NO
3
, kadar oksigen terlarut DO dan BOD
5
yang rendah. Kondisi yang hampir sama juga ditemukan di Briosi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan lokasi
Rendani, dan Wosi yang membentuk sumbu utama 2, kekeruhan, fosfat PO
4
dan substrat liat, mencirikan lokasi Wosi karena ketiga parameter fisika kimia perairan
ini memiliki nilai yang tinggi. Pada lokasi Rendani, parameter fisika-kimia perairan yang mencirikan lokasi ini adalah substrat berpasir, nitrat, BOD
5
dan oksigen terlarut DO. Korelasi antara parameter fisika-kimia perairan dan lokasi
penelitian ditunjukkan pada Gambar 9c.
Gambar 9 Analisis komponen utama antar lokasi penelitian dan parameter fisika- kimia perairan pada sumbu 1 dan 2. a antar parameter fisika-kimia
perairan; b antara lokasi penelitian; c antara parameter fisika kimia perairan dan lokasi penelitian.
Suhu
Kekeruha n
pH DO
Salinitas NO
3
NH
3
PO
4
BOD
5
TOM
Pasir Liat
Debu
-1 -0,75
-0,5 -0,25
0,25 0,5
0,75 1
-1 -0,75 -0,5 -0,25 0 0,25 0,5 0,75 1 F
2 21.
78
F1 68.00 Variables axes F1 and F2: 89.78
Rendani Wosi
Briosi Padarni
-3 -2
-1 1
2 3
4
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
F 2
21. 78
F1 68.00
Observations axes F1 and F2: 89.78
Rendani Wosi
Briosi Padarni
Sh Kkr
pH DO
Sal NO
3
NH
3
PO
4
BOD
5
TOM Ps
La Db
-3 -2
-1 1
2 3
4
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
F 2
21. 78
F1 68.00
Biplot axes F1 and F2: 89.78
a b
c
4.5 Distribusi Spasial Lamun dan Gastropoda 4.5.1 Distribusi Spasial Lamun Berdasarkan Karakteristik Habitat
Distribusi spasial lamun sangat dipengaruhi oleh parameter fisika-kimia perairan, sehingga sangat penting untuk menjabarkan komponen parameter fisika-
kimia perairan tertentu yang memberikan pengaruh sangat besar terhadap distribusi spasial lamun dalam habitatnya. Dalam menjabarkan keterkaitan antara
spesies lamun dengan beberapa parameter fisika-kimia perairan, digunakan analisis komponen utama principal component analysis, dimana data yang
dianalisis disusun menurut baris dan kolom. Baris merupakan lokasi penelitian dan kolom merupakan parameter fisika-kimia perairan.
Komponen data parameter fisika-kimia perairan yang digunakan terdiri atas suhu, kekeruhan, pH, DO, salinitas, ammonia NH
3
, nitrat NO
3
, fosfat PO
4
, BOD
5
Lokasi Rendani dicirikan oleh tingginya ammonia NO , TOM, tekstur substrat pasir, lumpur liat dan debu. Komponen data
lamun terdiri atas spesies C. rotundata, C. serrulata, H. pinifolia, H. uninervis, H. ovalis
, S. isoetifolium, T. hemprichii. Hasil analisis komponen utama menunjukkan bahwa keempat lokasi tidak membentuk satu kelompok, namun
terpisah Gambar 10. Hal ini berarti bahwa hampir di setiap lokasi dapat ditemukan tiap spesies lamun, namun dengan nilai frekuensi kehadiran, kerapatan
dan tutupan yang berbeda-beda.
3
, BOD
5
dan oksigen terlarut DO, dengan tekstur substrat yang dominan adalah pasir, yang
memberikan pengaruh pada tingginya tutupan lamun C. rotundata T. hemprichii dan H. ovalis. Lokasi Wosi dicirikan oleh tingginya unsur fosfat PO
4
dan kekeruhan, dengan tekstur sedimen yang dominan adalah lumpur berpasir liat,
yang memberikan pengaruh pada tutupan spesies lamun H. uninervis, H. pinifolia dan C. serrulata yang tinggi. Lokasi Briosi dicirikan oleh suhu, salinitas dan pH
yang tinggi, dengan tekstur substrat yang dominan adalah pasir berlumpur, dengan tutupan spesies lamun yang dominan adalah C. rotundata, T. hemprichii, dan H.
ovalis . Tutupan spesies lamun C. rotundata paling tinggi ditemukan di lokasi
Briosi dibandingkan lokasi lainnya, sedangkan T. hemprichii dan H. ovalis memiliki tutupan yang paling tinggi pada lokasi Rendani. Pada lokasi Padarni,
dicirikan oleh tingginya pH air, suhu, salinitas, ammonia NH
3
, dan total ogranic
matter TOM, dengan tekstur substrat yang dominan adalah lumpur berpasir
bercampur dengan pecahan karang coral rubber, yang memberikan pengaruh pada tingginya tutupan lamun T. hemprichii, S. isoetifolium dan H. pinifolia. Pada
lokasi Padarni, S. isoetifolium memiliki frekuensi, tutupan dan krapatan yang tinggi dibandingkan dengan lokasi yang lain, dan ditemukan pada substrat pasir
bercampur pecahan karang. Di lokasi ini tidak ditemukan spesies C. rotundata.
Gambar 10 Diagram PCA biplot parameter fisika-kimia perairan yang terdiri atas suhu, kekeruhan, pH, DO, salinitas, ammonia NH
3
, nitrat NO
3
, fosfat PO
4
, BOD
5
, TOM, substrat pasir, substrat lumpur liat dan substrat debu, serta tutupan lamun C. rotundata, C. serrulata, H.
pinifolia , H. uninervis, H. ovalis, S. isoetifolium, T. hemprichii
dengan lokasi penelitian Rendani, Wosi, Briosi dan Padarni.
4.5.2
Distribusi Spasial Lamun dan Gastropoda Berdasarkan Karakteristik Habitat
Sebaran spasial lamun dengan gastropoda pada habitatnya ditunjukkan pada Gambar 11. Data yang digunakan untuk analisis koresponden Corresponden
Analysis adalah penutupan spesies lamun dan kelimpahan spesies gastropoda.
Rendani Wosi
Briosi Padarni
Suhu Kekeruhan
pH DO
Salinitas Nitrat
Ammonia Fosfat
BOD
5
TOM
Pasir Liat
Debu Cr
Cs Hp
Hu
Ho Th
Si
-3 -2
-1 1
2 3
4
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
F 2
30. 91