Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

dan kondisi tertentu. Persepsi berhubungan dengan pendapatan dan penilaian individu terhadap suatu stimulus yang akan berakibat terhadap motivasi, kemauan, dan perasaan terhadap stimulus tersebut. Menurut Calhoun dan Acocella 1990, persepsi memiliki tiga dimensi yang menandai konsep diri, yaitu pengetahuan apa yang individu ketahui tentang sesuatu hal, pengharapan dan penilaian pengukuran individu tentang sesuatu hal dengan apa yang menurutnya dapat dan terjadi dalam rangka memenuhi harapan individu tentang hal tersebut. Persepsi seseorang menurut Kartono 1987 akan terjadi melalui indera yang dimiliki, pengetahuan lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera. Terbangunnya persepsi dapat dirasakan melalui kesejahteraan hidup manusia dan berbagai macam proses dalam usaha manusia menjalin hubungan dengan lingkungan mereka. Hal tersebut akan mendorong manusia dalam usaha mendekati atau mencapai suatu kondisi kehidupan sesuai dengan gambaran hidup sejahtera yang dalam diri manusia Twikromo 1995. Salah satu pihak yang terkena dampak variabilitas cuaca adalah petani. Para petani yang tidak menyadari variabilitas cuaca dan dampak potensialnya akan berakibat pada kerentanan di tingkat petani yang lainnya, karena kualitas dan kuantitas padi secara aktual dipengaruhi oleh variabilitas cuaca. Selain itu, dengan mengabaikan variabilitas cuaca ini memungkinkan dapat mempengaruhi produksi padi secara signifikan dimasa mendatang bagi petani yang memiliki keterbatasan informasi.

2.4. Dampak Variabilitas Cuaca terhadap Hasil Produksi, Input dan

Pendapatan Rumah Tangga Petani Padi Variabilitas cuaca secara langsung mempengaruhi berbagai aspek dari ketahanan pangan, khususnya dalam hal ketersediaan pangan dan distribusi pangan. Dampak adanya variabilitas cuaca akan mempengaruhi hasil produksi output dan penggunaan input, sehingga akan mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani. Secara temporal akan terjadi peningkatan curah hujan pada musim penghujan dan penurunan curah hujan pada musim kemarau di beberapa wilayah di Indonesia Handoko et al. 2008. Hal ini sudah banyak dirasakan oleh para petani di Indonesia dan berpotensi mengganggu produksi pangan strategis sehingga mengalami kerugian yang besar akibat bencana banjir dan kekeringan. Indonesia diperkirakan akan mengalami angka penurunan jumlah produksi pertanian terutama produksi padi dan jagung, yang tercacat angkanya masing- masing sebesar 1,41 juta ton 1,98 dan 875, 17 ribu ton 4,51 dibandingkan produksi yang dihasilkan pada tahun 2013. Angka pelandaian tingkat produksi pertanian terutama sumber pangan pokok staple food, selain secara inherent disebabkan oleh faktor tingkat kesuburan tanah yang terus mengalami penurunan, juga disebabkan oleh penyempitan lahan pertanian, serta secara langsung maupun tidak langsung akibat faktor variabilitas iklim ekstrim Data Badan Pusat statistik BPS untuk Produksi Tanaman Pangan Angka Ramalan ARAM I tahun 2014 4 . Adaptasi petani diperlukan untuk merespon dampak negatif yang diakibatkan oleh variabilitas cuaca sehingga biaya yang tinggi dapat distabilkan misalnya dengan meningkatkan sarana irigasi dan pemberian input bibit, pupuk, insektisidapestisida tambahan. Variabilitas cuaca juga menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan yang berdampak pada pendapatan rumah tangga petani, merubah kalender tradisional untuk beberapa aktivitas pertanian dan memperpendek waktu penanaman. Pengukuran pendapatan rumah tangga petani dapat dilakukan dengan menghitung dari pendapatan hasil pertanian dan non pertanian. Hasil pendapatan rumah tangga petani didapatkan dari penjumlahan antara pendapatan di sektor pertanian dan non pertanian. Pendapatan usaha tani menurut Soeharjo 1972 dapat dilihat berdasarkan keadaan penerimaan dan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan. Penerimaan usaha tani berwujud tiga hal yaitu a hasil penjualan tanaman, ternak, ikan atau produk yang akan dijual, b produk yang dikonsumsi pengusaha dan keluarganya selama melakukan kegiatan, c kenaikan nilai inventaris. Nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani berubah-ubah setiap tahun, sehingga ada perbedaan nilai pada awal tahun dengan akhir tahun perhitungan. Jika ada kenaikan nilai benda-benda inventaris yang dimiliki petani itu, maka selisih nilai akhir tahun dengan nilai awal tahun perhitungan merupakan penerimaan usahatani. 4 http:old.setkab.go.idartikel-13497-meski-iklim-berubah-ketahanan-pangan-harus-tetap- berlanjut.html [diakses pada 28 januari 2015 ]