5 Pola Sebaran Spasial 6 Gangguan Habitat

Tabel III-1. Klasifikasi dan luas penutupan lahan di TNGHS No Jenis tutupan lahan Luas km 2 1 Badan air 282 2 Hutan 694225 3 Hutan tanaman 44292 4 Kebun campuran 52318 5 Kebun karet 61460 6 Kebun the 29433 7 Ladang 70732 8 Lahan kosong 6520 9 Lahan terbangun 9720 10 Rumput 9164 11 Sawah 32876 12 Semak 182067 13 Tidak terdata 24 Total area 1193113 Sumber: BTNGHS 2011

3. 2. 2 Iklim

Curah hujan rata-rata di wilayah TNGHS bervariasi antara 4.000 mm sampai 6.000 mmtahun. Bulan Oktober – April merupakan musim hujan dengan curah hujan antara 400 mm – 600 mmbulan, sedangkan musim kemarau berlangsung dari bulan Mei – September dengan curah hujan rata-rata sekitar 200 mmbulan. Suhu udara rata-rata bulanan 31,5 C dengan suhu terendah 19,7 C dan suhu tertinggi 31,8 C. Kelembaban udara rata-rata 88.

3. 2. 3 Hidrologi

Di bagian utara dari kawasan ini terdapat tiga Daerah Aliran Sungai DAS penting, yaitu sungai Ciberang, Cidurian, dan Cikaniki Hartono 2007. Di bagian sebelah selatan terdapat sembilan DAS yaitu, Cimandur, Cihara, Cisiih, Cibareno, Cisolok, Cimaja, Cikasomayang, Citepus, dan Cimandiri. Aliran air sungai-sungai tersebut banyak dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian, air rumah tangga, pembangkit listrik mikrohidro, industri dan wisata arung jeram. 3. 3 Biotik Kawasan 3. 3. 1 Flora Kawasan TNGHS pada ketinggian 500 - 1.500 mdpl terdapat jenis-jenis rasamala Altingia excelsa, puspa Schima walichii, saninten Castanopsis javanica, kiriung anak Castanopsis acuminatissima, pasang Quercus gemelliflora, ganitri Elaeocarpus ganitrus, kileho Saurauia pendula, dan kimerak Weinmannia blumei. Pada ketinggian di atas 1.500 mdpl didominasi jenis jamuju Dacrycarpus imbricatus, kibima Podocarpus blumei, dan kiputri Podocarpus neriifolius. Jenis yang menarik adalah hamirung Vernonia arborea yang merupakan satu-satunya anggota suku Asteraceae yang berbentuk pohon, jenis ini ditandai dengan perbungaan yang majemuk. 3. 3. 2 Fauna Di kawasan TNGHS ditemukan 61 jenis mamalia, diantaranya terdapat jenis-jenis endemik pulau Jawa dan jenis-jenis terancam punah. Jenis-jenis terancam punah dapat dijumpai saat ini, antara lain: macan tutul jawa Panthera pardus melas, kucing hutan Prionailurus bengalensis, owa jawa Hylobates moloch, surili Presbytis comata, lutung Tracypithecus auratus, ajag Cuon alpinus javanicus dan sigung Mydaus javanensis. Selain jenis-jenis mamalia juga tercatat 244 jenis burung, dimana 32 jenis diantaranya adalah endemik Pulau Jawa dengan penyebaran terbatas bahkan beberapa jenis terancam punah, yaitu elang jawa Nisaetus bartelsi, ciung-mungkal jawa Cochoa azurea, celepuk jawa Otus angelinae, dan luntur gunung Harpactes reinwardtii.