dan taksiran tanggal persalinan TTP,yang di hitung dengan menggunakan rumus dari naegle:
TT= hari HT+7 dan bulan HT-3dan tahun HT+1
b. Mual dan muntah nausea and vomiting Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
hingga akhir triwulan pertama.karena sering terjadi pada pagi hari,disebut morning sicknesssakit pagi.apabila
timbul mual dan muntah berlebihan karena kehamilan,disebut hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam ingin makan khusus
Ibu hamil sering meinta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama.mereka juga
tahan suatu bau-bauan.
d. Pingsan
Jika berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat,seorang wnita yang sedang hamil dapat pingsan.
e. Tidak selera makan anreksia
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan,kemudian nafsu makannya timbul kembali.
f. Lelah fatigue g. Payudara membesar,tegang,dan sedikit nyeri,disebabkan
pengaruh estrogendan progesteron yang merangsang
duktus dan alveolipayudara.kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
h. Miksi sering,karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar.gejala itu akan ilang pada triwulan kedua kehamilan.pada ahkir kehamilan gejala tersebut muncul
lagi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
i. Konstipasiobstipasikarena tonus otot-ototusus menurun
oleh pengaruh hormon steroid.
j. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid
plasenta,dijumpai dimuka chloasma gravidarum,areola payudara,leher,dan dinding perutlinea nigra=grisea.
k. Pemekaran vena-venavarisesdapat terjadi pda
kaki,betis,dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan akhir. mochtar,2013
2.1.2.2 Tanda-tanda kemungkinan hamil a. Perut membesar
b. Uterus membesar:terjadi perubahan salam bentuk,besar,dan konsistensi rahim
c. Tanda heger:ditmukan serviks dan isthmus uteri pada pemeriksaan bimanual saat usia kehamilan 4 sampai 6 minggu
d. Tanda Chadwick:perubaha warna menjadi kebiruan yang terlihat di portio,vagina dan labia.Tanda tersebut timbul akibat
pelebaran vena karena meningkatkan kadar estrogen e. Tanda piskacek:pembesaran dan pelunakan rahim kesalah satu
sisi rahim yang berdekatan dengan tuba uterine.Biasanya tanda ini ditemukan di usia kehamilan 7-8 minggu.
f. Kontraksi-kontraksi kecil uterus jika dirangsang =Braxton- Hicks
g. Teraba ballottement h. Reaksi kehamilan positifmochtar,2013
2.1.2.3 Tanda pasti tanda positif a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga
bagian-bagian janin b. Denyut jantung janin
Didengar dengan stetoskop
Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
Dicatat dengan feto-elektrokardiogram
Dilihat dengan ultasonografi
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen mochtar,2013.
2.1.3. Perubahan Fisiologis pada Kehamilan 2.1.3.1 Sistem Reproduksi dan Payudara
1. Perubahan uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya
meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek, pada 12 minggu sebesar telur angsa. Pada
16 minggu sebesar kepala bayitinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan dan ketika
usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan janin normal, pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm pada 32
minggu 27 cm, pada 36 minggu 30 cm. Pada kehamilan 40 minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah
prosesus xyfoideus. Posisi rahim dalam kehamilan : Awal kehamilan Ante
atau Retrofleksi; Akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua jari di atas simphisis pubis keluar dari rongga panggul;
Akhir 36 minggu 3 jari dibawah procesus xypidieus; Uterus yang hamil sering berkontraksi tanpa rasa nyeri juga kalau
disentuh pada waktu pemeriksaan palpasi konsistensi lunak kembali; Kontraksi ini disebut kontraksi Braxton Hichs;
Merupakan kehamilan mungkin dan untuk menemukan anak
dalam kandungan atau tidak; Kontraksi sampai akhir kehamilan menjadi his Prawirohardjo, 2010.Mengukur
tinggi fundus uteri dari simfisis, maka diperoleh :
Tabel 2.1 Tinggi fundus uteri
22- 28
mg 28
mg 30
mg 32
mg 34
mg 36
mg 38
mg 40
24-25 cm di atas simfisis 26,7 cm di atas simfisis
29,5 – 30 cm di atas simfisis 29,5 – 30 cm di atas simfisis
31 cm di atas simfisis 32 cm di atas simfisis
33 cm di atas simfisis 37,7 cm di atas simfisis
mg
Sumber : Mochtar, 2011
Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uteri
Usia Kehamilan Tinggi fundus
Dalam cm TFU
12 minggu -
13 diatas simpisis 16 minggu
- ½ simpisis-pusat
20 minggu 20cm ±2cm
23 diatas simpisis 24 minggu
Usia kehamilan dalam minggu = ±2cm
Setinggi pusat 28 minggu
28cm±2cm 13 diatas pusat
34 minggu Usia kehamilan dalam
minggu = ±2cm ½ pusat-prosessus
xifoideus 40 minggu
36cm ±2cm 2 jari dibawah prosessus
xifoideus
Prawiroharjo,2006
2. Serviks Uteri
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot tidak mempunyai
fungsi sebagai sfingter pada multipara dengan portio yang bundar, porsio tersebut mengalami cedera lecet dan robekan,
sehingga post partum tampak adanya porsio yang terbelah- belah dan menganga. Perubahan ditentukan sebulan setelah
konsepsi, perubahan kekenyalan tanda Goodel serviks menjadi lunak warna menjadi biru, membesar oedema
pembuluh darah meningkat, lendir menutupi oestium uteri kanalis servikalis serviks menjadi lebih mengkilap
Prawirohardjo, 2010
3. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servikalis setinggi ostium interna bersama-sama
isthmus uteri. Segmen bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi selama minggu-
minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan segmen tersebut menampung Presenting part janin. Serviks bagian
bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan terjadi Farrer, 2001.
4. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyari di sepanjang kehamilan. Kontaksi ini barang kali
membantu sirkulasi darah dalam plasenta Farrer, 2001.
5. Vagina dan Vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan
vagina dan vula tampak lebih merah, agak kebiruan livide disebut tanda Chadwick. Vagina: membiru karena pelebaran
pembuluh darah, PH 3.5-6 merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktak karena kerja laktobaci Acidophilus,
keputihan, selaput lendir vagina mengalami edematus, Hypertropy, lebih sensitif meningkat seksual terutama
triwulan III Prawirohardjo, 2010. Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki
warna merah yang hampir biru normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah muda. Warna
kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormon progesteron Farres, 2001.
6. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta dan kira-kira
kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter
kira-kira 3 cm. Lalu ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxing, suatu
immunoreaktif inhibin dalam sirkulasi maternal. Relaxing mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan
janin menjadi baik hingga aterm.
7. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron akan tetapi
belum mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak hingga mammae menjadi lebih besar. Apabila mammae
akan membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mammae akan hiperpigmentasi. Pada
kehamilan 12 minggu keatas dari putting susu dapat keluar cairan berwana putih agak bening disebut colostrum.
Perubahan pada payudara yang membawa kepada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen,
progesteron, laktogen plasenta dan prolaktin. Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi
pembuluh darah dan perubahan sekretorik pada payudara. Sedikit pembesaran payudara, peningkatan sensivitas dan rasa
geli mingkin dialami, khususnya oleh primigravida pada kehamilan minggu keempat, cairan yang jernih ditemukan
dalam payudara pada usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu Farrer,
2001.
2.1.3.2 Sistem Endokrin, Kekebalan, Perkemihan 1. Sistem Endokrin
Selama berminggu-minggu pertama, korpus luteum dalam ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron,
fungsi utamanya pada stadium ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan desidua dan mencegah
pelepasan serta pembebasan desidua tersebut. Sel-sel trofoblast menghasilkan hormon korionik gonadotropin yang
akan mempertahankan korpus luteum sampai plasenta berkembang penuh dan mengambil alih produksi estrogen dan
progesteron dari korpus luteum. Perubahan endokrin lainnya: sekresi kelnjar hipofisis
umumnya menurun, dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi semua kelanjar endokrin khususnya
kelenjar tiroid, paratiroid dan andrenal. Kadar hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur
menjelang akhir kehamilan, namun fungi prolaktin dalam
memicu laktasi disupresi sampai plasenta dilahirkan dan kadar estrogen menurun Prawirohardjo, 2010.
2.1.3.3 Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus ke
posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang kearah dua tungkai. Sendi sakroiliaka, sakrokoksigis dan pubis
akan meningkat mobilitasnya, yang diperkirakan karena pengaruh hormonal.Mobilitas tersebut dapat mengakibatkan
perubahan sikap ibu dan pada akhirnya menyebabkan perasaan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir
kehamilan. Prawirohardjo, 2010 .
2.1.4. Perubahan Psikologis Pada Kehamilan Menurut Yuklandari 2012 Perubahan psikologis dapat diidentifikasi
sebagai berikut: 2.1.4.1 Trimester pertama
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Penerimaan terhadap
kenyataan ini dan arti semua ini bagi dirinya merupakan tugas psikologis yang paling penting pada trimester pertama kehamilan.
2.1.4.2. Trimester Kedua
Pada usia kehamilan 16-28 minggu ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada trimester pertama. Pada trimester kedua relatif lebih bebas dari
ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan
kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini
berperan dalam meningkatnya libido dan kepuasan seks.
2.1.4.3. Trimester Ketiga
Pada usia kehamilan 39-40 minggu seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada
waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman timbul kembali pada trimester ketiga dan
banyak ibu yang merasa dirinya aneh, berantakan, canggung dan jelek sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari
pasangannya, disamping itu ibu mulai sedih karena akan terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil, terdapat perasaan mudah terluka sensitif.
2.1.5. Kebutuhan Dasar pada Ibu Hamil 2.1.5.1 Kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II, III
1. Oksigen Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama
yaitu udara yang bersih, tidak kotor atau populasi udara, tidak bau, dsb. Pada prinsipnya hindari ruangan ruangan
tempat yang dipenuhi polusi udara terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok.
2. Nutrisi Ibu yang sedang hamil bersangkutan dengan proses
pertumbuhan fetus yang ada di dalam kandungan dan pertumbuhan berbagai organ ibu, pendukung proses
kehamilan seperti adneksa mammae, dll. Makanan diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta,
uterus, buah dada, dan organ lain. a.
Kebutuhan gizi ibu hamil 1 Pada kehamilan trimester I minggu 1-12
kebutuhan gizi masih seperti biasa. 2 Pada kehamilan trimester II minggu 12-28 dimana
pertumbuhan janin lebih cepat, ibu memerlukan
kalori + 285 dan protein lebih tinggi dari biasanya 1,5 gkg BB.
3 Pada kehamilan trimester III minggu 27-lahir kalori sama dengan trimester II tetapi naik menjadi
2 gkg BB. b.
Kenaikan BB selama hamil rata-rata : 9-13,5 kg. 1 Kenaikan BB selama TM I
: min 0,7-1,4kg 2 Kenaikan BB selama TM II
: 4,1 kg 3 Kenaikan BB selama TM III
: 9,5 kg Makanan diperlukan antara lain untuk pertumbuhan
janin, plasenta, uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme.
c. Anak aterm membutuhkan : 1 400 gram protein
2 220 gram lemak 3 80 gram karbohidrat
4 40 gram mineral Uterus dan plasenta masing-masing membutuhkan 550
gram protein. Kebutuhan total protein 950 gram, Fe 0,8 gram dan asam folik 300μ perhari.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan
kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan rata- rata antara 10-12 kg. Kenaikan berat badan yang
berlebihan atau bila berat badan ibu turun setelah kehamilan triwulan kedua, haruslah menjadi perhatian.
Tabel 2.3 Kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil, menyusui
Nutrisi Perempuan Tidak
Hamil 15-18 Tahun Hamil
Menyusui Makronutrisi
Kalori Kcal 2200
2500 2600
Protein g 55
60 65
Mikronutrisi
Vitamin larut dalam lemak A mg RE
800 800
1300 D mg
10 10
12 E mg TE
8 10
12 K mg
55 65
65 Vitamin larut dalam air
C mg 60
70 95
Folat mg 180
400 270
Niasin mg 15
17 20
Ribiflavin mg 1,3
1,6 1,8
Tiamin mg 1,2
1,5 1,6
Piridoksin B6 mg 1,6
2,2 2,1 Kobalamin mg
2,0 2,2
2,6
Mineral
Kalsium mg 1200
1200 1200
Fosfor mg 1200
1200 1200
Iodin mg 150
175 200
Iron mg Fe Iron 15
30 15
Magnesium mg 280
320 355
Zink mg 12
15 19
Prawirohardjo, 2010.
Untuk dapat menentukan tingkat obesitas tingkat kegemukan seseorng adalah dengan menggunakan Index
Massa Tubuh IMT atau Body Mass Index BMI, dengan menggunakan Bodi Mass Index lebih mudah
mengkatagorikan normal, kurus, atau gemuk. Paat, 2006 Yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
IMT= Berat BadanKg
Tinggi Badan m x Tinggi Badanm
Tabel 2.4 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan Indeks
Massa Tubuh
Kategori IMT
Rekomendasi kg
Rendah 19,8
12,5 – 18 Normal
19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29
7 – 11,5 Obesitas
29 ≥ 7
Gemeli 16 – 20,5
Sumber : Cunningham 2010 3. Pemerisaan Hb Menurut Manuaba, 2005 yaitu :
Pemeriksaan darah dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan, yaitu pada trimester II dan Trimester III. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat fe sebanyak 90
tablet pada ibu-ibu hamil. WHO menetapkan Hb normal untuk ibu hamil yaitu 11 gr. Pemeriksaan dan pengawasan
Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sahli, sebagai berikut :
a. Hb 11 gr : Tidak Anemia
b. Hb 9-10 gr : Anemia Ringan c. Hb 7-8 gr
: Anemia Sedang d. Hb 7 gr
: Anemia Berat Teori lain mengatakan bahwa nilai ambang batas yang
digunakan untuk menentukan status anemia ibu hamil, didasarkan pada kriteria WHO tahun 1972 ditetapkan 3
kategori yaitu : normal 11 grdl, ringan 8-9 grdl, berat 8 grdl. Sukrisno, 2010
4. Personal hygiene a. Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi
keringat bertambah. Dan menggunakan sabun yang ringan dan lembut agar kulit tidak teriritasi.
Manfaat mandi : 1 Merangsang sirkulasi
2 Menyegarkan 3 Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan:
a Mandi hati-hati jangan sampai jangan jatuh b Air harus bersih
c Tidak terlalu dingin atau terlalu panas d Gunakan sabun yang mengandung antiseptik
Pantikawati, 2010 b. Perawatan gigi
Pemeriksaaan gigi minimal dilakukan satu kali selama hamil. Pada ibu hamil gusi menjadi lebih peka dan
mudah berdarah karena dipengaruhi oleh hormon kehamilan yang menyebabkan hipertropi. Bersihkan
gigi dan gusi dengan benang gigi atau sikat gigi dan boleh memakai obat kumur.
Cara merawat gigi : 1 Tambal gigi yang berlubang
2 Mengobati gigi yang terinfeksi 3 Untuk mencegah gigi caries :
a Menyikat gigi dengan teratur b Membilas mulut dengan air setelah makan atau
minum saja c Guanakan pencuci mulut yang bersifat alkali
atau basa d Pemenuhan kebutuhan kaslium
c. Perawatan rambut Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali
d. Payudara 1 Putting harus dibersihkan
2 Persiapan menyusui dengan perawatan putting dan kebersihan payudara.
e. Perawatan vagina vulva 1 Celana dalam harus kering
2 Jangan gunakan obat penyemprot kedalam vagina. 3 Sesudah BAKBAB dilap dengan lap khusus
4 Vaginal touching Sebaiknya selama hamil tidak melakukan vaginal
touching bisa menyebabkan perdarahan atau embolus udara masuk kedalam peredaran darah
f. Perawatan kuku
Kuku bersih dan pendek g. Kebersihan kulit
Apabila terjadi infeksi kulit segera diobati, dan dalam pengobatan dilakukan dengan resep dokter.
5. Pakaian Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut dan leher. a. Stocking tungkai tidak dianjurkan karena dapat
menghambat sirkulasi. b. Pakailah BH yang menyokong payudara, dan harus
mempunyai tali yang besar sehingga tidak terasa sakit pada bahu.
c. Memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi. d. Pakaian dalam yang selalu bersih. Pantikawati, 2010
6. Eliminasi Masalah eliminasi tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup
lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal,
sehingga daerah kelamin menjadi basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur trikomonas kambuh sehingga
mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu sehingga sering di garuk dan
menyebabkan saat berkemih terdapat residu sisa yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan
dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Pantikawati,
2010 7. Seksual
Seksual adalah ekspresi atau ungkapan cinta dari 2 individu perasaan kasih sayang, menghargai, perhatian dan saling
menyenangkan satu sama lain, tidak hanya terbatas pada satu tempat tidur bagian-bagian tubuh.
a. Aspek biologis Berdasarkan hasil penelitian ada perbedaan respon
psikologis terhadap sex anatara wanita hamil dan wanita tidak hamil.
Ada 4 selama siklus respon seksual 1 Fase gairah seksual exitment
a Labia mayora
b Nulipara wanita tidak hamil, pembesaran labia mayora sama.
c Multipara lebih besar daripada nulipara. 2 Fase plateu
a Lanjutan dari fase gairah seksual menuju orgasmus. Terjadi perubahan warna kulit dari
labia minora berwarna merah menjadi merah tua bahkan keunguan bersamaan dengan terjadinya
orgasmus. b Umumnya pada wanita hamil dan wanita tidak
hamil fase ini sama. 3 Fase orgasmus Saryono, 2010.
8. Istirahat Tidur Beberapa wanita mempunyai kekhawatiran mengenai posisi
tidur dan kebiasaan tidur selama kehamilan. Beberapa ini mengetahui apakah mereka boleh tidur tengkurap. Dengan
semakin berkembang kehamilan, anda akan sulit memperoleh posisi tidur yang nyaman. Cobalah untuk tidak
berbaring terlentang sewaktu tidur Pantikawati, 2010. 9. Imunisasi
Vakin adalah substensi yang diberikan untuk melindungi dari zat asing infeksi.
Ada 4 macam vaksin : a. Toksoid dari vaksin yang mati.
b. Vaksin virus mati. c. Virus hidup
d. Preparat lobulin imun Pantikawati, 2010.
2.1.6. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obsetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan meonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan Prawirohardjo,2010. 1. Melakukan palpasi abdomen uterus
1Leopold 1 - Menghitung usia kehamilan dengan mengukur tfu
- Menentukan bagian tubuh janin yang berada di fundus uteri
2 Leopold II - Menentukan situs janin letak membujur, letak melintang atau letak
sungsang - Menentukan letak punggung janin kanan kiri serta bagian kecil
janin 3 Leopold III
- Menentukan bagian tubuh janin yang berada dibawah - Menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk
PAP 4 Leopold IV
- Dilakukan bila hasil leopold III sudah masuk PAP - Menentukan seberapa dalam masuknya bagian tersebut kedalam PAP
1 Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas
kesehatan.
b. Mengupayakanterwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi
yang dikandungnya.
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan bayi
yang di kandungnya.
d. Mengidentifikasi dan menatalaksanakan kehamilan risiko tinggi. e. Memberikan pendidikan kesehatan yang yang diperlukan dalam
menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayi.
f. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang
akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya Prawirohardjo, 2010.
2 Tujuan Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
Tujuan asuhan antenatal adalah memantau perkembangan kehamilan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan perkembangan
janin normal. Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan sosiologis kehamilan terhadap ibu dan
keluarganya. Bidan dapat melakukan hal ini dengan: a. Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu
b. Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan individualnya
c. Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi ibu dan keluarganya
d. Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan pilihan berdasarkan informasi tentang
kehamilan dan kelahiran e. Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan,
mendukung hak-hak ibu untuk memilih asuhan yang sesuai dengan kebutuhannya sendiri dan keluarganya
f. Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin
g. Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran, dan membuat rencana persalinan
h. Memfasilitasi ibu dalam membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian makan untuk bayi dan memberikan
saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung keputusannya i. Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam
suatu program terencana atau secara perorangan j. Bekerja sama dengan organisasi lain Fraser and Cooper
2009:248
3 Tujuan Antenatal Care a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayinya.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental