Konsep Pengembangan Konsep Perencanaan .1 Konsep Dasar

5.3.5 Konsep Sirkulasi

Menurut Laurie 1990, kelangsungan arah tiap sirkulasi merupakan suatu persoalan fungsi dan ekonomi. Dengan demikian dapat dipahami bahwa suatu jalur sirkulasi harus dibangun dengan memperhatikan fungsi dan efisiensi sehingga menguntungkan bagi penggunanya. Konsep sirkulasi pada kawasan wisata kebun percobaan STPP ini direncanakan dengan memanfaatkan jalur yang sudah ada dengan penambahan jalan setapak sebagai jalur interpretasi. Ada tiga jenis sirkulasi yang direncanakan Gambar 18: Sirkulasi primer, yaitu sirkulasi yang menghubungkan wisatawan dari luar tapak menuju gerbang masuk area wisata. Kendaraan roda empat dan roda dua dapat melewati jalur ini. Disediakan pula jalur pedestrian untuk pejalan kaki. Sirkulasi sekunder, yaitu sirkulasi yang menghubungkan sub-sub ruang wisata, berfungsi sebagai jalur transisi sebelum wisatawan menikmati atraksi wisata selanjutnya. Jalur ini tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda empat, diutamakan hanya dilewati oleh pejalan kaki. Sirkulasi tersier, yaitu sirkulasi yang berupa jalan setapak di dalam sub ruang wisata, berfungsi sebagai jalur interpretasi. Sirkulasi ini hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki. Gambar 18 Konsep sirkulasi

5.3.6 Konsep Tata Hijau

Vegetasi yang digunakan dalam perencanaan kebun percobaan STPP memiliki fungsi yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan yang dicapai. Jenis vegetasi yang direncanakan didasarkan atas fungsinya yaitu sebagai fungsi produksi, fungsi estetis, fungsi pengarah, dan fungsi pembatas. Vegetasi produksi berfungsi sebagai pembentuk ruang terbuka hijau dan sebagai komoditi produksi utama yang memiliki nilai jual. Jenis vegetasi yang digunakan sebagai vegetasi produksi adalah tanaman pangan, tanaman sayur, tanaman perkebunan, dan tanaman buah. Vegetasi estetis berfungsi sebagai vegetasi yang dapat menunjang dan menciptakan suasana nyaman serta sebagai pelembut suasana yang secara umum dapat menambah keindahan kawasan. Konsep ini dapat diterapkan di area penerimaan dan di sekitar area wisata umum. Vegetasi pengarah berfungsi untuk mengarahkan sirkulasi pejalan kaki, kendaraan dan angin. Vegetasi pengarah akan dikembangkan sepanjang jalur sirkulasi pengunjung. Vegetasi pembatas berfungsi sebagai pembatas ruang barrier dan pembatas pandangan screening control. Pada tapak, vegetasi ini akan dikembangkan sebagai penyangga dan ditempatkan di sekeliling tapak, di sekitar tapak yang berbatasan dengan pemukiman, dan daerah parkir. Sebagai pembatas ruang, vegetasi ini juga digunakan untuk menutupi pemandangan yang kurang baik dan menciptakan suatu privasi. Jenis vegetasi yang digunakan untuk pembatas adalah tanaman pagar yang dikombinasikan antara pohon, perdu dan semak yang memiliki ketinggian tertentu dan nilai keindahan.

5.4 Perencanaan Lanskap

Dari hasil block plan yang telah diperoleh kemudian dilakukan rencana ruang, pengembangan terhadap aktivitas dan fasilitas serta pembentukan jalur sirkulasi, hingga menghasilkan suatu rencana lanskap, guna meningkatkan kualitas tapak dan memberikan kenyamanan bagi pengunjung Gambar 20. Gambar 21 menunjukkan tampak potongan dari ruang penerimaan AA‟ dan ruang wisata tanaman perkebunan BB‟.

5.4.1 Rencana Ruang

Rencana zonasi ruang pada tapak bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan maupun mahasiswa STPP. Rencana ruang terbagi atas tiga ruang tujuan wisata, yaitu ruang utama wisata, ruang penerimaan, dan ruang pelayanan.

A. Ruang Utama Wisata

Merupakan ruang tempat berlangsungnya atraksi wisata utama. Diversifikasi komoditi pertanian di dalam kawasan diterjemahkan ke dalam ruang-ruang atraksi wisata, sehingga kawasan wisata ini terbagi atas sub ruang wisata tanaman buah, sub ruang wisata tanaman perkebunan, dan sub ruang wisata tanaman pangan dan sayur. Ruang Wisata Tanaman Buah Sub ruang wisata tanaman buah merupakan ruang koleksi komoditi buah- buahan dan juga sarana berlatih teknik budidaya tanaman buah. Tanaman buah dikelompokkan berdasarkan jenisnya dengan pola grid, dengan terdapat jalur interpretasi di antara kelompok tanaman sehingga pengunjung dapat berkeliling sambil melihat papan informasi pada masing-masing jenis tanaman. Sub ruang ini dibagi lagi menurut fungsinya menjadi sub ruang penerimaan, sub ruang budidaya, dan sub ruang pelatihan. Sub ruang pelayanan berfungsi memberikan informasi dan arahan kepada pengunjung sebelum memulai aktivitas wisata di area tanaman buah. Pengunjung diberi informasi mengenai rute perjalanan dan aktivitas yang dilakukan pada titik-titik atraksi karena ruang wisata tanaman buah terbagi menjadi tiga titik atraksi yang terhubung oleh jalur sirkulasi