2.4.1 Asosiasi Gastropoda Dengan Lamun
Moluska merupakan salah satu kelompok hewan yang diketahui berasosiasi dengan baik dengan lamun di perairan Indonesia Tomascik et al.
1997. Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa moluska merupakan komponen yang sangat penting dalam habitat lamun, baik yang berhubungan
dengan biomassa maupun peranannya di dalam aliran energi. Sebanyak 20-60 biomassa epifit padang lamun di Philipina dimanfaatkan oleh epifauna yang
didominasi oleh gastropoda Klumpp et al. 1992. Umumnya moluska di padang lamun bersifat pemakan detritus detritivore dan sangat sedikit yang langsung
memakan bagian tubuh lamun. Seperti halnya ekosistem terumbu karang, di dalam ekosistem lamun terjadi siklus makan dan dimakan sehingga menjadikan
padang lamun sebagai sumber plasma nutfah yang sangat potensial Mann 1972 in Mudjiono Sudjoko 1994.
Penelitian untuk mengetahui berapa banyak tegakan lamun yang hilang akibat dimanfaatkan oleh organisme pemakan tumbuhan herbivory telah
dilakukan oleh Cebrian et al. 1996. Mereka menyatakan bahwa lamun jenis Cymodocea nodosa Ucria secara nyata berperan sebagai sumber makanan bagi
organisme herbivory di daerah littoral, Laut Tengah. Para peneliti ini juga memperkirakan densitas tegakan lamun yang hilang karena aktivitas organisme
herbivory berkisar 30 gr berat keringm
3
Menurut Peristiwady 1994, pada penelitiannya di Pesisir Lombok Selatan menemukan sedikitnya 4.99 dari seluruh jenis makrofauna yang berasosiasi
dengan padang lamun adalah moluska. Pada tiga Teluk yang ada di Pantai Selatan Lombok, ditemukan sebanyak 70 spesies moluska yang berasosiasi dengan
padang lamun dan beberapa diantaranya bernilai ekonomis penting Mudjiono Sudjoko 1994. Dikatakan pula bahwa spesies gastropoda yang memiliki
kelimpahan yang tinggi adalah Pyrene versicolor, Strombus labiatus, S. luhuanus dan Cymbiola vespertilio.
tahun. Menurut Aziz 1994, aktivitas pemangsaan grazing lamun oleh bulu babi jenis Tripneustes gratilla, sekitar
1.01 gr berat keringindividuhari di Teluk Aan Lombok Selatan, sedangkan di Teluk Kuta Lombok Selatan berkisar 1.33 gr berat kering individuhari.
Penelitian Aswandy dan Hutomo 1984, menemukan ada 10 jenis moluska yang hidup berasosiasi dcngan padang lamun di Teluk Banten, dan
komunitas tersebut didominasi oleh gastropoda spesies Columbella sp. Selain itu Cappenberg 1996, dari hasil penelitiannya di Teluk Kotania Seram Barat
menemukan 26 famili yang termasuk dalam Kelas Gastropoda, dan Famili Cerithiidae, Pyrenidae dan Strombidae merupakan kelompok Famili yang
dominan ditemuka n.
2.4.2 Asosiasi Organisme Lain dengan Padang Lamun