S
2
= Ragam populasi macan tutul jawa = Jumlah rata-rata macan tutul jawa
ID = 1, maka satwa menyebar acak ID  1, maka satwa menyebar homogen
ID  1, maka satwa menyebar kelompokagregat
h. Hubungan antara Perbedaan Jumlah Aktivitas Macan Tutul Jawa di
Setiap Tipe Habitat
Analisis  hubungan  dilakukan  antara  aktivitas  macan  tutul  jawa  dengan tipe  habitat.  Hal  ini  dimaksudkan  untuk  menyelidiki  ada  tidaknya  hubungan
antara tipe habitat dengan jenis-jenis aktivitas yang dilakukan oleh macan tutul jawa. Hubungan tersebut akan dianalisis menggunakan uji chi kuadrat.
Untuk  mempermudah  pengelompokan  data  mengenai  macan  tutul  jawa, maka  setiap  perjumpaan  baik  langsung  atau  tidak  langsung  yang
mengindikasikan  keberadaan  macan  tutul  jawa  beserta  aktivitasnya dimasukkan ke dalam tabel isian.
Tabel IV-6. Tabel isian tanda aktivitas macan tutul jawa
No Tanda
aktivitas Frekuensi per tipe habitat
Hutan pegunungan
bawah sekunder
Hutan pegunungan
bawah primer
Hutan pegunungan
tengah
1 2
2 2
Keterangan:   1.  Diisi  dengan  tanda  aktivitas  macan  tutul  jawa  yang  ditemukan,  seperti  cakaran  di  tanah,  feses, suara, dan lainnya
2.  Diisi  dengan jumlah  frekuensi  ditemukannya  jenis  tanda  aktivitas  macan  tutul  jawa
pada masing-masing tipe habitat
Setiap  temuan  yang  ada  dimasukkan  ke  dalam  tabel  sehingga  dapat diketahui frekuensi keseluruhan dari aktivitas macan tutul jawa pada suatu tipe
habitat.  Hal  ini  juga  digunakan  untuk  mengetahui  karakteristik  habitat  yang disukai  oleh  macan  tutul  jawa  dengan  indikasi  bahwa  tempat  yang  lebih
disukai akan lebih banyak digunakan oleh macan tutul jawa. Parameter  yang  akan  dianalisis  menggunakan  metode  uji  chi-kuadrat
adalah tipe aktivitas macan tutul jawa dengan tipe habitat yang digunakannya. Langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
H : tidak ada perbedaan aktivitas di setiap tipe habitat
H
1
: adanya perbedaan aktivitas di setiap tipe habitat x
Jika χ
2 hitung
kurang  dari χ
2 tabel
maka  terima  H pada  taraf
α  =  5, dengan  derajat  bebas  v  =  b-1  k-1  dimana  b  dan  k  masing-masing
menyatakan baris dan kolom.
χ
2
 
k i 1
i i
i i
i
E E
- O
E -
O
Keterangan: O
i
= frekuensi hasil pengamatan ke-i E
i
= frekuensi harapan ke-i
Frekuensi harapan = total kolom x total baris : total pengamatan
i. Analisis  Hubungan  Jarak  dari  SungaiPemukiman  terhadap
Penyebaran Spasial Macan Tutul Jawa
Parameter yang akan dianalisis menggunakan uji regresi pada minitab 4.2 adalah  jumlah  jejak  kaki  macan  tutul  jawa  dengan  jarak  dari
sungaipemukiman  dan  jumlah  jejak  satwa  mangsa.  Persamaan    regresi  linier yang digunakan adalah sebagai berikut Supranto 2004:
Y = k0 + k
1
a + k
2
b + ... + k
12
l + e
Keterangan: Y= jumlah jejak kaki macan
a= jarak dari pemukimansungai b= jumlah jejak satwa mangsa
Patokan pengambilan keputusan Sarwono 2006: Jika P  0,05 maka hubungan kedua variabel signifikan
Jika P  0,05 maka hubungan kedua variabel tidak signifikan Sifat  korelasi  akan  menentukan  arah  dari  korelasi.  Keeratan  korelasi
dapat dikelompokkan sebagai berikut Nugroho 2005: 0,00
– 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah 0,21
– 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah