Penentuan Formulasi Enbal Ikan Layang Terpilih Berdasarkan Uji Buyes

Berdasarkan Gambar 13 dapat dilihat bahwa nilai ranking tertinggi adalah formulasi 0 atau enbal kontrol dengan nilai ranking sebesar 4,18. Pada formulasi konsentrasi penambahan tepung ikan layang diketahui nilai bobot tertinggi yaitu terdapat pada formulasi konsentrasi penambahan tepung ikan layang 15 dengan nilai ranking sebesar 3,73. Formulasi 20 memiliki nilai ranking yang paling kecil yaitu 3,37. Nilai bobot ini dapat dilihat bahwa konsentrasi penambahan tepung ikan 15 menempati ranking 1 dengan kadar protein sebesar 20,16 dan lemak sebesar 1,10. Konsentrasi penambahan tepung ikan 15 menjadi perlakuan terpilih yang akan diaplikasikan pada penelitian tahap III.

4.5 Karakteristik Kimia, Fisik dan Mikrobiologi Produk Enbal Ikan Terpilih

Pada tahap ini dilakukan karakterisasi secara kimia terhadap produk enbal ikan layang terpilih 15 dan enbal kontrol yang bertujuan untuk mengetahui komposisi gizi dalam produk tersebut berupa karakterisasi karbohidrat, HCN, asam amino, asam lemak dan total energi. Karakterisasi secara fisik pengukuran kerenyahan enbal dilakukan menggunakan alat texture profile analysis TPA dan mikrobiologi yaitu TPC dan kapang 4.5.1 Karakterisasi kimia, fisik dan mikrobiologi Pengujian terhadap kandungan komposisi kimia, fisik dan mikrobiologi pada enbal kontrol dan enbal ikan terpilih sangat berkaitan erat dengan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan pangan dan menjadi salah satu daya tarik penerimaan konsumen. Hasil analisis kimia, fisik dan mikrobiologi enbal kontrol dan enbal ikan terpilih dapat dilihat pada Tabel 9. Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah dan umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan. Tabel 9 Karakterisasi kimia, fisik dan mikrobiologi enbal kontrol dan enbal terpilih Parmeter Kontrol Perlakuan terpilih Kimia Karbohidrat 68,68 65,85 HCN ppm 0,50 1,72 Jumlah energikalg 3738,67 4089,33 TBA mg malonaldehidkg 0,79 0,87 Fisik Uji kerenyahangf 10589,5 2794,1 Mikrobiologi TPCCFUg 6,9x10 2 4,33x10 3 KapangCFUg 1,0x10 2 1,0x10 2 Hasil analisis terhadap kandungan karbohidrat menunjukkan bahwa enbal kontrol atau tanpa penambahan tepung ikan kandungan karbohidrat sebesar 68,68, lebih besar bila dibandingkan dengan enbal yang ditambahkan tepung ikan 65,85. Hal ini disebabkan kandungan utama ubi kayu adalah karbohidrat yang merupakan komponen terpenting dalam sumber kalori. Karbohidrat ubi kayu mengandung pati sebanyak 64-75, sedangkan patinya mengandung amilosa sebanyak 17-20 Hafsah 2003. Hal yang sama juga terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul et al. 2009 pada kerupuk ikan bahwa semakin bertambahnya ikan maka kandungan karbohidratnya semakin berkurang dengan nilai kandungan karbohidrat berkisar antara 59,74 –73,43. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Huda et al. 2007 bahwa kerupuk ikan komersial memiliki kisaran kandungan karbohidrat sebesar 65-80. Tinggi rendahnya karbohidrat adalah merupakan suatu alasan penting untuk mensubstitusi tepung pati dengan ikan yang bertujuan untuk menyediakan nutrisi yang lebih pada makanan. Analisis terhadap kandungan HCN menunjukkan bahwa enbal kontrol atau tanpa penambahan tepung ikan kandungan HCN sebesar 0,50 mgkg sedangkan enbal yang ditambahkan tepung ikan mengandung HCN 1,72 mgkg.