Tujuan Asuhan Masa Nifas Periode Nifas

Cara penggunaannya lebih sederhana. Kemampuannya mencegah kehamilan sekitar 95 sampai 97. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Namun, petugas kesehatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur ovulasi sebelum ia mendapatkan haid lagi selama meneteki amenore laktasi. Oleh karena itu, metode amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko cara ini ialah 2 kehamilan. saiffudin,2006

2.3.6. Tujuan Asuhan Masa Nifas

a Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan psikologi maka kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga. b Melaksanakan skrining yang komprehensif menyeluruh dimana bidan harus melakukan menejemen asuhan kebidanan. Pada ibu masa nifas secara sistematis yaitu mulai pengejian data subjektif, objektif maupun penunjang. c Setelah bidan melaksanakan pengkajian data maka bidan bidan harus menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini dapat mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu dan bayi. d Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, yakni setelah masalah ditemukan maka bidan dapat langsung masuk kelangkah berikutnya sehingga tujuan diatas dapat dilaksanakan. e Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat; memberikan pelayanan keluarga berencana Saifuddin, 2006.

2.3.7. Periode Nifas

2.3.3.1 Periode taking-in a. Selama periode ini, yang terjadi 1 sampai 2 hari setelah melahirkan, ibu biasanya bersifat pasif dan bergantung, energi difokuskan pada perhatian ketubuhnya. b. Ia akan mengulang kembali pengalaman pengulang persalinan dan melahirkan. Nutrisi tambahan diperlukan karena selera makan ibu biasanya meningkat. 2.3.3.2 Periode Taking hold a. Selama periode ini, yang berlangsung 2 sampai 4 hari setelah melahirkan. Ibu menaruhkan perhatian pada kemampuannya untuk menjadi orang tua yang berhasil dan menerima peningkatan tanggung jawab terhadap bayinya. b. Ibu berusaha untuk terampil dalam perawatan pada bayi baru lahir seperti menyusui ASI, memandikan dan mengganti popok. 2.3.3.3 Periode Letting go a. Periode ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali kerumah, ini melibatkan waktu reorganisasi keluarga. b. Ibu menerima tanggung jawab untuk perawatan bayi baru lahir.Yaitu masa transisi kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik negara maju maupun negara berkembang, perhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan. Tahapan masa nifas : a. Puerperium dini: pemulihan di mana ibu telah di perbolehkan berdiri dan berjalan – jalan. b. Puerperium intermedial : pemulihan menyeluruh alat – alat genital yang lamanya 6 – 8 minggu. c. Remote puerperium: waktu yang di perlukan untuk pulih dan sehat terutama bila selama hamil atau bersalin memiliki komplikasi Rukiyah dkk, 2011.

2.3.8. Komplikasi Pada Ibu Nifas