Asuhan sayang ibu kala II

memungkinkan untuk menganalisa data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan suatu diagnosis dan membuat rencana asuhan atau perawatan bagi ibu dan bayinya. Partograf adalah bagian terpenting dari proses pencatatan selama persalinan. e. Rujukan Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun sekitar 10-15 diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

2. Asuhan sayang ibu kala II

a. Membersihkan perineum ibu Prakik terbaik pencegahan infeksi pada persalinan kala II diantaranya adalah melakukan pembersihan vulva dan perineum menggunakan air matang DTT. b. Mengosongkan kandung kemih Kandung kemih yang penuh menggangu penurunan kepala bayi selain itu juga akan menambah rasa nyeri pada perut bawah, menghambat penatalaksanaan distosia bahu, menghalangi lahirnya plasenta dan perdarahan pascapersalinan. Jangan melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin sebelum atau setelah kelahiran bayi danplasenta. Kateterisasi kandung kemih hanya dilakukan bila terjadi retensi urin dan ibu tidak mampu berkemih sendiri. c. Amniotomi Apabila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap maka perlu tindakan amniotomi. d. Membimbing ibu meneran e. Posisi ibu saat bersalin Bantu ibu untuk memperoleh posisi nyaman. Ibu dapat mengubah-ngubah posisi secara teratur selama kala 2 dan karena hal ini dapat membantu kemajuan persalinan, mencari posisi meneran ada yang paling efektif dan mejaga sirkulasi utero-plasenter tetap baik. Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang memiliki sarana lebih lengkap, diharapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun sebagian besar ibu akan mengalami persalinan normal namun sekitar 10-15 diantaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran bayi sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan. Singkatan BAKSOKU dapat digunakan untuk mengingat hal-hal penting dalam mempersiapkan rujukan untuk bayi dan ibu : B Bidan : Pastikan bahwa ibu dan atau bayi baru lahir di dampingiolehpenolong persalinan yang kompeten untukmenatalaksanagawat darurat obstetri dan bayi baru lahiruntuk dibawa ke fasilitas rujukan. A Alat:Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhanpersalinan, masa nifas dan bayi baru lahir tabung suntik,selangIV, alat resusitasi, dll bersama ibu ketempat rujukan.Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukanjika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitasrujukan. K Keluarga:Beritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhiribudanatau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasandantujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan tersebut. Suamiatauanggota keluarga yang lain harus menemani ibu danbayibaru lahir hingga ke fasilitas rujukan. S Surat :Berikan surat ketempat rujukan. Suratini harus memberikanidentifikasi mengenai ibu dan atau bayi baru lahir,cantumkan alasan rujukan dan uraikan hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu dan atau bayibaru lahir. Sertakan juga partograf yang dipakai untukmembuat keputusan klinik O Obat : Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke fasilitasrujukan. Obat-obatan tersebut mungkin diperlukan selama diperjalanan. K Kendaraan : Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untukmerujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk mencapaitujuan pada waktuyang tepat. U Uang : Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlahyang cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan atau bayi baru lahir tinggal di fasilitas rujukan APN, 2008.

3. Asuhan sayang ibu pada kala III