Kelimpahan Gastropoda Karakteristik Fisika-Kimia Air dan Tekstur Substrat

Spesies gastropoda dengan pola sebaran mengelompok, memiliki jumlah individu yang banyak, seperti Clithon oualaniensis dan Nerita chamaeleon yang ditemukan di Rendani. Kedua spesies ini masih tergolong stadia juvenile, dengan ukuran cangkang relatif kecil 0.25-0.47 cm dan 0.19-0.88 cm. C. oualaniensis dan N . chamaeleon yang ditemukan sebagian besar tersebar di substrat pasir dan sebagian lagi menempel pada daun lamun C. rotundata serta patahan karang mati. Spesies lainnya yaitu Hastula acumen yang ditemukan di Wosi, mengelompok pada substrat lumpur berpasir. Spesies ini juga ditemukan di Padarni dan Rendani pada tipe substrat pasir, namun dalam jumlah sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa H . acumen lebih menyukai tipe substrat lumpur berpasir, dan spesies ini memiliki kemampuan beradaptasi pada tipe substrat yang berbeda. Spesies lain yang ditemukan mengelompok adalah Nassarius Plicarcularia globosus yang ditemukan dominan pada lokasi Padarni, berasosiasi dengan lamun Halodule pinifolia .. N. Plicarcularia globosus menyukai tipe substrat lumpur berpasir liat yang terdapat pada zona bagian tengah daerah intertidal di Padarni. Menurut Puturuhu 2004, N. Plicarcularia globosus merupakan spesies gastropoda dengan pola sebaran mengelompok dan dominan ditemukan pada tipe substrat pasir sampai pasir berlumpur pada daerah intartidal.

4.4.2 Kelimpahan Gastropoda

Kelimpahan spesies gastropoda yang ditemukan pada keempat lokasi penelitian ditunjukkan pada Gambar 7. Nilai kelimpahan tertinggi terdapat pada lokasi Padarni yaitu: 55.733 individum 2 dan terendah terdapat pada lokasi Wosi yaitu: 26.133 individum 2 . Tingginya kepadatan gastropoda pada lokasi Padarni, diduga karena beberapar faktor, seperti tekstur substrat yang cocok bagi kehidupan gastropoda dan sumber makanan dalam bentuk bahan-bahan organik yang melimpah. Habitat lamun menyokong kelimpahan dan kekayaan hewan yang berasosiasi dengan memberikan struktur habitat secara fisik Orth et al. 1984; Hemminga Duarte 2000 dan sebagian besar hewan avertebrata dengan tipe memakan herbivora jarang mengkonsumsi lamun, dan sebagai pengganti, kelompok organisme tersebut memanfaatkan alga epifit sebagai sumber makanan utama Kikuchi Perez 1977; Klumpp et al. 1989; Brawley 1992, Jernakoff et al. 1996 in Nakaoka 2005. Gambar 7 Kelimpahan gastropoda pada keempat lokasi penelitian. Kelimpahan N. Plicarcularia globosus yang tinggi di Padarni berkaitan juga dengan gradien daerah intertidal sebagai habitat lamun. Puturuhu 2004 mengemukakan bahwa N. Plicarcularia globosus yang ditemukan di Arakan, Sulawesi Utara memiliki kelimpahan paling tinggi pada zona bagian tengah dan atas intertidal dengan ukuran cangkang tubuh dan biomassa yang lebih besar dibandingkan yang ditemukan pada zona bagian bawah. Hal serupa ditemukan di Padarni, N. Plicarcularia globosus dominan ditemukan pada zona bagian tengah intertidal dengan tekstur subtrat lumpur berpasir. Saat sampling, gastropoda ini terlihat menghindari kekeringan dengan masuk dalam genangan air dan membungkus cangkangnya dengan lumpur untuk menghindar dari suhu yang tinggi saat air surut. Diduga pula spesies ini mampu mentolerir kisaran suhu yang lebar, mengingat di zona ini saat surut terendah kering dan terdapat kolam-kolam kecil yang tergenang air dengan suhu yang tinggi. Selain N. Plicarcularia globosus , juga terdapat gastropoda dari Famili Muricidae sp1 dan sp2 yang ditemukan cukup melimpah di lokasi ini. Keberadaan kedua spesies gastropoda ini disebabkan oleh tekstur substrat yang ada terutama pada zona bagian bawah, yang bercampur dengan pecahan karang merupakan habitat utama kedua spesies gastropoda tersebut. 4.4.3 Indeks Keanekaragaman, Keseragaman dan Dominansi Gastropoda Hasil perhitungan nilai indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi spesies dapat dilihat pada Tabel 10. Nilai keanekaragaman H’ paling tinggi terdapat di Briosi 6.14, dan terendah di Padarni 4.77. Secara keseluruhan, kisaran nilai keanekaragaman pada keempat lokasi tergolong tinggi. 0,000 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 Rendani Wosi Briosi Padarni Sebaliknya indeks dominansi C menunjukkan nilai yang rendah tidak mendekati angka 1 pada keempat lokasi. Nilai indeks keseragaman E yang tinggi terdapat di Briosi 0.91 dan yang terendah terdapat di Padarni 0.74, kisaran nilai indeks keseragaman tergolong tinggi jika mendekati angka 1. Tabel 10 Nilai indeks keanekaragaman H’, keseragaman E dan dominansi C spesies gastropoda Kisaran nilai ketiga indeks menunjukkan bahwa komunitas gastropoda yang ada pada keempat lokasi penelitian masih berada dalam kondisi yang stabil. Kestabilan spesies dalam suatu komunitas terjadi jika nilai keanekaragaman spesies tinggi, dominansi spesies rendah dan keseragaman spesies tinggi. Dadget 1976 in Cappenberg 1996 menyatakan bahwa pada umumnya jika nilai keseragaman mendekati 0.8, dapat dikatakan bahwa komunitas dari ekosistem tersebut mendekati suatu keadaan yang stabil, yang mengindikasikan tekanan yang rendah terhadap kestabilan komunitas Nakaoka 2005.

4.4.4 Indeks Kesamaan Komunitas