Aspek Wisata Inventarisasi dan Analisis
:
Hubungan Erat : Hubungan Kurang Erat
: Hubungan Tidak Erat
Hubungan tidak erat menunjukkan tidak adanya interaksi antara ruang-ruang
dan tidak saling mendukung. Ruang penerimaan hanya berhubungan erat dengan ruang pelayanan karena hanya ruang pelayanan yang menunjang langsung
kegiatan di ruang penerimaan. Di bawah ini adalah tabel hasil analisis dan sintesis tapak Tabel 8.
Tabel 8 Tabel analisis potensi dan kendala serta sintesis
Aspek Lanskap Analisis
Sintesis Potensi
Kendala
1. Letak Geografis,
Luas, dan Aksesibilitas
Lokasinya dekat
dengan gunung Salak. Kondisi tanah
yang subur memungkinkan
berbagai jenis tanaman hortikultura
dapat dikembangkan.
Letaknya strategis
karena dekat dengan berbagai lembaga
penelitian di Bogor.
Akses wisatawan dari
luar kota ke lokasi cukup mudah
dijangkau.
Belum adanya penciri yang jelas
yang menandakan lokasi wisata.
Kondisi beberapa
objek wisata saling terpisah.
Menyediakan
gerbang masuk sebagai penanda
lokasi.
Direncanakan
untuk membuat sirkulasi
penghubung antara masing-
masing objek yang belum terhubung.
Pintu masuk yang
dapat diakses untuk kendaraan
bermotor dijadikan sebagai
pintu gerbang utama.
Gambar 16 Hubungan antar ruang
Memiliki 3 pintu
untuk mengakses lokasi, satu di
antaranya dapat dilalui kendaraan
bermotor, sedangkan sisanya hanya untuk
pejalan kaki.
2. Tanah dan Kemiringan
Tanah Andosol
memiliki tingkat kesuburan yang
tinggi. Struktur tanah gembur berpotensi
untuk dikembangkan berbagai jenis
tanaman hortikultura dataran tinggi dan
perkebunan.
Kondisi tapak yang
landai cocok untuk kegiatan wisata.
Terdapat
kemiringan yang curam pada jalur
sirkulasi sehingga membahayakan
pengguna terutama saat
hujan.
Dimanfaatkan untuk penanaman
tanaman hortikultura yang
cocok dengan tanah andosol.
Perlu adanya
pelandaian pada jalur sirkulasi
untuk mengurangi kecuraman.
3. Sirkulasi
Kondisi jalur kendaraan bermotor
pada tapak sudah cukup memadai.
Kondisi sirkulasi
di dalam tapak kurang baik
karena belum ada pembagian yang
jelas bagi kendaraan
bermotor dan pejalan kaki.
Sirkulasi pejalan
kaki untuk kegiatan wisata
belum terencana.
Direncanakan pembagian
sirkulasi primer, sekunder, dan
tersier sesuai kebutuhan
pengguna.
Direncanakan
penanaman vegetasi pengarah
untuk penciri sirkulasi.
Perlu dibuat jalur
pejalan kaki untuk kegiatan
interpretasi.
Jalur sirkulasi bagi
pengunjung dan mahasiswa
disatukan karena tidak saling
mengganggu.
4. Vegetasi
Vegetasi pada tapak yang beraneka ragam
dapat menjadi objek pendidikan pertanian.
Terdapat banyak
tanaman pisang yang tumbuh liar
sehingga mengurangi area
pemanfaatan kebun praktek.
Pembersihan lahan
dari tanaman pisang untuk
direncanakan sebagai area
praktek budidaya bagi wisatawan.