4.4.5 Sebaran Spasial Karakteristik Fisika-Kimia Perairan dan Tekstur
Substrat
Sebaran karakteristik fisika-kima perairan dan tekstur seubstrat dapat dijelaskan dengan menggunakan analisis komponen utama atau principal
component analysis PCA, yang ditunjukkan pada Gambar 9. Parameter fisika-
kimia perairan yang digunakan sebagai data input adalah suhu, kekeruhan, pH, salinitas, ammonia, nitrar, fosfat, oksigen terlarut DO, biochemical oksigen
demand 5 BOD
5
Beberapa parameter fisika-kimia perairan yang berperan membentuk sumbu utama 1 adalah BOD
, total organic matter TOM, dan tekstur substrat yang terdiri atas persen pasir, persen lumpur liat dan persen debu Lampiran 6a. Matriks
korelasi yang terbentuk memberikan gambaran hubungan antar parameter fisika- kimia perairan sebagai variabel dengan titik atau lokasi penelitian sebagai faktor,
yang terpusat pada komponen utama sumbu utama. Matriks data dapat dilihat dalam Lampiran 4. Komponen utama dari parameter fisika-kimia perairan
menunjukkan adanya pemusatan pada sumbu utama, dimana masing-masing parameter memberikan kontribusi sebesar 89.779 dari ragam total, dimana pada
sumbu F1 =
67.998
dan F2 =
21.781
Lampiran 5b.
5
0.999, NO
3
0.961, DO 0.935, substrat pasir 0.802, pH -0.961, suhu -0.952, substrat liat -0,897, TOM 0.894. dan
salinitas -0.872. Pada sumbu utama 2, parameter fifika-kimia perairan yang berperan yaitu kekeruhan 0.974, PO
4
Hasil analisis komponen utama menunjukkan adanya pengelompokkan lokasi penelitian berdasarkan parameter fisika-kimia perairan antar lokasi
penelitian. Pengelompokkan ini disebabkan oleh parameter fisika-kimia perairan yang membentuk sumbu utama 1 pada lokasi Padarni memiliki kandungan TOM,
ammonia NH 0.900 dan substrat debu 0.718. Data
selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 5c. Berdasarkan penyebaran lokasi penelitian pada sumbu 1 F1 dan sumbu 2 F2 yang ditunjukkan pada Gambar
9b, terlihat bahwa lokasi Rendani Briosi dan Wosi membentuk satu kelompok sedangkan lokasi Padarni membentuk kelompok sendiri. Selanjutnya hasil analisis
komponen utama dikonfirmasikan dengan dendogram klasifikasi hirarki menggunakan cluster analysis CA untuk melihat kesamaan lokasi berdasarkan
parameter fisika-kimia perairan Lampiran 5e.
3
, pH, salinitas, suhu, substrat debu yang tinggi, sebaliknya nitrat
NO
3
, kadar oksigen terlarut DO dan BOD
5
yang rendah. Kondisi yang hampir sama juga ditemukan di Briosi. Kondisi ini berbanding terbalik dengan lokasi
Rendani, dan Wosi yang membentuk sumbu utama 2, kekeruhan, fosfat PO
4
dan substrat liat, mencirikan lokasi Wosi karena ketiga parameter fisika kimia perairan
ini memiliki nilai yang tinggi. Pada lokasi Rendani, parameter fisika-kimia perairan yang mencirikan lokasi ini adalah substrat berpasir, nitrat, BOD
5
dan oksigen terlarut DO. Korelasi antara parameter fisika-kimia perairan dan lokasi
penelitian ditunjukkan pada Gambar 9c.
Gambar 9 Analisis komponen utama antar lokasi penelitian dan parameter fisika- kimia perairan pada sumbu 1 dan 2. a antar parameter fisika-kimia
perairan; b antara lokasi penelitian; c antara parameter fisika kimia perairan dan lokasi penelitian.
Suhu
Kekeruha n
pH DO
Salinitas NO
3
NH
3
PO
4
BOD
5
TOM
Pasir Liat
Debu
-1 -0,75
-0,5 -0,25
0,25 0,5
0,75 1
-1 -0,75 -0,5 -0,25 0 0,25 0,5 0,75 1 F
2 21.
78
F1 68.00 Variables axes F1 and F2: 89.78
Rendani Wosi
Briosi Padarni
-3 -2
-1 1
2 3
4
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
F 2
21. 78
F1 68.00
Observations axes F1 and F2: 89.78
Rendani Wosi
Briosi Padarni
Sh Kkr
pH DO
Sal NO
3
NH
3
PO
4
BOD
5
TOM Ps
La Db
-3 -2
-1 1
2 3
4
-5 -4
-3 -2
-1 1
2 3
4
F 2
21. 78
F1 68.00
Biplot axes F1 and F2: 89.78
a b
c