Produksi Produk dan Proses Produksi

Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah kuesioner tersusun, langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian validasi dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas mengacu pada tingkat kesesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya, terjadi pada objek yang diteliti atau tingkat kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang diukur. Sedangkan uji reliabilitas didefinisikan sebagai penjelasan dimana pengukuran bebas dari variabel kesalahan acak. Kesalahan acak akan menurunkan tingkat kehandalan hasil pengukuran. Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas, dilakukan penyebaran kuesioner kepada 23 responden segmentasi secara Business to Customer dengan kriteria batasan umur 13-56 tahun, jenis kelamin pria dan wanita, menyukai atau membutuhkan konten animasi.Uji validitas dan reliabilitas diukur dengan bantuan Software SPSS 18 for windows. Signifikansi dalam uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n – 2, dalam hal ini adalah jumlah contoh sebanyak 23 responden dan signifikasi 5 . Mengukur valid atau tidak dengan cara membandingkan nilai Correlated Item-Total Correlation dengan hasil perhitungan r tabel. Nilai Correlated Item-Total Correlation didapatkan dengan software SPSS dalam Tabel 8. dan r tabel sebesar 0,3515. Setelah dibandingkan r hitung dengan r tabel didapatkan kesimpulan bahwa kuesioner tersebut adalah valid. Mengukur uji reliabilitas dengan software SPSS uji statistik Cronbach Alpha, dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60, didapatkan hasil 0,698 seperti dalam Tabel 9 . kuesioner tersebut adalah reliabel. Tabel 8. Item-total statistics Scale mean if item deleted Scale variande if item deleted Corrected item-total correlation Karakter tokoh 3D animasi dan sinematografi Isi cerita Pesan Moral 9,9130 9,5217 9,7826 9,5217 4,901 5,534 4,996 5,261 0,554 0,537 0,437 0,428 Tabel 9. Reliability statistics Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items 0,698 0,706 4 45 Analisis Model Kano dengan Segmentasi Business To Customer B to C

1. Penentuan jumlah contoh

Penetuan contoh dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling kuota. Quota Sampling yang merupakan jumlah subjek yang akan diteliti ditetapkan lebih dahulu. Jika quontum telah ditentukan mulailah penelitian dan tentang siapa yang akan dijadikan responden, terserah kepada pengumpul data. Untuk menentukan ukuran contoh dari suatu populasi dapat digunakan rumus Slovin Umar 2003 : Jumlah populasi responden pada penelitian ini adalah jumlah anggota pelanggan film super neli di media publikasi sosial yaitu youtube. Jumlah populasi pelanggan super neli di youtube adalah 123 dengan tingkat kepercayaan 90 dan tingkat kelonggaran ketidaktelitian 10 . Hal ini dikarenakan produk film animasi super neli belum dikenal secara umum di media televisi secara umum dan media publikasi yang digunakan melalui media sosial internet, sehingga didapatkan jumlah contoh minimal yang harus didapatkan sebanyak 55,16 dibulatkan menjadi 56 responden.

2. Data responden

Data primer preferensi konsumen dengan segmentasi B to C, dilakukan penyebaran kuesioner sebanyak 60 kuesioner perhitungan jumlah data minimal 56 responden sedangkan kuesioner yang kembali 59 kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan secara acak kepada responden ketika pameran, kegiatan promosi dan kunjungan kepada komunitas animasi atau responden yang mengetahui film animasi super neli. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada seluruh responden, didapatkan data identitas responden sebagai informasi mengenai siapa dan seperti apa responden yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini, berikut ini adalah data informasi tentang responden : a. Usia Sebagian besar responden 37,29 berusia diantara 21-25 tahun, yang terbesar kedua 32,20 responden berumur 13-20 tahun sedangkan responden yang berumur 41-50 tahun dan lebih dari 51 tahun merupakan jumlah yang paling sedikit, data-data tersebut tersaji dalam Tabel 10. Ket : n = cont oh N = ukuran populasi e 2 = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan cont oh yang masih dapat diterima.