Singkong Enbal The Nutrients and shelf life of Traditional food Enbal from Kei Islands adding with Contained Round Scad Fish Flour

dibandingkan dengan beras dan terigu serta tepung ubi kayu untuk jelasnya disajikan pada Tabel 2 dan standar mutu tepung singkong menurut SNI No. 01.2997.1992 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kandungan gizi dalam 100 g singkong, beras giling, gaplek, dan tepung tapioka yang dibandingkan dengan terigu Zat Makanan Singkong Beras Giling Gaplek Tapioka Terigu Kalori kal 154,00 360,00 338,00 363,00 365,00 Protein g 1,00 6,80 1,50 1,10 8,90 Lemak g 0,30 0,70 0,70 0,50 1,30 Karbihidrat g 36,80 78,90 81,30 83,20 77,30 Zat Kapur mg 33,00 6,00 80,00 89,00 16,00 Phospor mg 40,00 140,00 60,00 125,00 106,00 Zat Besi mg 1,10 0,80 1,90 1,00 1,20 Vitamin B1 mg 0,06 0,12 Thiamine mg 20,00 0,40 Vitamin C mg 30,00 0,12 0,12 Sumber : Dir. Gizi Depkes diacu dalam DKU 2004 Tabel 4 Standar mutu tepung singkong menurut SNI No. 01.2997.1992 Uraian Satuan Persyaratan Keadaan: Bau Rasa Warna Benda-benda asing Derajat putih Abu Air Derajat Asam Asam sianida Kehalusan Pati ,bb BaSO4 = 100 0 , bb , bb Ml N NaOH100g mgKg , Khas ubi kayu Khas ubi kayu Putih Tidak boleh ada Min . 85 Maks. 1.5 Maks. 12 Maks 3 Maks. 40 Min. 90 Min. 75 Sumber: DKU 2004

2.5 Enbal

Enbal dalam bahasa daerah Kei merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Daerah Kei Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual. Enbal terbuat dari bahan ubi kayu yang telah diparut dan diperas untuk mengeluarkan air dari patinya yang kemudian disebut enbal gepe, lalu diayak untuk mendapatkan tepung enbal. Bagi masyarakat Maluku Tenggara, enbal memiliki arti penting dan strategis. Enbal dijadikan makanan pokok sekaligus sebagai media keakraban dan persaudaraan. Suasana seperti itu semakin terasa pada saat datang dari rantau, niaga maupun setelah menyelesaikan pendidikan. Enbal dijadikan makanan utama mengalahkan jenis makanan pokok lainnya beras dan jagung atau sebagai bekal perjalanan dan buah tangan untuk sesama masyarakat Maluku Tenggara Tual. Proses pengolahan enbal secara tradisional disajikan pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram alir pembuatan tepung enbal cara tradisional. komunikasi pribadi.

2.6 Pengeringan

Pengeringan merupakan suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan padat dengan cara menguapkan sebagian besar air yang dikandungnya menggunakan energi panas. Singkong segar Pemarutan Tangan Pengepresan dengan papan penjepit Enbal mentah Pengayakan Penepungan Tepung enbal Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi sampai batas tertentu, dimana mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi pada bahan Muchtadi 2008. Tujuan pengeringan pada suatu bahan pangan di antaranya adalah untuk mempertahankan daya awet dengan cara mengurangi aktivitas air a w , mengurangi berat dan volume sehingga menghemat ruang pengangkutan, pengepakan, serta mempermudah transportasi. Pengeringan juga bertujuan untuk meningkatkan nilai sensori pada suatu produk pangan, yaitu aroma yang berbeda,