2.3.3. Proses Adaptasi Psikologi Ibu pada Masa Nifas
Proses masa nifas merupakan waktu di mana ibu mengalami stress pascasalin, terutama pada ibu primipara.
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut.
1. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang tua.
2. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman dekat. 3. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.
4. Harapan, keinginan, dan aspirasi ibu saat hamil juga melahirkan.
2.3.4. Program dan kebijakan teknis
1. 6-8 jam setelah persalinan A. Mencegah perdarahan masa nifas karena nifas karena atonia uteri
B. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.
C. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
D. Pemberian ASI awal E. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
F. Menjaga bayi agar tetap sehat dan menjaga hipotermia 2. 6 hari setelah persalinan
A. Memastikan involusi uterus berjalan normal , uterus berkontraksi , fundus dibawah umbilicus , tidak ada perdaraha abnormal , tidak ada
bau B. Menilai adanya tanda-tanda demam ,infeksi atau perdarahan abnormal
C. Memastikan ibu untuk mendapat cukup makanan , cairan dan istirahat D. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-
tanda penyulit E. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi , tali
pusat , menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
3. 2 minggu setelah persalinan Sama seperti diatas 6 hari setelah persalinan
4. 6 minggu setelah persalinan A. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu dan bayi
alami. B. Memberikan konseling KB secara dini Prawirohardjo, 2010.
2.3.5 Kebutuhan Dasar Ibu Pada Masa Nifas
2.3.5.1 Nutrisi dan Cairan Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian yang
serius, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu.
Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan.Ibu yang
menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut. 1. Mengkomsumsi tambahan 500 kalori tiap hati.
2. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
mineral, dan vitamin yang cukup. 3. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari.
4. Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi ,
setidaknya selama 40 hari pascapersalinan. 5. Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI. 2.3.5.2 Ambulasi
Ambulasi dini early ambulation ialah kebijaksanaan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu postpartum bangun dari
tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjalan.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu postpartum telentang di tempat tidurnya selama 7-14 hari setelah melahirkan. Ibu
postpartum sudah diperbolehkan bangun dan tempat tidur dalam 24-48 jam postpartum.
2.3.5.3 Eliminasi Buang Air Kecil
Ibu diminta untuk buang air kecil miksi 6 jam postpartum. Jika dalam 8 jam postpartum belum dapat berkemih atau sekali
berkemih belum memenuhi 100 cc, maka dilakukan kateterisasi. Akan tetapi, kalau ternyata kandung kemih penuh penuh, tidak
perlu menunggu 8 jam untuk kateterisasi. Berikut ini sebab-sebab terjadinya kesulitan berkemih retensio
urine pada ibu postpartum. 1. Berkurangnya tekanan intraabnominal
2. Otot-otot perut masih lemah 3. Edema dan urethra
4.Dinding kandung kemih kurang sensitive.
Buang Air Besar Ibu postpartum diharapkan dapat buang air besar defekasi
setelah hari ke dua postpartum, Jika hari ke tiga belum juga BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per rektal.
Jika setelah pemberian obat pencahar masih belum bisa BAB, maka dilakukan klisma huknah saleha 2009: 73.
2.3.5.4 Personal Higine
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan
sangat penting untuk tetap dijaga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga
kebersihan diri ibu postpartum adalah sebagai berikut. 1. Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
2. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, kemudian memberikan daerah sekitar
anus. Nasihati ibu untuk memberikan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar.
3. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika
telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan disetrika.
4. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
5. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah tersebut.
Saleha 2009:73-74. 2.3.5.5 Istirahat dan tidur
Hal-hal yang bias dilakukan pada ibu untuk memenuhikebutuhan istirahat dan tidur adalah sebagai berikut:
1. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
2. Sarankan ibu untuk kembali pada kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau
beristirahat selagi bayi tidur. 3. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa
hal: a. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
b. Memperlambat proses involusi dan memperbanyak
perdarahan c. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan dirinya sendiri. 2.3.5.6. Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus memenuhi syarat berikut ini :
1. Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri, maka
ibu aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
2. Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda
hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan.
Keputusan ini bergantung pada pasangan yang bersangkutan. Saleha 2009: 74.
2.3.5.7. Latihan dan senam nifas Setelah persalinan terjadi involusi pada hamper seluruh organ
tubuh wanita. Sebagai akibat kehamilan dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya straie gravidarum yang
membuat keindahan tubuh akan sangat terganggu. Oleh karena itu, mereka selalu berusaha untuk memulihkan dan
mengencangkan keadaan dinding perut yang sudah tidak lagi indah. Cara untuk mengembalikan bentuk tubuh menjadi indah
dan langsing seperti semula adalah dengan melakukan latihan dan senam nifas. Untuk itu beri penjelasan ibu tentang beberapa
hal berikut ini. 1. Diskusikan pentingnya otot-otot perut dan panggul agar
Kembali normal, karena hal ini akan membuat ibu merasa lebih kuat dan ini juga menjadikan otot perutnya menjadi
kuat, sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung. 2.Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari
sangat membantu. a. Dengan tidur telentang dan lengan disamping, tarik otot
perut selagi menarik nafas, tahan napas dalam, angkat dagu ke dada, tahan mulai hitungan 1 sampai 5. Rileks
dan ulangi sebanyak 10 kali.
b. Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul lakukanlah latihan keagel.
3.Berdiri dengan tungkai diraptkan. Kencangkan otot bokong dan pinggul, tahan sampai 5 hitungan. Relaksasi otot dan
ulangi latihan sebanyak 5 kali. 4.Mulai mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap
minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap
gerakan sebanyak 30 kali Saleha 2009:75-76 2.3.5.8 Keluarga berencana
a. Macam – macam kb untuk ibu menyusui 1 Pil mini
Hanya mengandung hormon progesteron. Berbeda dengan pil KB kombinasiyang juga mengandung hormon
estrogen. Pil mini sebaiknya diminum pada jam yang sama setiap hari. Mulai minum pil ini adalah ketika darah
nifas mulai berkurang, yaitu sekitar 3 sampai 6 minggu pasca melahirkan. Pil mini baru efektif setelah diminum 3
kali berturut-turut atau 48 jam. Efektifitasnya mencegah kehamilan sekitar 96 sampai 99.
2 KB suntik 3 bulan
Adalah KB disuntikkan ke otot bahu atau bokong setiap 12 minggu atau 3 bulan. Sebaiknya suntikan pertama
setelah 6 minggu pasca melahirkan. Perlu diingat bahwa KB ini baru efektif setelah tujuh hari, jadi pastikan dalam
tujuh hari pertama ibu tidak dalam masa subur, atau gunakan kondom, atau hindari hubungan seks dahulu.
Keampuhannya mencegah kehamilan lebih dari 99. 3 KB Implan atau susuk
Hanya mengandung hormon progesteron, ditanam di bagian dalam lengan atas. Implan ini kemudian akan
melepaskan hormon sedikit demi sedikit selama kurang lebih 3 tahun. Sebaiknya dipasang setelah 6 minggu
sehabis melahirkan. 4 AKDR Akseptor Kb Dalam Rahim
Adalah Alat dimasukkan ke dalam rahim, biasanya 6 minggu setelah melahirkan secara normal, atau 12
minggu setelah operasi sesar. Begitu dipasang, AKDR langsung efektif mencegah kehamilan. Kemampuannya
ini bisa bertahan 5 sampai 10 tahun, namun dapat dilepas sewaktu-waktu. Efektifitasnya di atas 99.
5 Kondom
Cara penggunaannya lebih sederhana. Kemampuannya mencegah kehamilan sekitar 95 sampai 97. Idealnya
pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus
menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin merencanakan keluarganya. Namun, petugas kesehatan
dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur ovulasi
sebelum ia mendapatkan haid lagi selama meneteki amenore laktasi. Oleh karena itu, metode amenore
laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Resiko cara
ini ialah 2 kehamilan. saiffudin,2006
2.3.6. Tujuan Asuhan Masa Nifas