Perubahan Pola Tanam Sebagai Upaya Adaptasi terhadap

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data dilakukan dengan metode non probability sampling secara purposive. Secara umum, sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi. Responden berasal dari tiga kecamatan yang ada di Indramayu yaitu Kecamatan Losarang, Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Bongas dengan total keseluruhan sebanyak 100 responden. Alasan jumlah responden mengacu pada analisis data statistik yaitu sampel paling minimum adalah 30 responden Walpole 1992. Petani yang akan menjadi responden adalah petani yang telah bekerja kurang lebih 10 tahun, sehingga dapat diketahui informasi yang lebih mendalam mengenai variabilitas cuaca terhadap tanaman pangan padi.

4.4 Metode Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu proses lanjutan setelah dilakukannya pengumpulan data. Menganalisis data ditujukan agar data yang telah dikumpulkan dapat lebih berarti serta dapat memberikan informasi. Adanya hasil analisis terhadap data ini dapat memberikan jawaban atas perumusan masalah yang terdapat dalam perumusan ini. Langkah awal sebelum menganalisis data adalah dengan mengelompokkan data yang diperoleh dari sampling menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Pengolahan dan analisis data akan dilakukan secara manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS-16 for Windows. Tabel 7 Metode pengolahan dan analisis data dalam penelitian No. Tujuan Metode Analisis Data 1. Mengkaji persepsi petani mengenai variabilitas cuaca. Analisis deskriptif dengan metode skala likert 2. Dampak variabilitas cuaca terhadap kegiatan usahatani dan rumah tangga petani padi Analisis deskriptif dan Analisis pendapatan rumah tangga usahatani padi 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi terhadap variabilitas cuaca Analisis model regresi berganda 4. Mengkaji adaptasi petani dalam menghadapi variabilitas cuaca yang terjadi di Kabupaten Indramayu. Analisis deskriptif

4.4.1 Analisis Persepsi Petani terhadap Variabilitas Cuaca.

Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari presepsi petani di Kabupaten Indramayu. Pada analisis deskriptif ini menggunakan metode likert dan dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel 2007 dalam menyajikan data dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi. Pada metode likert sikap atau respons seseorang terhadap suatu objek dapat diukur melalui skala yang berwujud kumpulan pertanyaan-pertanyaan sikap yang ditulis, disusun dan dianalisis sehingga didapat suatu angka dari respons seseorang Risnita 2012. Analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengetahui pengetahuan ataupun informasi mengenai variabilitas cuaca yang didapatkan oleh petani dan melihat sejauh mana petani menyadari akan adanya variabilitas cuaca yang terjadi. Skala Likert pada penelitian ini digunakan untuk mengukur persepsi petani terhadap variabilitas cuaca yang mengacu pada pendapat dan sikap petani. Variabilitas cuaca tersebut sebagai variabel yang akan diukur dengan indikator variabel. Indikator variabel pada Skala Likert ini mempunyai penilaian dari sangat positif sampai dengan negatif. Untuk pengukuran variabel diatas digunakan Skala Likert sebanyak lima tingkat yaitu Sangat Tidak Setuju STS, Tidak Setuju TS, Biasa B, Setuju S, dan Sangat Setuju SS. Setiap jawaban memiliki skor, yaitu: untuk jawaban STS memiliki skor 1, jawaban TS memiliki skor 2, jawaban B memiliki skor 3, jawaban S memiliki skor 4, dan jawaban SS memiliki skor 5. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 100 orang, maka nilai skala maksimum 500 dan nilai skala minimum 100. Range skala penilaian Skala Likert pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 Range skala penilaian Kategori penilaian Range skala Sangat Tidak Setuju 100-180 Tidak Setuju 181 – 260 Biasa 261 – 340 Setuju 341 – 420 Sangat Setuju 421 – 500 Sumber: Riduan 2010, data primer 2015, diolah