Ekonomi Variabilitas Cuaca TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia diperkirakan akan mengalami angka penurunan jumlah produksi pertanian terutama produksi padi dan jagung, yang tercacat angkanya masing-
masing sebesar 1,41 juta ton 1,98 dan 875, 17 ribu ton 4,51 dibandingkan produksi yang dihasilkan pada tahun 2013. Angka pelandaian tingkat produksi
pertanian terutama sumber pangan pokok staple food, selain secara inherent disebabkan oleh faktor tingkat kesuburan tanah yang terus mengalami penurunan,
juga disebabkan oleh penyempitan lahan pertanian, serta secara langsung maupun tidak langsung akibat faktor variabilitas iklim ekstrim Data Badan Pusat statistik
BPS untuk Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan ARAM I tahun 2014
4
. Adaptasi petani diperlukan untuk merespon dampak negatif yang diakibatkan oleh
variabilitas cuaca sehingga biaya yang tinggi dapat distabilkan misalnya dengan meningkatkan
sarana irigasi
dan pemberian
input bibit,
pupuk, insektisidapestisida tambahan.
Variabilitas cuaca juga menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan yang berdampak pada pendapatan rumah tangga petani, merubah kalender
tradisional untuk beberapa aktivitas pertanian dan memperpendek waktu penanaman. Pengukuran pendapatan rumah tangga petani dapat dilakukan dengan
menghitung dari pendapatan hasil pertanian dan non pertanian. Hasil pendapatan rumah tangga petani didapatkan dari penjumlahan antara pendapatan di sektor
pertanian dan non pertanian. Pendapatan usaha tani menurut Soeharjo 1972 dapat dilihat berdasarkan
keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Penerimaan usaha tani berwujud tiga hal yaitu a hasil penjualan tanaman, ternak,
ikan atau produk yang akan dijual, b produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya selama melakukan kegiatan, c kenaikan nilai inventaris. Nilai
benda-benda inventaris yang dimiliki petani berubah-ubah setiap tahun, sehingga ada perbedaan nilai pada awal tahun dengan akhir tahun perhitungan. Jika ada
kenaikan nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani itu, maka selisih nilai akhir tahun dengan nilai awal tahun perhitungan merupakan penerimaan
usahatani.
4
http:old.setkab.go.idartikel-13497-meski-iklim-berubah-ketahanan-pangan-harus-tetap- berlanjut.html [diakses pada 28 januari 2015 ]