Tabel IV-4. Sumber air di TNGHS
Sumber air Bentuk sumber air
Ketersediaan sumber air Tipe habitat
Tersedia sepanjang
tahun Tidak
tersedia sepanjang
tahun
1 2
3 3
4 Keterangan: 1. Diisi dengan nama sumber air yang ditemukan
2. Diisi dengan bentuk sumber air, seperti sungai, aliran parit, tadah hujan, dan lain-lain 3. Diisi dengan
jika tersedia sepanjang tahun, dan – jika tidak tersedia sepanjang tahun 4. Diisi dengan jenis tipe habitat tempat ditemukannya sumber air tersebut
e. Gangguan Habitat
Data Gangguan habitat didapat dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dan temuan di sepanjang lokasi pengamatan. Data tersebut
direkapitulasi ke dalam bentuk tabel IV-5 Tabel IV-5. Gangguan habitat di TNGHS
No Jenis gangguan
Tipe habitat Hutan
pegunungan bawah sekunder
Hutan pegunungan
bawah primer Hutan
pegununga n tengah
1 2
2 2
Keterangan: 1. Diisi dengan jenisnama gangguan yang ditemukan dari observasi lapangdata sekunder 2. Diisi dengan
jika ditemukannya gangguan, dan – jika tidak ditemukannya gangguan
f. Kepadatan Relatif Macan Tutul Jawa
Pendugaan kepadatan relatif macan tutul jawa setiap jalur pengamatan berdasarkan temuan jejak dihitung dengan persamaan:
A D
n 1
i
pi
Keterangan: D = kepadatan relatif individukm
2
pi = jumlah individu pada pengamatan ke-i individu A = luas jalur yang diteliti km
2
g. Pola Sebaran Macan Tutul Jawa
Bentuk sebaran spasial macan tutul jawa ditentukan menggunakan nilai indeks penyebaran Ludwig dan Reynolds 1988 sebagai berikut:
Indeks Dispersion
ID = S
2
Keterangan: ID
= Indeks penyebaran x
S
2
= Ragam populasi macan tutul jawa = Jumlah rata-rata macan tutul jawa
ID = 1, maka satwa menyebar acak ID 1, maka satwa menyebar homogen
ID 1, maka satwa menyebar kelompokagregat
h. Hubungan antara Perbedaan Jumlah Aktivitas Macan Tutul Jawa di
Setiap Tipe Habitat
Analisis hubungan dilakukan antara aktivitas macan tutul jawa dengan tipe habitat. Hal ini dimaksudkan untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan
antara tipe habitat dengan jenis-jenis aktivitas yang dilakukan oleh macan tutul jawa. Hubungan tersebut akan dianalisis menggunakan uji chi kuadrat.
Untuk mempermudah pengelompokan data mengenai macan tutul jawa, maka setiap perjumpaan baik langsung atau tidak langsung yang
mengindikasikan keberadaan macan tutul jawa beserta aktivitasnya dimasukkan ke dalam tabel isian.
Tabel IV-6. Tabel isian tanda aktivitas macan tutul jawa
No Tanda
aktivitas Frekuensi per tipe habitat
Hutan pegunungan
bawah sekunder
Hutan pegunungan
bawah primer
Hutan pegunungan
tengah
1 2
2 2
Keterangan: 1. Diisi dengan tanda aktivitas macan tutul jawa yang ditemukan, seperti cakaran di tanah, feses, suara, dan lainnya
2. Diisi dengan jumlah frekuensi ditemukannya jenis tanda aktivitas macan tutul jawa
pada masing-masing tipe habitat
Setiap temuan yang ada dimasukkan ke dalam tabel sehingga dapat diketahui frekuensi keseluruhan dari aktivitas macan tutul jawa pada suatu tipe
habitat. Hal ini juga digunakan untuk mengetahui karakteristik habitat yang disukai oleh macan tutul jawa dengan indikasi bahwa tempat yang lebih
disukai akan lebih banyak digunakan oleh macan tutul jawa. Parameter yang akan dianalisis menggunakan metode uji chi-kuadrat
adalah tipe aktivitas macan tutul jawa dengan tipe habitat yang digunakannya. Langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
H : tidak ada perbedaan aktivitas di setiap tipe habitat
H
1
: adanya perbedaan aktivitas di setiap tipe habitat x