Tanah dan Kemiringan Inventarisasi dan Analisis

Gambar 6 Peta aksesibilitas dan sirkulasi Sumber: Google Satellite 2013 a b c Gambar 7 Pintu masuk ke kebun praktek STPP Keterangan: a Pintu 1; b Pintu 2; c Pintu 3 Pintu I akan dijadikan akses utama perencanan dengan penambahan papan penunjuk lokasi wisata pendidikan pertanian Kebun Praktek STPP pada gerbang masuk. Sirkulasi yang telah ada tetap dipertahankan dengan penambahan jalur pejalan kaki.

5.1.4 Vegetasi

Vegetasi yang ada di Kebun Praktek STPP dikelompokkan ke dalam tanaman pangan, tanaman buah, dan tanaman perkebunan. Kelompok tanaman ini terbagi di lahan yang terpisah namun masih berdekatan yaitu Kebun Kotabatu Lebak untuk sawah dan tanaman pangan lainnya, Kebun Astana Gede untuk tanaman buah, serta Kebun Kotabatu Luhur untuk tanaman perkebunan. Jenis tanaman tersebut terdapat dalam kurikulum pendidikan STPP dan difungsikan sebagai sarana praktikum mahasiswa STPP. Kebun Praktek Kotabatu Lebak Tanaman Pangan Pada tahun 2013, area Kebun Praktek Kotabatu Lebak sedang digunakan sebagai sarana program pelatihan SL Sekolah Lapang bagi masyarakat petani di Bogor untuk peningkatan produksi pertanian. Oleh karena itu, seluruh area kebun praktek ini ditanami dengan tanaman padi Oryza sativa. Kebun praktek di area ini biasa ditanami dengan tanaman pangan semusim, seperti padi, jagung, kedelai, talas, dan ketela. Namun menurut hasil wawancara dengan Pelaksana Lapang, fungsi sebagian lahan akan dialihkan menjadi lahan tanaman sayuran sesuai dengan kebutuhan kurikulum mahasiswa. Dengan demikian, arah perencanaan pada area ini juga mencakup pengembangan lahan untuk sayuran dengan penambahan fasilitas green house. Area kebun praktek ini juga mencakup kebun yang ditumbuhi tanaman pisang Musa sp. secara liar. Permasalahan yang dihadapi oleh Pelaksana lapang adalah sulitnya mengendalikan pertumbuhan tanaman pisang meskipun sudah dilakukan upaya penebangan beberapa kali. Pada akhirnya kebun pisang ini menjadi area yang tidak termanfaatkan yang hampir seluruh permukaan lahannya ditumbuhi tanaman pisang dan rumput liar. Jika area tersebut dilakukan pembersihan lahan dari tanaman pisang secara lebih intensif maka area bekas kebun pisang tersebut dapat dialihfungsikan sebagai tempat kegiatan praktek dalam wisata pendidikan pertanian. Area seluas 0,23 hektar ini cukup untuk dijadikan lapangan praktek budidaya tanaman sayur dan didirikan bangunan green house.