Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen.
Pada wanita hamil anemia meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka
prematuritas, berat badan bayi lahir rendah dan angka kematian perinatal meningkat. Pengaruh anemia pada kehamilan bervariasi
dari keluhan yang sangat ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan Abortus, partus prematurus, gangguan
proses persalinan atonia uteri, partus lama, gangguan pada masa nifas daya tahan terhadap infeksi dan stress, produksi ASI
rendah dan gangguan pada janin abortus, mikrosomia, BBLR, kematian perinatal Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk, 2010 : 114-115.
2.1.8.2 Klasifikasi Anemia
1. Anemia karena penurunan produksi 1 Anemia Defisiensi Besi
anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia terbanyak di dunia, terutama pada negara miskin dan berkembang.
1 ketidakseimbangan pola makan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan kebutuhan
dalam tubuh.
2 gangguan absorbsi besi pada usus, dapat disebabkan oleh karena infeksi peradangan, neoplasma pada gaster,
duadenum maupun jejenum. asorbsi besi dipengaruhi oleh folattannin dan vitamin C.
3 keh ilangan darah oleh sebab perdarahan saluran cerna, neoplasma, gastritis, hemoroid dll. pada wanita kurang
zat besi dapat diakibatkan karena menstruasi. 4 kebutuhan sel darah merah meningkat. pada ibu hamil
dan menyusui kebutuhan besi sangat besar sehingga memerlukan asupan yang besar pula.
a Tanda dan Gejala 1 cepat lelah kelelahan karena simpanan oksigen dalam
jaringan otot kurang 2 Nyeri kepala dan pusing merupakan kompensasi dimana
otak kekurangan oksigen 3 kesulitan bernafas, dimana tubuh memerlukan lebih
banyak lagi oksigen dengan cara kompensasi pernafasan lebih dipercepat.
4 palpitasi, dimana jantung berdenyut lebih cepat diikuti dengan peningkatan denyut nadi
5 pucat pada muka, telapak tangan, kuku, membran mukosa mulut dan kunjungtiva.
b Hasil laboratorium
Pemeriksaan darah perifer menunjukan keadaan sel mikrositik dan pucat
penurunan Hb kurang dari 9,5 gdl
Jumlah RBC berkurang
2 Anemia Megaloblastik anemia yang disebabkan karena kerusakan sintesis DNA yang
mengakibatkan tidak sempurnanya SDM. keadaan ini disebabkan karena defisiensi vitamin B12 Cobalamin dan
asam folat. sel megaloblastik ini fungsinya tidak normal, dihancurkan dalam sumsung tulang shingga terjadinya
eritropoesis tidak efektif dan masa hidup eritrosit lebih pendek, keadaan ini mengakibatkan:
leukopenia menurunnya jumlah SDP
Trombositopenia
Pansitonenia
Gangguan pada oral, gastrointestinal dan neurologi
a Tanda dan gejala
anemia yang kadar disertai ikterik
adanya glositis
gangguan neuropati seperti mati rasa, rasa terbakar pada jari
b hasil Laboratorium
Hemoglobin menurun
Trombositopenia
Kadar bilirubin indirek serum dan LDH meningkat
3 Anemia Defisiensi Vit. B 12 Pernicius Anemia merupakan gangguan autoimun karena tidak adanya intriksik
faktor IF yang diproduksi di sel perietal lambung sehingga terjadi gangguan absorbsi vitamin B 12.
1. Etiologi dan faktor resiko
tidak ada intrinsik faktor
Gangguan pada mukosa lambung, ileum dan pankreas
Tidak adekuatnya intake vitamin B 12 tapi asam folat banyak.
Obat-obatan yang menggangu diabsorpsi dilambung
Obat-obatan yang merusak ileum
kerusakan absorpsi
2. Manifestasi klinik
Hb, hematokrit, SDM rendah
Anemia
BB menurum, diare, konstipasi
Gangguan neurologi
Defisiensi vitamin B 12 dengan cara test schiling
4 Anemia Defisiensi Asam Folat kebutuhan folat sangat kecil, biasanya terjadi pada orang yang
kurang makan sayuran dan buah-buahan, gangguan pada pencernaan, akoholik dapat meningkatkan kebutuhan folat,
wanita hamil, masa pertumbuhan. defisiensi asam folat juga padat mengakibatkan sindrom mal-absorpsi.
Manifestasi klinik
hampir sama dengan defisiensi vit. B 12 yaitu adanya gangguan neuroligi seperti gangguan kepribadian dan daya
ingat.
biasanya disertai ketidakseimbangan elektrolit
magnesium, kalsium
Defisinsi asam folat kurang dari 3-4 ngml
Vit. B 12 normal
5 Anemia Aplastik terjadi akibat ketidaksanggupan sumsung tulang membentuk
sel-sel darah. Kegagalan tersebut disebabkan kerusakan primer sistem sel mengakibatkan anemia, leukopenia dan
thrombosipenia. Zat yang dapat merusak sumsung tulang disebut Meilotoksin.
1. Etiologi dan faktor resiko
Idiopatik
Kemoterapi, radioterapi
Toksik Kimia
2. Manifestasi klinik
Kelemahan, letih
Nyeri kepala, dyspnea
Nadi cepat, pucat
Mudah infeksi : hepatitis
2. Anemia karena kerusakan eritrosit 1. Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi dimana terjadi peningkatan hemolisis dari eritrosit, sehingga usianya lebih pendek.
1 Etiologi dan faktor resiko
Merupakan 5 dari jenis anemia
Herediter
Hb abnormal, membran eritrosit rusak
Thalasemia
Toksik
2 Tanda dan gejala
Anemia
Demam
Kelemahan, pucat
Hepatomegali, kekuningan
Defiseinsi folat, hemosiderosis
2. Anemia Bulan Sabit
Anemia bulan sabit adalah anemia hemolitika berat ditandai SDM kecil sabit dan pembesaran limpa akibat kerusakan
molekul Hb. 1 Etiologi dan faktor resiko
Banyak pada area endemik malaria
Herediter
2 Manifestasi klinik
kurang darah akan mengakibatkan hipoksia
mempunyai masa hidup pendek 15-25 hari
Hb 7-10 gdl
Ikterik pada sklera
sumsung tulang membesar
Disritmia, gagal jantung.
2.1.8.3 Penatalaksanaan Anemia Pada Ibu Hamil