41
25 50
75 100
K e
k ua
ta n
S obe
k N
m m
1.5 3
4.5
Konsentrasi Relugan GT 50
kons entra s i Mi nya k 10
kons entra s i Mi nya k 20
kons entra s i Mi nya k 30
4. Kekuatan Sobek Tear Strength
Pada sampel dengan arah perpendicular, kisaran nilai kekuatan sobek berkisar antara 43,07-73,94 Nmm Gambar13a.
Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan perlakuan persentase Relugan GT 50 sebesar 4,5 dan persentase minyak 30,
sedangkan nilai yang paling rendah terdapat pada perlakuan dengan persentase Relugan GT 50 sebesar 4,5 dan persentase minyak
10.
Gambar 13a. Histogram hubungan antara persentase Relugan GT 50, persentase
minyak dan kekuatan sobek perpendicular.
42
25 50
75 100
K e
k ua
ta n
S obe
k N
m m
1.5 3
4.5
Konsentrasi Relugan GT 50
kons entra s i Mi nya k 10
kons entra s i Mi nya k 20
kons entra s i Mi nya k 30
25 50
75 100
K e
k ua
ta n
S obe
k N
m m
1.5 3
4.5
Konsentrasi Relugan GT 50
kons entra s i Mi nya k 10
kons entra s i Mi nya k 20
kons entra s i Mi nya k 30
Pada pengujian sampel paralel, kisaran nilai kekuatan sobek adalah 50,35-120,31 Nmm Gambar13b. Nilai tertinggi terdapat
pada perlakuan dengan persentase Relugan GT 50 sebesar 4,5 dan persentase minyak 10, sedangkan nilai yang paling rendah
terdapat pada perlakuan dengan persentase Relugan GT 50 sebesar 1,5 dan persentase minyak 10.
Gambar 13b. Histogram hubungan antara persentase Relugan GT 50, persentase minyak dan kekuatan sobek paralel.
Keterangan : : Standar Nasional Indonesia SNI 06-1752-1990
Gambar 13c. Histogram hubungan antara persentase Relugan GT 50, persentase minyak dan kekuatan sobek rata-rata
perpendicular dan paralel. Jika dirata-rata nilai kekuatan sobek sampel perpendicular
dan paralel berada pada kisaran 46,71-85,24 Nmm Gambar 128c dengan nilai kekuatan sobek tertinggi terdapat pada perlakuan
43 dengan persentase Relugan GT 50 sebesar 1,5 dan persentase
minyak 10, sedangkan nilai kekuatan sobek yang paling rendah terdapat pada perlakuan dengan persentase Relugan GT 50 sebesar
4,5 dan persentase minyak 10. Secara keseluruhan, nilai kekuatan sobek berada diatas SNI BSN, 1990 yaitu diatas 15
Nmm. Hasil analisis ragam pada pengujian kekuatan sobek seluruh
perlakuan menunjukkan bahwa faktor bahan pretanning Relugan GT 50 dan persentase minyak biji karet tidak berpengaruh terhadap
kekuatan sobek rata-rata perpendicular dan paralel kulit samak, demikian juga dengan interaksi keduanya.
Sama seperti pada kekuatan tarik, uji kekuatan sobek juga sangat dipengaruhi oleh arah serat kolagen, dan sudut serat kolagen
terhadap lapisan grain. Menurut Haines 1975 sudut yang kecil antara arah jalinan serat-serat kolagen terhadap permukaan grain
kulit maka gaya tarik dapat didistribusikan lebih menyebar ke seluruh sumbu jalinan serat, sehingga kekuatan sobek kulit menjadi
lebih besar. Sudut yang kecil juga memungkinkan adanya lebih banyak jalinan serat-serat kolagen jika dibandingkan dengan sudut
yang lebih besar pada kulit samak dengan ketebalan yang sama. Begitu juga dengan faktor lainnya yang mempengaruhi nilai
kekuatan tarik juga sangat mempengaruhi nilai kekuatan sobek.
5. Daya Serap Air