3D Animasi dan Sinematografi

dibidang teknik, bisnis dan pemasaran produk animasi dan temu profesional di bidang pertelevisian . Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada seluruh responden, didapatkan data identitas responden sebagai informasi mengenai siapa dan seperti apa responden yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini dalam Tabel 14. Tabel 14. Data responden B to B No Kerjasama Transaksi Nama Perusahaan Mitra Bidang Usaha Alamat Kontak Person Nama Jabatan 1 komunitas animasi Cimahi Creatuve AssociationDrea mtoonPT Baros Creative Partner pelaku bisnis animasi BITC, Cimahi Rudy Suteja KetuaProduserDi rektur 2 mitra YMTV Media Indonesia Stasiun TV Kabel TV Tangerang selatan Oke Dany Ferdian Direktur 3 mitra TVRI Stasiun bali Stasiun TV Denpasar Dr. Kadek Dewi Indah Sri Laksemini, SE., MM Kepala Seksi Pengembangan Usaha 4 mitra PT Myza Media Inovasi Animasi Jakarta Tomi Satryatomo Chief Operation Officer 5 mitra Pongo studio Personal agency animasi, animator Jakarta Agung Ismail, BscMM Founder, 3D Artist generalist, Technical director, FOSS enthusiast

2. Pemetaan Kano Model

Data-data yang didapatkan dari kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan fungsional dan disfungsional, kemudian dipetakan dengan kategori Model Kano dalam Tabel 3. sehingga didapatkan preferensi konsumen berdasarkan kategori Model Kano. Aspek-aspek yang dipetakan adalah karakter tokoh, 3D animasi dan sinematografi, isi cerita serta pesan moral.

a. Karakter Tokoh

Berdasarkan pendapat dari 5 responden pakar atau profesional di bidang IT dan animas terhadap atribut karakter tokoh Super Neli dengan pemetaan Model Kano, didapatkan kategori terbesar adalah must be sebesar 60 dan kategori one dimensional sebesar 40 , data-data tersebut tersaji dalam Gambar 15. Kategori must be menjadi preferensi konsumen yang terbesar terhadap karakter tokoh Super Neli, hal ini memberikan kesimpulan bahwa karakter yang sangat kuat dan menonjol adalah wajib dimiliki oleh tokoh Super Neli. Namun apabila karakter tokoh Super Neli lemah maka mitra bisnis tidak akan tertarik dengan film tersebut. 53 Gambar 15. Diagram kategori Kano terhadap karakter tokoh b. 3D Animasi dan Sinematografi Berdasarkan pendapat dari 5 responden pakar atau profesional terhadap atribut 3D animasi dan sinematografi film Super Neli melalui pemetaan Model Kano, didapatkan kategori terbesar adalah must be dan one dimensional sebesar 40 dan kategori attractive sebesar 20 , data-data tersebut tersaji dalam Gambar 16. Tampilan 3D animasi dan sinematografi termasuk dalam kategori must be dan one dimensional, hal ini menunjukkan bahwa mitra bisnis sangat menyukai dan mewajibkan tampilan film animasi dengan tampilan gerak tokoh animasi dengan 3D yang halus dan sinematografi film yang menarik. Namun apabila tampilan 3D animasi dan sinematografi tidak baik maka mitra bisnis tidak akan tertarik dengan film tersebut. Gambar 16. Diagram kategori Kano terhadap 3D animasi dan sinematografi 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 M ust Be One Dimensional F re k u e n si Karakter Tokoh 0.5 1 1.5 2 2.5 At t ract ive M ust Be One Dimensional F re k u e n si 3D animasi dan Sinematografi

c. Isi Cerita

Menurut pendapat dari 5 responden pakar atau profesional terhadap kandungan nilai isi cerita film Super Neli berdasarkan Model Kano, didapatkan kategori terbesar adalah must be sebesar 40 dan kategori attractive, one dimensional dan indifferent sebesar 20 , data-data tersebut tersaji dalam Gambar 17. Kandungan isi cerita memiliki kategori must be menunjukkan bahwa isi cerita yang menarik adalah wajib dimiliki oleh film Super Neli. Namun apabila isi cerita film ini tidak menarik maka mitra bisnis tidak akan tertarik dengan film tersebut. Gambar 17. Diagram kategori Kano terhadap kandungan isi cerita d. Pesan Moral Menurut pendapat dari 5 responden pakar atau profesional terhadap atribut nilai pesan moral yang terkandung dalam film Super Neli, didapatkan kategori terbesar adalah one dimensional sebesar 60 dan kategori must be dan indifferent sebesar 20 , data-data tersebut tersaji dalam Gambar 18. Kategori one dimensional menjadi yang terbesar terhadap nilai pesan moral, hal ini menunjukkan bahwa mitra bisnis menginginkan nilai-nilai budi pekerti luhur yang disampaikan dalam film super neli baik yang perankan langsung oleh tokoh super neli atau tokoh lainnya. Namun apabila nilai pesan moral tidak ada maka mitra bisnis tidak akan tertarik dengan film tersebut. Gambar 18. Diagram kategori Kano terhadap pesan moral 0.5 1 1.5 2 2.5 At t ract ive M ust Be One Dimensional Indifferent F re k u e n si Isi Cerita 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 M ust Be One Dimensional Indiffer ent F re k u e n si Pesan Moral 55 Setelah dilakukan pemetaan preferensi mitra bisnis menggunakan Model Kano terhadap 4 empat atribut dalam film Super Neli. Atribut karakter tokoh super neli memiliki kategori must be yang dominan, 3D animasi dan sinematografi memiliki kategori must be dan one dimensional, isi cerita memiliki kategori must be dan pesan moral memiliki kategori one dimensional secara dominan. Selanjutnya untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen, dilakukan pemetaan atau mengelompokkan tiap atribut ke dalam kuadran model kano berdasarkan perhitungan Koefisien Kepuasan Konsumen atau Customer Satisfaction Coefficient CS-Coefficient yang terkandung dalam Tabel 15 dan kuadran Kano tersaji dalam Gambar 19. Tabel 15. Perhitungan CS-Coefficient dengan segmentasi B to B No. Atribut Produk A O M I Total Q R Category Kepuasan Ketidakpuasan A+OA+O+M+I O+MA+O+M+I 1 Karakter Tokoh 0 2 3 0 5 0 0 M 0,40 1,00 -1,00 2 3D Animasi dan Sinematografi 1 2 2 0 5 0 0 O atau M 0,60 0,80 -0,80 3 Isi Cerita 1 1 2 1 5 0 0 M 0,40 0,60 -0,60 4 Pesan Moral 0 3 1 1 5 0 0 O 0,60 0,80 -0,80 Jumlah 2,00 3,20 -3,20 Rata-rata 0,50 0,80 -0,80 K e p u a s a n Gambar 19. Kuadran Kano film Super Neli dengan segmentasi B to B