Partograf 1 Definisi Asuhan Persalinan 1. Definisi Persalinan

2.2.6.8 Perubahan Hematologi Hemoglobin meningkat rata-rata 1,2 gr 100 ml selama persalinan dan kembali ke kadar sebelum persalinan pada hari pertama pascapartum jika tidak ada kehilangan darah yang abnormal. Waktu koagulasi darah berkurang dan terdapat peningkatan fibrinogen plasma lebih lanjut selama persalinan. Hitung sel darah putih secara progresif meningkat selam kala I persalinan sebesar kurang lebih 5000 hingga jumlah rata-rata 15.000 pada saat pembukaa lengkap. Tidak ada peningkatan lebih lanjut setelah in. gula darah menurun selama persalinan, menurun drastic pada persalinan yang lama dan sulit, kemungkinan besar akibat peningkatan aktivitas otot uterus dan rangka.Varney.2007 2.2.8. Partograf 2.2.8.1 Definisi Partograf adalah alat untuk mencatat hasil observasi dan pemeriksaan fisik ibu dalam proses persalinan serta merupaka alat utama dalam mengambil keputusan klinik khususnya pada persalinan kala I. Kegunaan partograf yaitu untuk mencatat observasi dan kemajuan persalinan, mendeteksi apakah proses peralinan berjalan secara normal. Bagian-bagian partograf terdiri dari kemajuan persalinan pembukaan serviks, turunnya bagian terendah dan kepala janin, dan kontraksi uterus, kondisi janin denyut jantung janin, warna dan volume air ketuban, dan moulase kepala janin, san kondisi ibu tekanan darah, nadi, suhu badan, serta volume urine, obat dan cairan Sumarah, 2009. Cara mencatat temuan pada partograf yaitu observasi dimulai sejak ibu datang, apabila ibu datang masih dalam fase laten, maka hasil observasi ditulis dilembar observasi bukan pada partograf, karena partograf dipakai setelah ibu masuk fase aktif yang meliputi identifikasi ibu, kondisi janin, dan kemajuan persalinan. Identifikasi ibu meliputi nama, umur, gravida, para, abortus, nomor rekam medis nomor klinik, tanggal dan waktu mulai dirawat, waktu pecahnya ketuban. Kondisi janin meliputi denyut jantung janin DJJ, warna dan adanya air ketuban, dan penyusupan moulase kepala janin. Kemajuan persalinan meliputi dilatasi serviks,penurunan bagian terendah janin, dan kontraksi uterus his Sumarah, Widyastuti dan Wiyati, 2009.

2.2.8.2 Penggunaan Partograf

World Health Organization WHO, 2000 telah memodifikasi partograf agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Fase laten telah dihilangkan, dan pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika pembukaan serviks 4 cm. Partograf harus digunakan untuk 1 semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan sampai dengan kelahiran bayi, sebagai elemen penting asuhan persalinan; 2 semua tempat pelayanan persalinan rumah, puskesmas, klinik bidan swasta, rumah sakit, dan lain-lain; 3 semua penolong persalinan yang memberikan asuhan kepada ibu selama persalinan dan kelahiran spesialis Obstetri dan Ginekologi, Bidan, Dokter Umum, Residen, dan Mahasiswa kedokteran.

2.2.8.3 Halaman Depan Pertograf

Halaman depan partograf mencantumkan bahwa observasi yang dimulai pada fase aktif persalinan; dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, termasuk : 1 Informasi tentang ibu, meliputi Nama, Umur; Gravida, Para, Abortus; Nomor catatan mediknomor Puskesmas; Tanggal dan waktu mulai dirawat atau jika di rumah: tanggal dan waktupenolong persalinan mulai merawat ibu. 2 Waktu pecahnya selaput ketuban. 3 Kondisi janin, meliputi DJJ denyut jantung janin

2.2.8.4 Landasan

Partograf WHO telah dirancang oleh suatu kelompok kerja informal yang meneliti hampir semua karya yang dipublikasikan tentang partograf dan desainnya yang berlandaskan prinsip- prinsip: a Fase aktif persalinan dimulai pada pembukaan 4 cm. b Fase laten persalinan harus berlangsung tidak lebih dari 8 jam. c Fase aktif, kecepatan pembukaan tidak boleh lebih lambat dari 1 cmjam. d Tenggang waktu 4 jam antara melambatnya persalinan dan diambilnya tindakan tidak akan membahayakan janin atau ibunya untuk menghindari dari suatu tindakan yang tidak perlu. e Periksa dalam tidak boleh dilakukan terlalu sering. Dalam suatu praktek kedokteran yang baik direkomendasikan setiap 4 jam. Sebaiknya memakai partograf yang sudah ada garis waspada dan garis tindakan.

2.2.8.5 Komponen-komponen

a. Kemajuan persalinan

a Pembukaan serviks Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam lebih sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit.Tanda “X” harus dicantumkan di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks. Yang harus diperhatikan dalam pengisisan kolom pembukaan serviks ini dalah : 1. Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan serviks yang sesuai dengan besarnya pembukaan serviks. 2. Pilih angka yang sesuai dengan bukaan serviks hasil periksa dalam dan cantumkan tanda “ X” pada ordinat atau titik silang garis dilatasi serviks dan gris waspada. 3. Hubungkan tanda “ X “ dari setiap pemeriksaann dengan garis utuh tidak terputus. b Penurunan Bagian Terbawah Janin. Dilakukan setiap kali melakukan periksa dalam setiap 4 jam, atau lebih sering jika ditemukan tanda-tanda penyulit. Tapi adakalanya, penurunan bagian terbawah