Produksi Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE

77 8 Kontrak kerjasama dengan mitra Surat Perjanjian Kerjasama antara PT AMS dan mitra yang disusun sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku, berisi tentang hak dan kewajiban antara kedua belah pihak, ruang lingkup perjanjian, masa berlaku dan tindakan yang dilakukan apabila terjadi persengketaan. SPK ini ditandatangani oleh direktur utama PT AMS dan pimpinan dari lembaga mitra tersebut. 9 Evaluasi hasil kontrak kerjasama dengan mitra Pengendalian dan pengontrolan keberhasilan kerjasama untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, maka dilakukan evaluasi berkala dari hasil kerjasama dengan mitra. Tim yang melaksanakan evaluasi ini adalah direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi

d. Layanan

Implementasi strategi meningkatkan pelayanan prima, cepat dan tepat untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dalam pengelompokan tema layanan, disajikan pada Tabel 24. Tabel 24. Tahapan implementasi strategi pada tema layanan No Prosedur Tim Pelaksana Waktu minggu Perkiraan Anggaran ribuan rupiah 1 Identifikasi proses produksi yang kritis Direktur teknik dan Manajer produksi 1 1.000 2 Indentifikasi faktor penyebab proses produksi menjadi kritis Direktur teknik dan Manajer produksi 2 1.000 3 Perbaikan sistem kerja proses yang kritis Direktur teknik dan Manajer produksi 3 1.000 4 Pembakuan prosedur untuk sistem kerja yang diperbaiki Direktur utama, Direktur teknik dan Manajer produksi 1 1.000 5 Persiapan sarana dan prasarana untuk memperbaiki sistem kerja Direktur teknik dan Manajer produksi 2 100.000 6 Pelatihan dan sosialisasi karyawan tentang sistem kerja yang diperbaiki Direktur teknik dan Manajer produksi 2 3.000 7 Monitoring dan evaluasi penerapan sistem kerja Direktur utama, Direktur teknik dan Manajer produksi 2 500 8 Memberikan penghargaan bagi karyawan yang bekerja dengan prima Direktur utama dan Direktur teknik 11-35 10.000-15.000 Jumlah 30 118.500-123.500 Implementasi strategi pada tema layanan merupakan kelompok strategi prioritas keempat, berisi tentang prosedur, tim pelaksana, jangka waktu dan anggaran untuk merealisasikan implementasi. Tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan implementasi strategi meningkatkan pelayanan prima, cepat dan tepat untuk mempertahankan loyalitas pelanggan adalah: 1 Identifikasi proses produksi yang kritis Tim pelaksana yang terdiri dari direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi melakukan evaluasi awal selama 1 minggu terhadap tahapan produksi yang prosesnya paling lama, bertujuan untuk lebih efektif dan efisien proses produksi. 2 Indentifikasi faktor penyebab proses produksi menjadi kritis Identifikasi tahapan produk yang prosesnya paling lama menjadi bahan penting untuk melakukan perbaikan pada tahapan proses tersebut Perlakuan tersebut berupa identifikasi dan observasi faktor penyebab yang mempengaruhi lamanya proses produksi . Hal yang dapat mempengaruhi adalah teknik proses produksi, alat produk, SDM dan lingkungan. Kegiatan ini melibatkan direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi dengan waktu pelaksanaan selama dua minggu. 3 Perbaikan sistem kerja proses yang kritis Tim pelaksana yang terdiri dari direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi melakukan perbaikan terhadap sistem proses produksi yang paling lama, dengan memperhatikan aspek teknik animator membuat desain, spesifikasi sofware dan hardward, keahlian dan pengetahuan SDM dan kondisi lingkungan kerja. 4 Pembakuan prosedur untuk sistem kerja yang diperbaiki Sistem proses produksi yang telah diperbaiki, kemudian didokumentasikan dalam Prosedur Operasional Standar POS, sehingga semua animator harus berpedoman pada prosedur yang telah dibakukan tersebut. POS tersebut ditetapkan oleh direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi. 5 Persiapan sarana dan prasarana untuk memperbaiki sistem kerja Spesifikasi dan jumlah sarana dan prasarana merupakan faktor yang mendukung proses produksi berjalan dengan baik, sehingga harus disesuaikan kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang proses produksi. Kegiatan ini melibatkan direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi dengan waktu pelaksanaan selama dua minggu. 6 Pelatihan dan sosialisasi karyawan tentang sistem kerja yang diperbaiki Faktor yang berpengaruh terhadap pelayanan prima, cepat dan tepat pada proses produksi animasi adalah ketrampilan, pengetahuan, pengalaman dan motivasi dari SDM, sehingga perlu dilakukan pelatihan dan sosialiasi penerapan sistem kerja yang lebih efektif. Kegiatan ini melibatkan direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi dengan waktu pelaksanaan selama dua minggu. 7 Monitoring dan evaluasi penerapan sistem kerja Pengendalian dan pengontrolan keberhasilan pelayanan prima, cepat dan tepat pada proses produksi animasi, maka dilakukan evaluasi berkala dari proses produksi. Tim yang melaksanakan evaluasi ini adalah direktur utama, direktur teknik dan manajer produksi. 8 Memberikan penghargaan bagi karyawan yang bekerja dengan prima Peningkatan motivasi karyawan untuk bekerja perlu diperhatiakan dengan pemberian penghargaan, sehingga pelayanan prima, cepat dan tepat pada proses produksi animasi dapat ditingkatkan. 79 5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Preferensi konsumen terhadap atribut produk IP animasi dengan Model Kano terdiri dari 2 dua segmentasi, yaitu : a. Segmentasi B to C Setelah dilakukan pemetaan preferensi konsumen menggunakan Model Kano terhadap atribut atribut karakter tokoh dan isi cerita adalah one dimensional, sedangkan atribut 3D animasi sinematografi dan pesan moral adalah indifferent. b. Segmentasi B to B Setelah dilakukan pemetaan preferensi konsumenmitra bisnis menggunakan Model Kano terhadap 3D animasi sinematografi dan pesan moral adalah attractive dan one dimensional. Atribut karakter tokoh super neli memiliki kategori must be, isi cerita memiliki kategori indifferent. 2. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran dari tenant PT Ayena Mandiri Sinema PT AMS terdiri dari 2 dua, yaitu : a. Internal kekuatan dan kelemahan Kekuatan internal yang dimiliki oleh PT AMS adalah memiliki mutu atribut one dimensional dan must be pada produk animasi, teknologi dan produksi yang baik, tenaga produksi yang terampil, kerjasama dengan mitra pemasaran, teknik promosi, komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan dan produk turunan dari IP animasi. Sedangkan kelemahannya adalah keterbatasan modal, pemasaran belum optimal, kapasitas produksi belum optimal, sistem manajemen dan keuangan yang kurang baik dan keterbatasan SDM. b. Ekternal peluang dan ancaman Peluang usaha animasi adalah permintaan pasar cukup besar, teknologi animasi berkembang cepat, kebutuhan akan animasi meningkat, dukungan pemerintah dan swasta dalam industri kreatif dan tumbuhnya komunitas animasi. Sedangkan ancamannya adalah persaingan perusahaan sejenis, sulitnya perizinan usaha, pemasaran didominasi perusahaan besar dan sulit mencari sumber pembiayaan 3. Strategi-strategi pemasaran yang prioritas diperlukan untuk dapat diterimanya produk animasi tenant PT Ayena Mandiri Sinema adalah : a. Memperluas jaringan pemasaran produk animasi dengan promosi dan penetrasi pasar kerjasama dengan agency. b. Meningkatkan mutu dan kuantitas atribut produk one dimensional dengan teknologi dan tenaga kerja yang terampil untuk dapat bersaing dan mengakomodir kebutuhan pasar. c. Menjalin kerjasama dengan pemerintah dan swasta dalam akses modal, jaringan pemasaran dan pelatihan capacity building. d. Mengembangkan diversifikasi produk turunan dari IP animasi, sesuai dengan kebutuhan permintaan pasar.