semakin meluas pada waktu-waktu tertentu. Salah satu dampak akibat terjadinya variabilitas cuaca adalah curah hujan yang tinggi. Kesalahan strategi dari petani menjadi tidak tepat karena kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi dan sulit diantisipasi. Walaupun sektor pertanian penyumbang emisi gas rumah kaca, pertanian juga merupakan sektor yang paling menderita bahkan terancam akibat adanya variabilitas cuaca, salah satunya adalah padi. Padi dalam sistem produksinya sangat rentan dan akan mengalami dampak paling serius akibat variabilitas cuaca. Adanya variabilitas cuaca tersebut menyebabkan penurunan produktivitas dan produksi padi akibat suhu udara, kekeringan maupun banjir, serta kualitas gabah yang menurun. Hal ini terjadi di Kabupaten Indramayu sebagai sentra produksi lumbung padi terbesar di Jawa Barat. Dasar pemikiran penelitian ini mellihat hubungan antara tahapan pelaksanaan dengan tujuan penelitian. Potensi dari adanya variabilitas cuaca menjadi dasar meneliti Analisis Nilai Kerugian Petani Padi Akibat Variabilitas Cuaca dan Proses Adaptasi yang dilakukan oleh Petani. Untuk itu, diperlukan kajian secara komprehensif mengenai persepsi para petani