Sejarah, Visi dan Misi STPP

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Inventarisasi dan Analisis

Inventarisasi adalah proses pengumpulan data mengenai kondisi lokasi penelitian. Jenis data dalam penelitian ini terbagi dalam dua aspek, yaitu aspek biofisik dan sosial. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari survey lokasi dan wawancara dengan pihak terkait, sementara data sekunder didapat dari dinas terkait dan studi literatur. Data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menentukan potensi dan permasalahan yang terjadi pada tapak.

5.1.1 Letak Geografis, Luas dan Batas Kawasan

Secara geografis, STPP terletak pada posisi 106 47‟14‟‟ BT dan 6 36‟ 20‟‟ LS. STPP memiliki fasilitas instalasi kebun paktek di lima titik lokasi yang disajikan pada Gambar 4. Kebun praktek yang berbatasan langsung dengan Kantor Pusat adalah kebun praktek tanaman pangan Pancasan dan kebun praktek tanaman hias. Kedua kebun praktek ini memiliki intensitas penggunaan yang tinggi sebagai pusat kegiatan praktikum mahasiswa, dengan alasan lokasi yang dekat dengan kampus dan memiliki fasilitas berupa nursery. Karena frekuensi praktikum mahasiswa cukup sering di tapak ini, maka kurang sesuai untuk dijadikan tempat wisata karena akan mengganggu kegiatan akademik. Tiga kebun praktek lainnya berjarak sekitar 300 meter dari gerbang utama Kantor Pusat STPP dan cukup jarang digunakan sebagai lahan praktek mahasiswa. Frekuensi penggunaan tapak sebagai sarana praktikum tidak tetap, hanya sekitar 2-3 bulan dalam setahun atau bahkan tidak ada kegiatan praktikum sama sekali. Hal ini disebabkan karena lokasi yang cukup jauh dari kampus dan tidak adanya fasilitas nursery. Oleh sebab itu, bagian kebun praktek inilah yang akan menjadi objek perencanaan untuk kawasan wisata pendidikan pertanian. Letak tapak yang akan direncanakan ini di sebelah utara berbatasan dengan Jl. Pancasan Atas, sebelah barat dengan Sungai Cikaret, sebelah selatan dengan Jl. Cikaret Hujau, dan sebelah timur dengan Jl. Cikaret. Lahan praktek di lokasi penelitian yang akan direncanakan untuk wisata pendidikan pertanian terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. Lahan tanaman pangan Kotabatu Lebak, dengan luas 2,15 hektar 2. Lahan tanaman buah Astana Gede dengan luas 3 hektar 3. Lahan tanaman perkebunan Kotabatu Luhur dengan luas 5,76 hektar Lahan praktek tanaman pangan Kotabatu Lebak terdiri atas tujuh petak lahan percobaan yang secara musiman dapat ditanami oleh tanaman pangan contoh: padi, jagung, dan ubi dan tanaman sayuran contoh: cabai tergantung kebutuhan praktikum mahasiswa. Luas lahan efektif yang dapat ditanami pada ketujuh petak lahan tersebut sebesar 1,28 hektar. Selain lahan pertanian, area perencanaan terdiri atas Posluhtan atau Pos Penyuluhan Pertanian bangunan pengelola dan kebun seluas 0,19 hektar, serta area penggilingan dan kebun pisang seluas 0,23 hektar. Lahan sebesar 0.45 hektar merupakan lahan yang tidak efektif. Gambar 4 Peta lokasi keseluruhan STPP Kampus Cibalagung