Vegetasi Inventarisasi dan Analisis

Sumber: Google Satellite 2013 Gambar 9 Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Buah Astana Gede Kebun Praktek Kotabatu Luhur Tanaman Perkebunan Vegetasi utama pada tanaman perkebunan yang dijadikan sebagai sarana untuk praktikum mahasiswa antara lain kelapa sawit Elaeis guineensis, kakao Theobroma cacao, kopi robusta Coffea robusta, kopi leberika Coffea leberica, pala Myristica fragrans, matoa Pometia pinnata, dan karet Hevea brasiliensis Gambar 10. Tanaman lainnya seperti sengon, kelapa, kayu manis, lamtoro, dan ketapang yang bukan sebagai tanaman inti ditanam sendiri oleh pengelola di lapang untuk pengisi ruang saja agar lahan tidak kosong. Beberapa tanaman tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung di sepanjang jalur sirkulasi. Di kebun praktek perkebunan juga terdapat lahan yang dibuat bedengan untuk tanaman teh, kunyit, jahe, dan sereh yang ditanam oleh pengelola. Di sana terdapat pula lahan yang sengaja dikosongkan untuk persiapan penanaman bagi mahasiswa yang akan peraktikum. Tanaman kapulaga Elettaria cardamomum yang berupa semak berfungsi sebagai border pada jalur sirkulasi. Diversitas tanaman yang berada di seluruh area lokasi penelitian sudah cukup baik. Tanaman yang beragam sangat potensial untuk dijadikan objek pembelajaran tentang pertanian secara luas. Namun, diperlukan adanya pengaturan pengelompokan tanaman sehingga memudahkan dalam kegiatan edukasi dan terlihat baik secara estetika. Untuk tanaman yang sudah tua dan tidak produktif perlu mendapatkan perawatan dan peremajaan. Tabel 3 Inventarisasi vegetasi Kebun Praktek STPP Nama Tanaman Jumlah pohon Lokasi 1. Kebun Praktek Kotabatu Lebak Padi Oryza sativa Pisang Musa sp. 2. Kebun Praktek Astana Gede Rambutan rapiah Nephelium lappaceium L. 44 Blok I Jambu air citra Syzygium samarangense 8 Blok II Jambu biji merah Psidium guajava 8 Blok II Sawo manila Achras zapota var. depressa 8 Blok II Rambutan rapiah Nephelium lappaceium L. 8 Blok II Mangga golek Mangifera indica L. 8 Blok II Durian monthong Durio zibenthinus Murr 7 Blok II Melinjo Gnetum gnemon 75 Blok III Jeruk primong Citrus sp. 23 Blok III Rambutan rapiah Nephelium lappaceium L. 40 Blok III Durian monthong Durio zibenthinus Murr 16 Blok III Mangga gedong gincu Mangifera indica L. 5 Blok III Mangga dermayu Mangifera indica L. 5 Blok III Mangga manalagi Mangifera indica L. 5 Blok III Nangka mini Artocarpus heterophylus 12 Blok IV Manggis Garcinia mangostana 17 Blok IV Jambu jamaica Syzygium malascense 10 Blok IV Mangga arum manis Mangifera indica L. 17 Blok IV Mangga gedong gincu Mangifera indica L. 6 Blok IV Mangga manalagi Mangifera indica L. 7 Blok IV Jambu biji merah Psidium guajava 15 Blok V 3. Kebun Praktek Kotabatu Luhur Kayu manis Cinnamomum burmanii 26 Sengon Albizia chinensis 945 Mahoni Swietenia mahagoni 52 Kelapa Cocos nucifera 118 Cengkeh Syzygium aromaticum 18 Karet Hevea brasiliensis 115 Sawit Elaeis guineensis 88 Melinjo Gnetum gnemon 29 Jati Tectona grandis 20 Ketapang Terminalia cattapa 6 Matoa Pometia pinnata 3 Pala Myristica fragrans 43 Mindi Melia azedarach L . 6 Kenari Canarium commune L . 3 Teh Camelia sinensis 140 Kakao Theobroma cacao 30 Vanili Vanilla planifolia 70 Lada Piper nigrum L. 70 Kopi robusta Coffea robusta 258 Kopi leberica Coffea leberica 40 Kopi kolombia Coffea arabica 35 Tebu Saccharum officinale 150 Petai Parkia speciosa 5 Afrika Maesopsis Eminii 1 Durian Durio zibethinus 6 Kapulaga Elettaria cardamomum 1 blok Lamtoro Leucaena leucocephala 12 Manggis Garcinia mangostana 2 Rambutan Nephelium lappaceium L. 1 Kelengkeng Dimocarpus longan 2 Sumber: Google Satellite 2013 Gambar 10 Peta vegetasi Kebun Praktek Tanaman Perkebunan Kotabatu Luhur

5.1.5 Iklim

Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG, 2012 Bogor, kondisi iklim di daerah penelitian memiliki rata-rata suhu bulanan 26 o C dengan suhu terendah 21 o C dan suhu tertinggi 30.4 o C serta kelembaban udara 70. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Bogor BPS Bogor, 2010 Jumlah hari hujan Bogor setiap bulan berkisar antara 11-26 hari dengan jumlah hari hujan dalam setahun 238 hari. Sementara itu jumlah curah hujan dalam setahun 3682.1 mm Tabel 4. Dengan jumlah hari hujan dan curah hujan yang demikian tinggi maka Bogor dinamakan Kota Hujan. Tabel 4 Data curah hujan dan hari hujan setiap bulan di Kecamatan Ciomas tahun 2010 Bulan Unsur Iklim Curah hujan mm Hari hujan hari 1 388,8 27 2 228,8 24 3 342,3 24 4 376,6 21 5 363,4 22 6 222,1 15 7 282,2 15 8 254,4 13 9 224,9 17 10 322,9 19 11 332,4 22 12 343,3 22 Rata-rata 306,8 20,1 Dengan menggunakan analisis perhitungan THI Thermal Humidity Index, akan didapatkan indeks tingkat kenyamanan manusia di kawasan Ciomas. Rumus THI yaitu: THI = 0,8T + RHxT500. dimana T: Suhu udara, RH: Kelembaban udara. Dari tabel data iklim diperoleh rataan suhu udara sebesar 25,38 o C dan rataan kelembaban udara sebesar 84,83, sehingga dengan menggunakan rumus THI akan menghasilkan nilai 24,61. Nilai THI dinyatakan nyaman apabila THI 27, sedangkan dinyatakan tidak nyaman apabila nilai THI 27. Dapat disimpulkan bahwa kawasan Ciomas tergolong nyaman. Menurut data dari BMKG Dramaga Bogor, kondisi iklim di daerah penelitian memiliki rata-rata suhu bulanan 25,4 o C dan kelembaban udara 84,8 Tabel 5. Laurie 1990 menyatakan bahwa kenyamanan pada kondisi tropis berada pada kisaran 27 - 28 o C dengan kelembaban ideal bagi manusia antara 40 – 70. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi suhu di lokasi penelitian sedikit di bawah kenyamanan dan kelembaban udara yang sedikit di atas kenyamanan ideal. Hal ini terjadi karena lokasi penelitian berada pada kaki Gunung Salak yang berada pada ketinggian sekitar 300 mdpl. Tabel 5 Data temperatur, intensitas sinar matahari, dan kelembaban udara di Kecamatan Ciomas Tahun 2010 Bulan Unsur Iklim Temp. rata- rata o C Temp.min o C Temp. maks o C Sinar matahari Kelembaban udara 1 25,0 22,0 29,3 31 88 2 25,0 22,1 30,2 42 88 3 25,7 22,3 30,5 39 88 4 25,5 22,2 31,2 60 87 5 25,7 21,8 31,5 61 85 6 25,4 21,3 31,1 70 83 7 24,9 20,1 31,2 80 81 8 25,2 20,7 31,4 91 81 9 25,5 27,1 31,9 72 82 10 25,8 21,4 32,3 74 82 11 25,8 22,2 31,2 52 85 12 25,1 21,7 29,8 42 88 Rataan 25,4 22,1 30,9 59,5 84,8 Suhu daerah penelitian yang berada pada selang sejuk-panas juga memungkinkan tanaman pangan dan perkebunan cocok untuk dikembangkan. Mengingat curah hujan yang tergolong sangat tinggi, maka pengembangan jenis tanaman diarahkan pada tanaman yang cocok dengan curah hujan tinggi seperti sayuran, padi, tanaman perkebunan.

5.1.6 Aspek Visual dan Akustik

Kebun praktek STPP Bogor memiliki panorama yang bagus khususnya pada areal perkebunan dan sawah. Bentangan lahan yang berselang-seling berbagai jenis tanaman dan panorama sawah yang menghampar luas memberikan karakter visual yang indah. Sejauh mata memandang terdapat panorama Gunung Salak yang dapat menjadi daya tarik utama dari tapak ini Gambar 11. Pada area tanaman pangan Kotabatu Lebak, terdapat potensi good view yang cukup banyak. Panorama yang indah dari hamparan padi sangat cocok untuk wisata pendidikan pertanian. Panorama tanaman padi selalu berubah pada selang waktu yang relatif pendek akan menjadi daya tarik wisatawan. Para pengunjung juga bisa menyaksikan hamparan padi saat masih muda, padi muncul malai, mulai menguning, dan panen. Para pengunjung bahkan dapat turut berpartisipasi dalam kegiatan budidaya tanaman padi mulai mengolah tanah, menanam, memanen, dan menggiling padi. Gambar 11 Peta analisis visual Sumber: Google Satellite 2013 dan dokumentasi pribadi Pemandangan yang buruk bad view disebabkan oleh tempat pembuangan sampah yang telah ada selama bertahun-tahun sehingga menciptakan kesan kumuh. Bagian belakang bangunan yang berbatasan dengan dengan area tanaman pangan menciptakan kesan keras dan masif. Untuk mengatasinya, diperlukan vegetasi pembatas untuk menghalangi pandangan dari bad view. Pada area kebun buah Astana Gede, pengunjung dapat menyaksikan kelompok-kelompok tanaman yang berbaris rapi. Suara burung dan serangga menciptakan kesan tenang dan alami. Namun, tanaman ilalang yang tinggi pada beberapa titik menciptakan kesan tidak beraturan, sehingga diperlukan pengelolaan yang lebih intensif. Tanaman sela juga tidak perlu dipertahankan karena selain menghalangi sirkulasi, juga mengurangi esetika. Suasana yang tenang di kebun praktek yang jauh dari kebisingan kota dapat ditawarkan dan menjadi daya tarik warga kota untuk datang berwisata di kebun praktek STPP Bogor. Dengan karakteristik visual yang hijau dan teduh serta akustik yang menenangkan, akan tercipta pengalaman wisata yang menarik. 5.1.7 Hidrologi Air untuk keperluan pengairan pada tapak bersumber dari curah hujan, saluran irigasi, dan sungai Cikaret. Khusus untuk lahan buah, terdapat instalasi jaringan pipa yang menghubungkan sungai Cikaret dengan tapak, yang tersebar di 20 titik pada lahan. Masing-masing titik memiliki ujung pipa setinggi 30 cm di atas permukaan tanah dengan sebuah keran, yang dihubungkan dengan selang air bila akan dilakukan penyiraman. Air sungai diambil menggunakan pompa air yang seluruhnya berjumlah 2 unit. Gambar 12 menunjukkan sistem irigasi yang diterapkan pada lahan buah. a b c Gambar 12 Sistem irigasi lahan buah Keterangan: a pompa untuk mengambil air dari sungai Cikaret; b ujung pipa irigasi; c Sungai Cikaret Lahan buah awalnya adalah sawah produktif yang memiliki sistem irigasi yang baik sejak zaman Belanda. Namun, sejak banyaknya pembangunan untuk pemukiman, saluran air menjadi terganggu dan mengakibatkan lahan sawah tidak produktif. Lahan tersebut akhirnya dialihfungsikan menjadi lahan untuk tanaman buah dengan irigasi buatan yang berfungsi dengan baik hingga sekarang. Untuk kebutuhan wisata, perbaikan sistem hidrologi perlu dilakukan seiring dengan penambahan fasilitas wisata. Pengunjung memerlukan akses air untuk toilet, berwudhu, dan mencuci tangan.