A. Aktivitas Pendidikan
Yaitu aktivitas pengunjung yang berkaitan langsung dengan pendidikan khususnya pendidikan pertanian, seperti terlibat langsung dalam kegiatan dan
proses budidaya pertanian, interpretasi komoditi dengan bantuan pemandu ataupun membaca papan interpretasi, serta mengikuti aktivitas permainan edukatif.
B. Aktivitas Non-Pedidikan
Yaitu aktivitas yang berinti pada kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif dan tidak berkaitan langsung dengan aktivitas pedidikan, seperti piknik, berjalan-
jalan, dan menikmati suasana alam. Konsep fasilitas yang dikembangkan adalah konsep fasilitas yang
disesuaikan dengan kebutuhan aktivitas pengunjung. Fasilitas harus dapat mengakomodasi setiap aktivitas baik aktivitas pendidikan maupun non-
pendidikan. Bentukan fasilitas disesuaikan dengan karakter alami dan bernilai estetis.
Fasilitas penunjang untuk aktivitas pendidikan pertanian meliputi gudang peralatan, green house, papan interpretasi, saung tempat permainan edukatif, dan
jalan setapak. Fasilitas penunjang untuk aktivitas non-pendidikan meliputi jalan setapak, papan informasi, papan penunjuk arah, bangku, lampu jalan, shelter, dan
tempat sampah. Fasilitas wisata disebar pada seluruh ruang wisata, sehingga pengunjung dapat menyebar dalam tapak, baik individu maupun kelompok.
Fasilitas penunjang lain meliputi: pintu masuk pos jaga, loket penjualan karcis, tempat parkir, mushola, tempat makan, dan gedung pusat informasi. Di
samping itu, fasilitas penunjang pengelolaan berada pada daerah akses utama yang digunakan untuk pengolahan produksi kebun dan pengelolaan pengunjung.
Berikut tabel konsep aktivitas dan fasilitas yang ditunjukkan oleh Tabel 9.
Tabel 9 Konsep aktivitas dan fasilitas Ruang
Aktivitas Fasilitas
Ruang Penerimaan Keluar dan masuk lokasi, memperoleh informasi awal,
memarkir kendaraan. Gerbang, papan
penanda, pos jaga, loket karcis, lapangan parkir.
Ruang Wisata Penyambutan, membaca
informasi seputar tanaman, melihat langsung proses
budidaya pertanian, mempraktekkan teknik
budidaya pertanian, melihat- lihat pemandangan, melakukan
permainan edukatif, memandikan kerbau, berjalan-
jalan, mencicipi hasil pengolahan budidaya, berfoto.
Jalan setapak, papan interpretasi, papan
informasi tanaman, saung, shelter, lahan
praktek, green house, peralatan praktek
budidaya pertanian.
Ruang Pelayanan Memperoleh informasi wisata,
memilih paket wisata, makan, minum, beristirahat,
beribadah, membeli souvenir. Kantor pusat informasi,
kandang, gudang peralatan, jalan setapak,
kantin, saung, pusat suvenir, toilet, mushola.
5.3.5 Konsep Sirkulasi
Menurut Laurie 1990, kelangsungan arah tiap sirkulasi merupakan suatu persoalan fungsi dan ekonomi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu
jalur sirkulasi harus dibangun dengan memperhatikan fungsi dan efisiensi sehingga menguntungkan bagi penggunanya.
Konsep sirkulasi pada kawasan wisata kebun percobaan STPP ini direncanakan dengan memanfaatkan jalur yang sudah ada dengan penambahan
jalan setapak sebagai jalur interpretasi. Ada tiga jenis sirkulasi yang direncanakan Gambar 18:
Sirkulasi primer, yaitu sirkulasi yang menghubungkan wisatawan dari luar tapak menuju gerbang masuk area wisata. Kendaraan roda empat dan roda dua
dapat melewati jalur ini. Disediakan pula jalur pedestrian untuk pejalan kaki. Sirkulasi sekunder, yaitu sirkulasi yang menghubungkan sub-sub ruang
wisata, berfungsi sebagai jalur transisi sebelum wisatawan menikmati atraksi wisata selanjutnya. Jalur ini tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat,
diutamakan hanya dilewati oleh pejalan kaki.
Sirkulasi tersier, yaitu sirkulasi yang berupa jalan setapak di dalam sub ruang wisata, berfungsi sebagai jalur interpretasi. Sirkulasi ini hanya
diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Gambar 18 Konsep sirkulasi
5.3.6 Konsep Tata Hijau
Vegetasi yang digunakan dalam perencanaan kebun percobaan STPP memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang dicapai. Jenis
vegetasi yang direncanakan didasarkan atas fungsinya yaitu sebagai fungsi produksi, fungsi estetis, fungsi pengarah, dan fungsi pembatas.
Vegetasi produksi berfungsi sebagai pembentuk ruang terbuka hijau dan sebagai komoditi produksi utama yang memiliki nilai jual. Jenis vegetasi yang
digunakan sebagai vegetasi produksi adalah tanaman pangan, tanaman sayur, tanaman perkebunan, dan tanaman buah.
Vegetasi estetis berfungsi sebagai vegetasi yang dapat menunjang dan menciptakan suasana nyaman serta sebagai pelembut suasana yang secara umum