5.1.8 Aspek Sosial
Kebun Praktek STPP pada dasarnya berfungsi sebagai area pendidikan dan penelitian, sehingga untuk mengakses lokasi perlu perizinan kepada pihak
pengelola. Pada kebun tanaman buah awalnya mengalami kerugian karena hasil produksinya dapat dengan bebas dicuri oleh pihak luar, namun saat ini sudah
seluruhnya diberi pagar pembatas setinggi manusia. Pada sore hari biasanya tampak beberapa remaja duduk di luar pagar pembatas kebun buah untuk
bercengkrama dengan teman dan menikmati pemandangan. Lapangan rumput di samping kebun buah dimanfaatkan warga sekitar dan siswa sekolah utuk bermain
sepak bola.
Menurut hasil wawancara dengan Pelaksana Lapang, umumnya profesi masyarakat sekitar kebun praktek STPP adalah pedagang. Keberadaan masyarakat
tidak berpengaruh langsung terhadap kebun STPP karena baik staf pengelola maupun tenaga langsungnya tidak berasal dari masyarakat sekitar.
Dengan direncanakannya tapak kebun praktek ini sebagai lokasi wisata, partisipasi masyarakat secara aktif dibutuhkan. Hal ini dapat berdampak positif
sebagai pembuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Frekuensi kegiatan mahasiswa di kebun praktek STPP tergolong cukup
jarang karena kegiatan praktikum lebih terpusat di nursery yang letaknya dekat sekali dengan gedung utama kampus STPP. Alasan jarangnya kegiatan mahasiswa
di kebun praktek adalah karena masalah lokasi. Dalam satu tahun, kegiatan praktikum mahasiswa hanya pada tiga bulan tertentu atau bahkan tidak sama
sekali tergantung dari kurikulum yang sudah ditentukan. Materi yang dipelajari mahasiswa di kebun praktek antara lain teknik menanam, teknik perbanyakan
seperti stek, cangkok, dan okulasi, serta teknik pemeliharaan seperti pemangkasan dan pewiwilan. Pewiwilan adalah membuang tunas atau cabang air yang bukan
merupakan cabang utama agar nutrisi yang terserap dapat terpusat pada batang utama, sehingga buah dapat tumbuh secara maksimal.
Dengan frekuensi penggunaan kebun praktek yang jarang oleh mahasiswa STPP, maka kemungkinan saling terganggunya kegiatan praktikum mahasiswa
dengan kegiatan wisatawan akan minimal. Pengelolaan paket wisata harus memperhatikan jadwal praktikum mahasiswa untuk mengatur penggunaan lokasi.
5.1.9 Fasilitas dan Utilitas
Fasilitas dan utilitas diperlukan untuk mendukung fungsi ruang sehingga tercipta keamanan dan kenyamanan dalam melakukan suatu aktivitas. Kebun
Praktek STPP secara umum belum memiliki fasilitas yang memadai bagi aktivitas wisata Tabel 6. Namun demikian, fasilitas yang ada sudah cukup
mengakomodasi aktivitas praktikum mahasiswa maupun aktivitas pemeliharaan, meskipun beberapa fasilitas belum termanfaatkan secara optimal atau bahkan
terabaikan. Untuk itu diperlukan upaya untuk mendukung kebutuhan wisatawan baik dengan pembangunan fasilitas dan utilitas maupun pemberian nilai tambah
bagi fasilitas yang sudah ada sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pada kebun praktek Astana Gede dan Kotabatu Lebak terdapat fasilitas berupa gudang peralatan dan kantor pengelola. Hasil panen dari kebun praktek
Kotabatu Lebak diolah dan disimpan pada bangunan penggilingan padi yang dapat pula dijadikan atraksi wisata Gambar 13. Pengunjung dapat menyaksikan
bagaimana cara menggiling padi setelah dipanen serta mempelajari alat penggiling
padi. Utilitas pada lokasi ini antara instalasi penerangan jalan, papan penunjuk arah, dan pagar pembatas. Pada kebun praktek Kotabatu Luhur terdapat paranet
yang masih berfungsi sebagai tempat pembibitan tanaman perkebunan meskipun kondisinya tidak terlalu optimal Gambar 14.
Gambar 13 Fasilitas penggilingan padi Kotabatu Lebak
Gambar 14 Fasilitas paranet di kebun praktek Kotabatu Luhur Tabel 6 Analisis fasilitas Kebun Praktek STPP
Fasilitas Kondisi
Analisis Baik
Cukup Buruk
Penanda lokasi pada gerbang utama
V Kondisi fisik masih kokoh
namun cat sudah mengelupas tulisan sulit terbaca. Belum
ada penanda lokasi untuk wisata sehingga perlu
ditambahkan keterangan untuk menunjukkan lokasi wisata
pendidikan pertanian STPP.
Kantor pengelola tanaman pangan
V Cukup terawat. Bangunan
dipertahankan serta ditambahkan fungsinya sebagai
tempat memperoleh informasi bagi pengunjung wisata.
Kantor pengelola tanaman buah
V Bangunan berfungsi dengan
baik. Bangunan dipertahankan serta ditambahkan fungsinya
sebagai tempat memperoleh informasi bagi pengunjung
wisata.
Kantor pengelola tanaman perkebunan
V Kondisi fisik bangunan buruk.
Perlu adanya perbaikan. Gudang peralatan
tanaman pangan V
Cukup terawat Gudang peralatan
tanaman buah V
Cukup terawat
Gudang peralatan tanaman perkebunan
V Sudah tidak difungsikan karena
alasan keamanan. Sebaiknya difungsikan kembali untuk
menyimpan alat dan bahan praktikum dengan perbaikan
pada pintu gudang sehingga hanya dapat diakses oleh
Pelaksana Lapang untuk menjamin keamanan.
Kandang V
Tempat memelihara kerbau, berfungsi dengan baik.
Bangunan penggilingan padi
V Bangunan berfungsi dengan
baik. Dapat ditambahkan fungsinya sebagai tempat bagi
wisatawan belajar cara menggiling padi.
Paranet V
Masih difungsikan namun sedikit rusak. Perlu sedikit
perbaikan pada jaringnet.
Kolam ikan pada kebun praktek tanaman
pangan V
Sama sekali tidak termanfaatkan dan kondisinya
terbengkalai. Dapat dimanfaatkan kembali untuk
memelihara ikan sekaligus sebagai atraksi wisata.
Instalasi penerangan jalan pada kebun praktek masih sangat sedikit dijumpai, sehingga pada malam hari suasana tampak gelap. Diperlukan tambahan utilitas
penerangan jalan dengan memasang lampu-lampu jalan. Papan penunjuk jalan sudah cukup tersedia, namun untuk keperluan wisata pendidikan pertanian masih
perlu dibenahi agar fungsinya sebagai sarana edukasi dapat tercipta. Perlu adanya papan informasi yang menarik dan informatif mencakup nama-nama tanaman,
kegunaan tanaman, kapan waktu berbuah, dan lain-lain.
Pada tapak belum tersedia lahan khusus untuk parkir kendaraan. Pengunjung dan staf biasanya memarkir kendaraannya yang umumnya sepeda
motor pada halaman rumput di depan kantor pengelola. Sebagai kawasan wisata, kebutuhan ruang untuk memarkir kendaraan merupakan hal yang mendasar.
Penambahan ruang untuk lahan parkir dapat dilakukan dengan mengalihfungsikan sebagian lapangan rumput yang pada awalnya merupakan tempat bermain bola
menjadi welcome area dan ruang pelayanan termasuk lahan parkir. Sebagian lapangan tetap dapat berfungsi sebagai area untuk bermain bagi pengujung.
Fasilitas tambahan yang perlu dibuat untuk keperluan wisata pendidikan pertanian antara lain shelter untuk beristirahat, pusat informasi, kantin, toilet umum, dan
pusat souvenir.
5.1.10 Aspek Wisata
Kebun Praktek STPP merupakan kawasan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat wisata pertanian dengan atraksi utama berupa
vegetasi yang dijadikan komoditas pertanian secara luas yaitu vegetasi pangan, sayur, buah, dan perkebunan. Vegetasi pada tapak saat ini fungsinya belum
dikembangkan sebagai sarana wisata. Kegiatan wisata yang dapat dikembangkan dari keberagaman vegetasi pada kebun praktek ini antara lain mengamati dan
mengidentifikasi tanaman, budidaya tanaman, panen, serta mencicipi hasil komoditas pertanian.
Salah satu elemen dalam wisata adalah atraksi wisata. Menurut Gunn 1995, atraksi memiliki dua fungsi utama dalam wisata. Fungsi yang pertama adalah
menarik minat seseorang untuk melakukan sebuah perjalanan wisata. Fungsi kedua yaitu atraksi berfungsi memberikan kepuasan pada pengunjung. Daerah
tujuan wisata, menurut Yoeti 1997 dalam Halida 2006 harus memiliki objek atau atraksi yang dapat dijual kepada wisatawan. Daerah tujuan wisata harus
memiliki: 1 Something to see sebagai sesuatu yang dapat dilihat, 2 Something to do sebagai sesuatu yang dapat dilakukan, serta memiliki 3 Something to buy
sebagai sesuatu yang dapat dibeli.
Kebun Praktek STPP memiliki atraksi wisata yang beragam, mulai dari kegiatan budidaya cara perbanyakan tanaman dan pemeliharaan, pasca-panen
memetik buah dan menggiling padi, interpretasi pengamatan ke lapang disertai pemandu, serta rekreatif mencicipi hasil komoditi, memandikan kerbau, dan
berjalan-jalan. Tabel 6 menjabarkan objek dan atraksi wisata yang dapat ditawarkan kepada wisatawan Kebun Praktek STPP. Dengan beragamnya atraksi
wisata yang ditawarkan, sebaiknya dikelompokkan ke dalam beberapa paket wisata sehingga pengunjung memiliki pilihan kegiatan sesuai minat, tujuan, dan
usianya.
Analisis dan sintesis tapak juga dituangkan dalam bentuk spasial. Peta hasil analisis dan sintesis ditunjukkan oleh Gambar 19.
Tabel 7 Daftar objek dan atraksi wisata
Lokasi Objek wisata
Atraksi wisata Kebun Praktek Tanaman
Pangan Sawah
Penggilingan padi, kegiatan menanam padi, kegiatan
membajak sawah, kegiatan memandikan kerbau,
pemandangan Gunung Salak
Kebun Praktek Tanaman Buah
Koleksi tanaman buah Kegiatan mencicipi buah,
kegiatan budidaya tanaman buah
Kebun Praktek Tanaman Perkebunan
Koleksi tanaman perkebunan, koleksi
tanaman obat Kegiatan budidaya tanaman
perkebunan dan tanaman obat, pemandangan Gunung Salak