Indeks Kesamaan Komunitas Karakteristik Habitat Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia air dan Tekstur Substrat

Keterangan E = indeks keseragaman H’ = indek Keanekaragam Shannon-Wiener H’maks = 3,322 log 2 Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0-1 Setyobudiandi et al. 2009. Jika nilai indeks keseragaman mendekati 0, menunjukkan adanya konsentrasi jumlah individu pada spesies tertentu, atau terdapat spesies tertentu yang memiliki jumlah individu relatif banyak. Sebaliknya jika nilai indeks keseragaman mendekati 1, menunjukkan jumlah individu di setiap spesies hampir sama atau merata. S S= jumlah spesies Dominansi spesies merupakan suatu gambaran bahwa jumlah suatu spesies lebih banyakdominan terhadap spesies yang lain dalam suatu komunitas. Dominansi spesies dinyatakan dalam indeks dominansi Simpson Brower et al. 1990, sebagai berikut : Keterangan: D = indeks dominansi Simpson ni = jumlah individu spesies ke-i N = jumlah total individu dari selruh spesies

3.4.6 Indeks Kesamaan Komunitas

Indeks kesamaan komunitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan komunitas berdasarkan kesamaan spesies gastropoda antar lokasi penelitian. Indeks kesamaan komunitas yang digunakan adalah indeks Sorenson Maguran 1988, sebagai berikut: Keterangan: C S j = jumlah spesies yang ditemukan dalam plot kuadrat di dua lokasi penelitian = indeks Sorenson a = jumlah spesies yang ditemukan di lokasi A b = jumlah spesies yang ditemukan di lokasi B

3.4.7 Karakteristik Habitat Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia air dan Tekstur Substrat

Penilaian terhadap parameter fisika-kimia perairan disesuaikan dengan standar baku mutu air laut berdasarkan KEPMEN Lingkungan Hidup No 51 tahun 2004, pada lampiran II baku mutu air laut untuk biota laut. Karakteristik lokasi penelitian dapat dinilai berdasarkan parameter fisika-kimia perairan yang telah diukur melalui pendekatan analisis statistik multivariate . yaitu analisis komponen utama principal component analysis , PCA Legendre Legendre 1983. Analisis komponen utama bertujuan untuk mempresentasi-kan beberapa variabel dalam suatu matriks data. Matriks data yang dimaksud terdiri atas lokasi penelitian sebagai individu baris dan variabel peubah habitat kuantitatif kolom. Data karakteristik habitat parameter fisika- kimia perairan dan tekstur substrat, tidak memiliki satuan ukuran dan ragam yang sama dari data, sehingga sebelum melakukan analisis komponen utama data-data ini harus dinormalisasikan lebih dahulu melalui pemusatan dan pereduksian Setyobudiandi et al. 2009. Dengan demikian nilai-nilai analisis komponen utama tidak direalisasikan dari nilai-nilai parameter inisial, tetapi dari indeks simetrik yang diperoleh dari kombinasi linier nilai-nilai parameter inisial Legendre Legendre 1983. Pemusatan adalah selisih antara nilai parameter dengan nilai rataan parameter, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: C = nilai pusat Pereduksian adalah hasil bagi antara nilai parameter yang telah dipusatkan dengan nilai simpangan baku parameter tersebut. Keterangan: R = nilai reduksi C = nilai pusat Sd = nilai simpangan baku karakteristik habitat Langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan antara dua peubah. Pendekatan yang digunakan adalah matriks korelasi yang dihitung dari indeks sintetik Ludwig Reynolds 1988, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = matriks korelasi r = matriks indeks sintetik a ij = matriks transpose A ij Korelasi linier antara dua parameter yang dihitung dari indeks sintetik adalah peragam dari kedua parameter tersebut yang telah dinormalisasikan. sxn Di antara semua indeks sintetik yang mungkin, analisis komponen utama mencari terlebih dahulu mencari indeks yang menunjukkan ragam yang maksimum dari lokasi penelitian. Indeks ini merupakan komponen utama pertama yang merupakan sumbu utama 1 F1. Suatu proporsi tertentu dari ragam total lokasi penelitian dijelaskan oleh komponen utama ini. Selanjutnya dicari komponen utama kedua F2 yang memiliki korelasi nihil dengan komponen utama pertama. Proses ini berlanjut terus hingga memperoleh komponen utama ke-p, yang merupakan bagian informasi yang paling kecil Setyobudiandi et al. 2009. Pada prinsipnya analisis komponen utama menggunakan jarak Euclidean jumlah kuadrat perbedaan karakteristik fisika-kimia perairan dan tekstur sedimen antar lokasi penelitian yang berkoresponden pada data. Jarak Euclidean didasarkan pada rumus sebagai berikut: Keterangan: j = indeks pada kolom bervariasi dari 1 hingga p Semakin kecil jarak Euclidean antar 2 lokasi, maka semakin mirip karakteristik fisika-kimia perairan antar kedua lokasi tersebut. Demikian pula sebaliknya, semakin besar nilai Euclidean antar dua lokasi, maka semakin berbeda karakteristik fisika-kimia perairan antar dua lokasi tersebut Legendre Legendre 1983. 3.4.8 Pola Penyebaran dan Sebaran Spasial Gastropoda serta Asosiasinya dengan Karakteristik Habitat Dalam menentukan pola penyebaran gastropoda pada tiap transek pengamatan, dapat dianalisis dengan menggunakan indeks penyebaran Morisita Id dengan rumus sebagai berikut Brower et al. 1990 : Keterangan: Id = Indeks Morisita n = Jumlah kuadrat pengambilan contoh N = Jumlah individu dalam n kuadrat x i = Jumlah individu pada setiap kuadrat Pola penyebaran gastropoda ditentukan berdasarkan kriteria dari Indeks Morisita Id dengan penilaian sebagai berikut: Id = 1, pola penyebaran acak Id 1, pola penyebaran seragammerata Id 1, pola penyebaran mengelompok Kebenaran nilai indeks Morisita Id dapat diuji menggunakan sebaran Chi- kuadrat x 2 Brower et al. 1983 dengan persamaan: Nilai Chi-kuadrat dari perhitungan di atas dibandingkan dengan nilai Chi-kuadrat tabel, dengan selang kepercayaan 95 α = 0,05. Jika nilai x 2 hitung lebih kecil dari nilai x 2 tabel maka tidak ada perbedaan vang nyata dengan penyebaran acak.

3.4.9 Asosiasi Gastropoda dengan Lamun Berdasarkan Karakteristik Habitat