Penelitian Aswandy dan Hutomo 1984, menemukan ada 10 jenis moluska yang hidup berasosiasi dcngan padang lamun di Teluk Banten, dan
komunitas tersebut didominasi oleh gastropoda spesies Columbella sp. Selain itu Cappenberg 1996, dari hasil penelitiannya di Teluk Kotania Seram Barat
menemukan 26 famili yang termasuk dalam Kelas Gastropoda, dan Famili Cerithiidae, Pyrenidae dan Strombidae merupakan kelompok Famili yang
dominan ditemuka n.
2.4.2 Asosiasi Organisme Lain dengan Padang Lamun
Di padang lamun, asosiasi antara lamun dengan organisme lain yang menghuni padang lamun terjadi dalam beberapa bentuk yang umum Nakaoka
2005. Sebagai contoh, lamun menyokong kelimpahan dan kekayaan spesies organisme melalui karakteristik fisik habitatnya yang menunjang kehidupan
kelompok fauna bentik Orth et al. 1984; Hemminga Duarte 2000. Selain itu bagi kelompok organisme pemakan tumbuhan herbivory sangat jarang yang
makan lamun, melainkan memakan epifit mikroalga sebagai sumber makanan pengganti Kikuchi Peres 1977; Klumpp et al. 1989; Brawley 1992 dan
Jernakoff et al. 1996 in Nakaoka 2005. Sehingga dapat dikatakan padang lamun merupakan habitat yang baik dan nyaman bagi berbagai organisme seperti
komunitas mikroba, mikro alga, makro alga, serta hewan avertebrata berukuran kecil sampai vertebrata yang berukuran besar. Kelompok organisme ini sangat
beragam dalam menempati padang lamun, beberapa jenis alga dan hewan menempati permukaan daun lamun epiflora dan epifauna atau pada bagian
permukaan substrat dasar organisme epibenthic atau tinggal dalam sedimen infauna, nekton serta plankton.
Menurut Keough dan Jenkins 1995, tumbuhan lamun secara khusus menyokong kekayaan berbagai perifiton, epifit dan epifauna yang sifatnya
menetap sessile. Epifit dan perifiton yang merupakan kelompok mikro alga juga melakukan fotosintesis dan memberikan kontribusi yang signifikan seperti lamun
pada keseluruhan produksi primer dalam komunitas lamun Pollard Morriatty 1991. Daun lamun merupakan habitat yang nyaman bagi perifiton, epifit dan
larva infauna yang sessile, dimana daun muda dengan segera akan dikolonisasi oleh bakteri dan alga mikroskopis, yang selanjutnya diikuti oleh spora epifit dan
larva dari epifauna yang sessile, yang terbawa arus air ke daun lamun. Secara khusus perifiton dan epifit yang menempati daun lamun yang muda, akan menetap
sampai daun tersebut tua dan luruh. Selengkapnya asosiasi yang terjadi antara lamun dengan organisme lain dan membentuk rantai makanan dalam ekosistem
lamun, ditunjukkan pada Gambar 3.
Gambar 3 Rantai makanan dalam ekosistem lamun Fortes 1990, dimodifikasi in Rohmimohtarto Juwana 2001.
1. Akar mengikat sedimen
14. Juvenil udang dan ikan 2.
Detritus 15. Bulu babi
3. Teripang
16. Ikan buntal 4.
Kepiting 17. Penyu laut
5. Infauna penyaring deposit
18. Dugong 6.
Partikel bahan organik 19. Ikan beronang
7. Rumput laut
20. Menyimpan dan mengeluarkan 8.
Menyimpan dan mengeluarkan 21. Tenggelam dan membusuk
9. Bahan organik terlarut
22. Potongan-potongan daun 10.
Fitoplankton 23. Burung pantai
11. Zooplankton
24. Pupuk untuk tanah pertanian 12.
Epizoon penyaring bahan terlarut 25. Terumbu karang, mangrove
13. Produksi primer tinggi dan tumbuh
3. METODOLOGI PENELITIAN