setelah melakukan studi penjajagan melalui observasi, kunjungan langsung ke lokasi, wawancara mendalam dengan pengelola Bete radio, serta penelusuran informasi melalui
studi dokumentasi, membaca surat kabar, dan internet. Selanjutnya pemilihan Radio Komunitas Berita Tegal Gundil BeTe Radio
dilakukan secara sengaja, dengan mempertimbangkan bahwa radio yang memiliki prinsip “dari, oleh dan untuk masyarakat” serta mempunyai segmentasi pendengar
remaja dalam penyelenggaraannya ini dianggap representatif untuk mempelajari perilaku remaja dalam mendengarkan radio komunitas.
Waktu penelitian disajikan dalam bentuk jadwal terstruktur yang dipaparkan mulai dari penyusunan proposal skripsi dan instrumen penelitian hingga penyelesaian
revisi skripsi. Adapun jadwal terstruktur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011
Kegiatan
Februari Maret
April Mei
Juni Juli
Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan proposal
skripsi dan instrumen
penelitian
Kolokium Pengambilan
data lapangan Pengolahan
data dan analisis data
Penyusunan skripsi
Sidang skripsi Revisi skripsi
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah pendengar BeTe Radio di RW 10 Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat
dengan batasan usia 12 sampai 21 tahun. Unit analisis pada penelitian ini adalah individu.
Penelitian ini difokuskan pada RW 10, dengan pertimbangan bahwa RW 10 berlokasi terdekat dari studio Bete Radio dan memiliki jumlah pendengar lebih banyak
dibandingkan dengan RW lainnya, serta relatif lebih tingginya partisipasi warga RW 10
dalam kegiatan Bete Radio, pengiriman SMS, dan komentar-komentar yang dikirim melalui surat ke studio BeTe Radio. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah bahwa
kualitas dan daya pancar BeTe Radio di wilayah RW 10 relatif baik karena wilayahnya berada pada cakupan radius sekitar 2 kilometer dari Bete Radio; dan bahwa jumlah
pendengar di RW 10 juga merepresentasikan pendengar BeTe Radio. Penentuan jumlah responden dilakukan melalui dua tahap. Pertama, seluruh
populasi sasaran di RW 10 diberikan angket sederhana yang berisikan biodata populasi dan terdiri dari dua pertanyaan yang bertujuan untuk mendapatkan remaja yang
mendengarkan radio komunitas BeTe Radio, adapun pertanyaan tersebut yaitu, “Apakah anda pernah mendengarkan radio komunitas BeTe Radio dalam 2 bulan
terakhir?” dan “Apakah anda bersedia menjadi responden dalam penelitian saya?”. Namun demikian, peneliti tidak mendapatkan data jumlah remaja keseluruhan baik dari
kelurahan ataupun RW setempat, oleh karenanya metode ini digunakan dengan menyebarkan angket kepada remaja yang peneliti temukan di RW 10 dan menggunakan
batasan waktu selama lima hari accidental sampling, sehingga didapatkan total
remaja di RW 10 ini sebanyak 60 orang.
Kedua, setelah penyebaran angket dilakukan, maka didapatkan jumlah populasi
remaja yang mendengarkan radio komunitas BeTe Radio sebanyak 47 orang, dengan rincian jumlah populasi yaitu sebanyak 16 orang tergolong remaja awal, 21 orang
tergolong remaja menengah, dan 10 orang tergolong remaja akhir. Selanjutnya, peneliti mengambil jumlah responden sebanyak 30
orang, pengambilan sebanyak 30 orang ini
ditentukan dengan alasan peneliti ingin mendapatkan sebaran yang rata di tiap golongan usia dapat dilihat di Gambar 2
. Selanjutnya, dilakukan
cluster random sampling untuk
mendapatkan responden yang dijadikan subjek penelitian, yaitu pada golongan usia remaja awal dan menengah yang masing-masing berjumlah 16 orang dan 21 orang,
diambil secara acak sehingga didapatkan 10 orang responden penelitian pada tiap golongan usia.
Gambar 2. Kerangka Pengambilan Responden
3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data