Lama Bertani Karakteristik Usaha Tani Responden

Tabel 16 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu tahun 2014 Sumber Pendapatan Kelompok Luas Lahan Total 1 Hektar 1 – 1,5 Hektar 1,5 Hektar 1. Pertanian a. Usahatani padi 10.216.769 19.556.250 34.914.333 64.687.352 b. Kebun Timun suri 2.000.000 2.400.000 4.200.000 c. Buruh tani 3.048.333 4.447.059 7.495.392 2. Non pertanian 5.440.678 8.841.176 15.000.000 29.281.854 3. Kiriman keluarga 515.789 1.538.462 2.054.251 Total rata-rata 4.244.314 7.356.589 9.982.867 21.543.770 Sumber: Data primer diolah, 2015 Pada Tabel 16 menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga petani padi tahun 2014 pada kelompok penguasaan lahan yang semakin luas yaitu lebih dari 1,5 hektar terjadi kecenderungan yang mengakibatkan kontribusi pendapatan rumah tangga disektor pertanian semakin tinggi. Sebaliknya, pada kelompok penguasaan lahan yang kurang dari 1,5 hektar memiliki peran kontribusi pendapatan rumah tangga yang rendah. Hal ini dikarenakan variabilitas cuaca yang tidak menentu mengakibatkan para petani tidak siap dengan resiko yang ditanggung. Kerugian yang ditanggung petani pun tidak mampu tertutupi dikarenakan modal yang dimiliki petani terbatas. Umumnya sebagian besar pendapatan pertanian berasal dari usaha pertanian lahan sawah, kebun, ternak, kolamtambak dan kegiatan berburuh tani. Kemudian pendapatan usaha pertanian yang sangat dominan bersumber pada usahatani lahan sawah, terutama tanaman pangan padi dibandingkan pada usahatani lainnya. Berdasarkan Tabel 16, rendahnya sumber pendapatan pertanian pada kelompok penguasaan lahan yang sempit sebagai akibat kecilnya penguasaan lahan yang digarap karena ketimpangan distribusi penguasaan lahan yang semakin tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran keragaman sumber pendapatan dari sektor pertanian ke luar sektor pertanian terutama bagi pemilik lahan yang sempit. Kontribusi sumber pendapatan yang terbesar diluar sektor pertanian tersebut yaitu melalui dagang, produksi barang dan jasa bahkan kegiatan berburuh non pertanian. Pada tahun 2014, pendapatan rumah tangga petani padi di Kabupaten Indramayu terbilang rendah dikarenakan pada tahun tersebut terjadi bencana banjir yang cukup besar. Adanya bencana tersebut menyebabkan dampak terhadap lahan persawahan yang menenggelamkan sekitar 40.385 hektar dan mengakibatkan puso sekitar 2.099 hektar. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2013 yang mencapai 4.523 hektar lahan sawah yang tenggelam. Untuk melihat kondisi normal pendapatan rumah tangga saat kondisi normal dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Struktur pendapatan rumah tangga petani padi menurut kelompok penguasaan lahan di Kabupaten Indramayu saat kondisi normal Sumber Pendapatan Kelompok Luas Lahan Total 1 Hektar 1 – 1,5 Hektar 1,5 Hektar 1. Pertanian a. Usahatani padi 17.426.615 33.719.500 71.504.000 122.650.115 b. Kebun Timun Suri 2.400.000 2.600.000 429.576 c. Buruh tani 3.048.333 4.447.059 7.495.392 2. Non Pertanian 5.440.678 8.841.176 15.000.000 29.281.854 3. Transfer Payment 515.789 1.538.462 2.054.251 Total rata-rata 5.766.283 10.229.239 17.300.800 33.296.322 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan Tabel 17, total rata-rata pendapatan rumah tangga petani padi di Kabupaten Indramayu pada saat kondisi normal sangat jauh berbeda dengan pendapatan rumah tangga pada saat terjadi puso pada tahun 2014. Pada saat kondisi normal, sumber pendapatan rumah tangga tertinggi memiliki kesamaan dengan kondisi saat puso yaitu berasal dari sumber pendapatan pertanian usahatani padi. Sumber pendapatan rumah tangga tersebut rata-rata dikuasai oleh kelompok luas lahan lebih dari 1,5 hektar.

6.3. Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Strategi dan Adaptasi

Petani Padi dalam Menghadapi Variabilitas Cuaca Variabilitas cuaca yang terjadi berpengaruh besar terhadap kondisi lingkungan di Kabupaten Indramayu di berbagai bidang terutama di bidang pertanian. Variabilitas cuaca tersebut ditandai dengan meningkatnya suhu dan curah hujan. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pertanian di Indonesia yang sangat bergantung pada iklim dan cuaca. Berbagai macam strategi dan adaptasi yang dapat dilakukan oleh petani dalam melakukan upaya mengatasi adanya kerugian yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca diantaranya yaitu merubah pola tanam dengan mengganti jenis tanaman, memperbanyak penggunaan obat-obatan dan memperbaiki sistem irigasi. Petani di Kabupaten Indramayu dapat dikatakan belum sepenuhnya memahami dan mengetahui tentang langkah yang seharusnya dilakukan dalam melakukan antisipasi terhadap variabilitas cuaca. Hal ini mengakibatkan banyak para petani di Indramayu yang mengalami kerugian yang cukup besar. Sehingga diperlukan suatu kajian yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani padi sebagai upaya strategi dan adaptasi terhadap variabilitas cuaca. Pendapatan usahatani tersebut menggunakan pendapatan yang hilang yang diterima oleh petani padi di Kabupaten Indramayu dikarenakan pada tahun 2014 terjadi puso sebanyak dua kali yaitu saat musim rendeng dan musim sadon. . Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengambilan keputusan petani dianalisis menggunakan model regresi berganda. Variabel independen yang diduga menjadi faktor-faktor yang berpengaruh adalah pengeluaran petani padi PPT, pendidikan petani PDK, umur tanam padi UMT, musim tanam MSM dan ketinggian lahan KTL. Pengolahan model regresi berganda ini menggunakan program SPSS 16.0 for Windows.

6.3.1. Analisis Regresi Berganda

Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi strategi dan adaptasi petani padi terhadap variabilitas cuaca dapat diketahui dengan menggunakan persamaan regresi berganda. Hasil faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini. Tabel 18 Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kerugian petani padi di Kabupaten Indramayu tahun 2014 Model Unstandardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Tolerance VIF Constant 7.810 0.356 21.953 .000 PPT 1.257 0.000 0.435 .664 .810 1.234 PDK -0.005 0.000 -0.351 .726 .904 1.106